Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
FDA menyetujui tes darah pertama untuk deteksi dini Alzheimer. Diagnosis kini lebih mudah, cepat, dan tanpa prosedur invasif seperti PET scan dan pungsi lumbal.
Penelitian di Australia menemukan tes darah dengan akurasi tinggi untuk mendiagnosis penyakit celiac tanpa konsumsi gluten.
Menciptakan tes berbiaya rendah dinilai sangat penting karena dapat mempermudah pemeriksaan tahunan untuk penyakit Alzheimer
Sebuah tes darah sederhana yang mampu mendeteksi DNA tumor kini menjadi alat baru untuk memprediksi kekambuhan melanoma stadium III setelah operasi.
Biopsi masih menjadi metode utama untuk mendeteksi kanker, tetapi prosedur ini bersifat invasif dan dapat menimbulkan ketidaknyamanan.
Studi terbaru menunjukkan tes darah dapat mendeteksi biomarker seperti protein p-tau217 dengan akurasi tinggi, untuk mendeteksi dini Alzheimer.
Para peneliti dari Oregon Health & Science University (OHSU) mengembangkan tes darah berbiaya rendah, PAC-MANN, yang diklaim dapat mendeteksi kanker pankreas di tahap awal.
Penelitian dari The Ohio State University mengembangkan tes darah yang mampu memprediksi risiko kelahiran prematur dengan akurasi hingga 97,5% sebelum usia kehamilan 20 minggu.
Media Indonesia berusaha menghadirkan foto-foto eksclusive sehingga pembaca dapat melihat kejadian aktual dengan lebih baik
LOAD MORECopyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved