Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Amazon meluncurkan sistem pelacakan berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk memperingatkan jarak fisik di kantor dan gudang dalam upaya untuk mengurangi risiko tertular virus korona baru di antara para pekerjanya.
Peluncuran ini terjadi ketika perusahaan e-commerce terbesar di dunia itu menghadapi pengawasan intensif dari anggota parlemen dan serikat pekerja AS soal perlindungan terhadap karyawan selama pandemi Covid-19.
Dikutip dari Reuters, Rabu (17/6), monitor yang didirikan di gudang Amazon akan menyoroti pekerja untuk menjaga jarak aman di lingkaran hijau, sementara pekerja yang berdekatan akan disorot dalam lingkaran merah.
Amazon mengatakan, sistem, yang dinamai "Distance Assistant," itu menggunakan rekaman kamera di gedung-gedung Amazon untuk juga membantu mengidentifikasi area yang padat.
Amazon juga menguji perangkat yang dapat dipakai yang menyala dan mengeluarkan suara ketika para pekerja terlalu dekat satu sama lain, menurut memo internal yang didapat Reuters. Perangkat tersebut akan diujicobakan mulai Rabu di gudang Amazon yang berada di luar Seattle.
Amazon juga telah merekrut posisi untuk peran seperti duta dan satgas yang mensosialisasikan protokol kesehatan. Tanggung jawab posisi tersebut mulai dari audit frekuensi hingga verifikasi jumlah karyawan untuk tidak melebihi batas tempat duduk di ruang istirahat.
Amazon, yang akan membuka sumber teknologi di balik sistem Distance Assistant, bukan perusahaan pertama yang beralih ke AI untuk melacak kepatuhan karyawan terhadap kebijakan jaga jarak fisik.
Beberapa perusahaan mengatakan perangkat lunak berbasis kamera AI sangat penting karena memungkinkan mereka untuk menunjukkan tidak hanya pada pekerja dan pelanggan, tetapi juga kepada perusahaan asuransi dan regulator, bahwa mereka memantau dan menegakkan protokol kesehatan.
Namun, aktivis privasi khawatir akan pelacakan orang yang semakin rinci dan telah mendesak perusahaan untuk membatasi penggunaan AI pada pandemi.
Amazon mengatakan bahwa sistem pelacakannya ada di beberapa bangunan, dan berencana untuk menambah ratusan unit sistem pelacakan tersebut dalam beberapa pekan ke depan. (OL-12)
MENTERI Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan ancaman biosecurity dari pandemi, penyakit tidak menular, hingga bencana alam dinilai jauh lebih berbahaya dibandingkan perang bersenjata.
BERBAGAI cara bisa dilakukan untuk memberikan dampak positif pada negeri tercinta Indonesia. Salah satunya ialah dengan melestarikan budaya batik.
"Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menjadi vektor utama. Keberadaan dan penyebarannya yang meluas menjadikan arbovirus sebagai ancaman serius,”
Melonjaknya angka covid-19 di negara-negara tetangga perlu menjadi sinyal kewaspadaan yang bukan hanya harus direspons otoritas kesehatan tetapi juga masyarakat.
UPAYA pengendalian resistensi antimikroba (AMR) dibutuhkan untuk mencegah kemunculan berbagai penyakit berbahaya, termasuk yang bisa menimbulkan pandemi.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
PASCAPANDEMI, penggunaan masker saat ini mungkin sudah tidak menjadi kewajiban. Namun demikian, penggunaan masker nyatanya menjadi salah satu benda penting untuk melindungi diri.
Pengurus IDI, Iqbal Mochtar menilai bahwa kekhawatiran masyarakat terhadap vaksin berbasis Messenger Ribonucleic Acid (mRNA) untuk covid-19 merupakan hal yang wajar.
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
PEMERINTAH Amerika Serikat membekukan dana sebesar 500 juta dolar AS yang dialokasikan untuk proyek vaksin mRNA produksi produsen bioteknologi CureVac dan mitranya, Ginkgo Bioworks.
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved