Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SEIRING dengan pertumbuhan perbankan digital di Indonesia yang semakin pesat, Bank Aladin terus memperluas ekosistem digitalnya.
Terbaru, bank digital syariah pertama di Indonesia tersebut mengumumkan kemitraan baru dengan ZA Tech Global Limited (ZA Tech), penyedia teknologi asuransi InsurTech yang terkemuka di Asia.
ZA Tech menjadi mitra strategis terbaru untuk berkolaborasi dengan Bank Aladin sebagai investor serta mitra bisnis yang berkomitmen penuh dalam memperkuat ekosistem bisnis Bank Aladin.
Sebelumnya, Bank Aladin juga telah melakukan kerja sama dengan jaringan toko ritel terbesar di Indonesia (Alfamart) dan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).
Presiden Direktur Bank Aladin Dyota Marsudi mengatakan, kerja sama Bank Aladin dengan ZA Tech merupakan wujud nyata dari komitmen perusahaan untuk mendukung transformasi digital perusahaan asuransi serta mempercepat adopsi InsurTech di Indonesia.
Baca juga: Ramai-Ramai Masuk Metaverse, Ini Keuntungan yang Bisa Didapatkan
"Makin banyak pemain besar yang melihat proposisi nilai Aladin Bank dalam memperluas jangkauan keuangan syariah di Indonesia,” ujar Dyota dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu (6/4).
Melalui kerja sama ini, Dyota mengungkapkan, Bank Aladin ingin meningkatkan sinergi khususnya di sektor asuransi Indonesia.
Selain itu, ia berharap melalui inisiatif ini produk asuransi digital akan semakin terjangkau oleh masyarakat luas, mengingat ZA Tech merupakan InsurTech yang sangat inovatif secara global dan memiliki rekam jejak yang sangat baik dalam memberdayakan transformasi digital bisnis asuransi.
“Kami juga bangga ZA Tech masuk sebagai salah satu investor Aladin Bank. Hal ini tentunya akan memperkuat Aladin Bank sebagai bank digital, baik dari sisi permodalan maupun berbagai rencana bisnis strategis ke depan.” imbuhnya.
Sementara itu, General Manager ZA Tech Southeast Asia Young Yang menyambut baik kerja sama dengan Bank Aladin. Menurutnya, kemitraan ini merupakan salah satu komitmen ZA Tech dalam mendorong inklusi keuangan di Indonesia.
“Kolaborasi layanan perbankan digital syariah dengan InsurTech seperti Bank Aladin dan ZA Tech akan memberikan pilihan bagi masyarakat untuk melakukan transaksi asuransi secara digital dan modern,” ujar Young.
Young menambahkan, menjadi investor di Bank Aladin akan mendukung aspirasi ZA Tech untuk berbisnis di Indonesia, dengan memanfaatkan teknologi mutakhir dan pengalaman perusahaan dalam memberdayakan ekosistem asuransi digital.
“Kami percaya bahwa investasi ini akan memfasilitasi Bank Aladin untuk mendemokratisasikan literasi keuangan, terutama untuk segmen underbanked, serta memperluas jejaknya sebagai bank digital yang mengedepankan prinsip syariah,” pungkasnya.
Terobosan ini akan menciptakan landasan yang kokoh untuk berkolaborasi dengan kedua pihak, serta memberikan solusi inovatif kepada nasabah dan pasar asuransi di Indonesia.
Dengan cakupan kemitraan yang tidak terbatas hanya pada produk dan teknologi, ZA Tech dan Bank Aladin akan bekerja sama secara erat dalam jangka panjang.
Pandangan jangka panjang ini dibuktikan dengan komitmen ZA Tech untuk menjadi investor Bank Aladin melalui proses rights issue terakhir yang sedang berlangsung.
Diketahui, ZA Tech merupakan perusahaan joint venture antara ZhongAn Technologies International Group Limited (“ZA International”) dan SoftBank Vision Fund 1 berfokus pada ekspor produk dan solusi InsurTech mutakhir ke perusahaan asuransi dan platform Internet.
Saat ini, jejak ZA Tech menjangkau Jepang, Singapura, Thailand, dan pasar Asia lainnya. Pada tahun 2021, ZA Tech semakin memperluas bisnis InsurTech ke Eropa.
Sebelumnya, ZA Tech telah menjalin kemitraan strategis dengan berbagai perusahaan asuransi dan platform Internet terkemuka di wilayah ini.
Kemitraan teknologi digital regional yang telah terjalin yaitu dengan AIA, grup asuransi jiwa pan-Asia merupakan independen terbesar yang terdaftar secara publik, di pasar AIA di Asia tidak termasuk Tiongkok Daratan.
Di Asia Tenggara, ZA Tech telah bekerja sama dengan Grab, perusahaan teknologi seluler decacorn, sedangkan di Indonesia telah bekerja sama dengan OVO, perusahaan dompet digital terkemuka. (RO/OL-09)
Kabar keterlibatan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) dalam rencana akuisisi GoTo oleh Grab menandai fase baru peran negara dalam menjaga kedaulatan digital.
Ketika anak terlalu sering melihat konten negatif yang muncul seperti kekerasan mereka bisa menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang biasa atau wajar.
Inklusi tanpa pemahaman yang cukup justru akan memperbesar potensi kerugian.
Program ini menggelar pelatihan kewirausahaan, pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dan literasi digital untuk anak muda.
Harus ada upaya mendorong riset dan inovasi AI yang relevan dengan kebutuhan bangsa, serta menjaga etika dan nilai dalam teknologi.
Dunia kerja masa depan menuntut kemampuan berpikir mandiri, fleksibel, dan melek teknologi.
Menjelang peluncuran resminya pada 19 Juni 2025, Asthara Skyfront City menjalin kerja sama strategis dengan empat lembaga keuangan terpercaya.
Nilai pasti dari jumlah kerugian masih dalam proses penelaahan dan belum dapat dipastikan hingga seluruh proses investigasi internal diselesaikan.
Pendekatan pembangunan koperasi seharusnya dimulai dari bawah, bukan dengan pendekatan struktural yang instan.
PT Bank Central Asia (BCA) mempertahankan posisinya sebagai bank terbaik di Indonesia versi Forbes.
PT Bank KEB Hana Indonesia (Hana Bank) menutup tahun 2024 dengan kinerja keuangan yang solid. Laba bersih tercatat tumbuh sebesar 14,61% secara year-on-year (yoy) menjadi Rp519,43 miliar.
Bantuan mobil operasional kepada Universitas Gunadarma juga merupakan bentuk dukungan Bank DKI dalam mewujudkan tercapainya tujuan SDS's.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved