Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SEIRING dengan pertumbuhan perbankan digital di Indonesia yang semakin pesat, Bank Aladin terus memperluas ekosistem digitalnya.
Terbaru, bank digital syariah pertama di Indonesia tersebut mengumumkan kemitraan baru dengan ZA Tech Global Limited (ZA Tech), penyedia teknologi asuransi InsurTech yang terkemuka di Asia.
ZA Tech menjadi mitra strategis terbaru untuk berkolaborasi dengan Bank Aladin sebagai investor serta mitra bisnis yang berkomitmen penuh dalam memperkuat ekosistem bisnis Bank Aladin.
Sebelumnya, Bank Aladin juga telah melakukan kerja sama dengan jaringan toko ritel terbesar di Indonesia (Alfamart) dan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).
Presiden Direktur Bank Aladin Dyota Marsudi mengatakan, kerja sama Bank Aladin dengan ZA Tech merupakan wujud nyata dari komitmen perusahaan untuk mendukung transformasi digital perusahaan asuransi serta mempercepat adopsi InsurTech di Indonesia.
Baca juga: Ramai-Ramai Masuk Metaverse, Ini Keuntungan yang Bisa Didapatkan
"Makin banyak pemain besar yang melihat proposisi nilai Aladin Bank dalam memperluas jangkauan keuangan syariah di Indonesia,” ujar Dyota dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu (6/4).
Melalui kerja sama ini, Dyota mengungkapkan, Bank Aladin ingin meningkatkan sinergi khususnya di sektor asuransi Indonesia.
Selain itu, ia berharap melalui inisiatif ini produk asuransi digital akan semakin terjangkau oleh masyarakat luas, mengingat ZA Tech merupakan InsurTech yang sangat inovatif secara global dan memiliki rekam jejak yang sangat baik dalam memberdayakan transformasi digital bisnis asuransi.
“Kami juga bangga ZA Tech masuk sebagai salah satu investor Aladin Bank. Hal ini tentunya akan memperkuat Aladin Bank sebagai bank digital, baik dari sisi permodalan maupun berbagai rencana bisnis strategis ke depan.” imbuhnya.
Sementara itu, General Manager ZA Tech Southeast Asia Young Yang menyambut baik kerja sama dengan Bank Aladin. Menurutnya, kemitraan ini merupakan salah satu komitmen ZA Tech dalam mendorong inklusi keuangan di Indonesia.
“Kolaborasi layanan perbankan digital syariah dengan InsurTech seperti Bank Aladin dan ZA Tech akan memberikan pilihan bagi masyarakat untuk melakukan transaksi asuransi secara digital dan modern,” ujar Young.
Young menambahkan, menjadi investor di Bank Aladin akan mendukung aspirasi ZA Tech untuk berbisnis di Indonesia, dengan memanfaatkan teknologi mutakhir dan pengalaman perusahaan dalam memberdayakan ekosistem asuransi digital.
“Kami percaya bahwa investasi ini akan memfasilitasi Bank Aladin untuk mendemokratisasikan literasi keuangan, terutama untuk segmen underbanked, serta memperluas jejaknya sebagai bank digital yang mengedepankan prinsip syariah,” pungkasnya.
Terobosan ini akan menciptakan landasan yang kokoh untuk berkolaborasi dengan kedua pihak, serta memberikan solusi inovatif kepada nasabah dan pasar asuransi di Indonesia.
Dengan cakupan kemitraan yang tidak terbatas hanya pada produk dan teknologi, ZA Tech dan Bank Aladin akan bekerja sama secara erat dalam jangka panjang.
Pandangan jangka panjang ini dibuktikan dengan komitmen ZA Tech untuk menjadi investor Bank Aladin melalui proses rights issue terakhir yang sedang berlangsung.
Diketahui, ZA Tech merupakan perusahaan joint venture antara ZhongAn Technologies International Group Limited (“ZA International”) dan SoftBank Vision Fund 1 berfokus pada ekspor produk dan solusi InsurTech mutakhir ke perusahaan asuransi dan platform Internet.
Saat ini, jejak ZA Tech menjangkau Jepang, Singapura, Thailand, dan pasar Asia lainnya. Pada tahun 2021, ZA Tech semakin memperluas bisnis InsurTech ke Eropa.
Sebelumnya, ZA Tech telah menjalin kemitraan strategis dengan berbagai perusahaan asuransi dan platform Internet terkemuka di wilayah ini.
Kemitraan teknologi digital regional yang telah terjalin yaitu dengan AIA, grup asuransi jiwa pan-Asia merupakan independen terbesar yang terdaftar secara publik, di pasar AIA di Asia tidak termasuk Tiongkok Daratan.
Di Asia Tenggara, ZA Tech telah bekerja sama dengan Grab, perusahaan teknologi seluler decacorn, sedangkan di Indonesia telah bekerja sama dengan OVO, perusahaan dompet digital terkemuka. (RO/OL-09)
Di zaman sekarang, keuangan pribadi nggak lagi sesederhana simpan uang di bawah bantal atau buka rekening di bank.
UNIVERSITAS Siber Asia (UNSIA) masuk sebagai 100 besar universitas terdepan dalam bidang inovasi di dunia dalam daftar The World University Rankings for Innovation (WURI) 2025.
Digitalisasi di rumah sakit bukan sekadar adopsi teknologi, tetapi transformasi budaya kerja dan keselamatan pasien
Rumah Pendidikan menyediakan layanan spesifik bagi berbagai pemangku kepentingan pendidikan, mulai dari Ruang Guru dan Tenaga Kependidikan, Ruang Murid, Ruang Bahasa, hingga Ruang Sekolah.
Penetrasi asuransi masih rendah di kisaran 1,4%-2,7%. Kesenjangan perlindungan tetap menjadi tantangan besar, terutama di daerah perdesaan dan terpencil.
Transcosmos Indonesia (TCID), penyedia layanan omni channel contact center dan digital marketing, merayakan 12 tahun kiprahnya di Indonesia.
Citi Indonesia kembali meraih sejumlah penghargaan dalam ajang bergengsi Euromoney Awards for Excellence.
Logo baru Bank Maju yang mencerminkan ikatan kuat antara bank, nasabah, dan pemangku kepentingan.
OJK juga telah meminta bank untuk memantau rekening dormant agar tidak digunakan untuk kejahatan keuangan.
Data Bank Indonesia mencatat peningkatan transaksi perbankan digital sebesar 54,89% secara tahunan (YoY) hingga September 2024.
Menjelang peluncuran resminya pada 19 Juni 2025, Asthara Skyfront City menjalin kerja sama strategis dengan empat lembaga keuangan terpercaya.
Nilai pasti dari jumlah kerugian masih dalam proses penelaahan dan belum dapat dipastikan hingga seluruh proses investigasi internal diselesaikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved