Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
SAMPAI saat ini, biopsi masih dianggap sebagai metode utama untuk mendeteksi kanker. Prosedur ini melibatkan pengambilan jaringan kecil dari tumor untuk dianalisis di laboratorium.
Meskipun menjadi cara terbaik yang ada, biopsi memiliki beberapa kekurangan. Prosedur ini bersifat invasif dan dapat menyebabkan ketidaknyamanan, karena melibatkan pemotongan jaringan yang sering kali menyakitkan bagi pasien.
Gejala fisik yang terlihat, seperti munculnya tumor, sering kali menjadi tanda nyata adanya sel kanker dalam tubuh. Namun, penting untuk diketahui pertumbuhan sel kanker dapat terjadi bertahun-tahun sebelum tumor tersebut terbentuk.
Oleh karena itu, para ilmuwan berusaha menciptakan tes darah yang memungkinkan deteksi sel kanker tanpa memerlukan prosedur operasi, serta mampu memberikan hasil lebih dini.
Saat ini, para peneliti telah mengembangkan beberapa jenis tes darah sederhana yang sudah tersedia secara komersial, yang dapat mendeteksi tanda-tanda awal kanker. Inovasi ini membuka peluang untuk diagnosis dan pengobatan yang lebih awal, terutama untuk jenis kanker yang sulit dikenali pada tahap awal, seperti kanker pankreas.
Tes darah ini berfungsi dengan mendeteksi jejak kimia yang dihasilkan kanker. Salah satu contohnya, tes Shield, mampu mengidentifikasi fragmen DNA kecil yang dikeluarkan sel kanker usus besar atau sel prakanker ke dalam aliran darah. Selain itu, ada juga tes yang mencari molekul khusus kanker seperti microRNA pada kanker pankreas.
Meskipun penelitian masih dalam tahap awal, potensi tes darah ini bisa mengubah cara kanker didiagnosis dan diobati. Para peneliti terus bekerja keras untuk menyempurnakan tes ini, dengan harapan bahwa suatu hari nanti, tes darah akan menjadi bagian rutin dari pemeriksaan kanker dalam perawatan medis. (Live Science/Z-2)
FDA menyetujui tes darah pertama untuk deteksi dini Alzheimer. Diagnosis kini lebih mudah, cepat, dan tanpa prosedur invasif seperti PET scan dan pungsi lumbal.
Penelitian di Australia menemukan tes darah dengan akurasi tinggi untuk mendiagnosis penyakit celiac tanpa konsumsi gluten.
Menciptakan tes berbiaya rendah dinilai sangat penting karena dapat mempermudah pemeriksaan tahunan untuk penyakit Alzheimer
Sebuah tes darah sederhana yang mampu mendeteksi DNA tumor kini menjadi alat baru untuk memprediksi kekambuhan melanoma stadium III setelah operasi.
Studi terbaru menunjukkan tes darah dapat mendeteksi biomarker seperti protein p-tau217 dengan akurasi tinggi, untuk mendeteksi dini Alzheimer.
Data Global Cancer Observatory (GLOBOCAN) 2022 mencatat kematian akibat kanker hati di Indonesia mencapai 23.383 kasus, meningkat dibandingkan 2020 yang mencatat 19.721 kematian.
Terapi proton adalah radioterapi yang menggunakan partikel bermuatan positif (proton) untuk menghancurkan sel kanker dengan lebih tepat.
Putri Wales, Catherine, batal menghadiri ajang balap kuda bergengsi Royal Ascot untuk pemulihan usai diagnosis kanker.
Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan dalam BMJ Oncology mengungkapkan fakta mengkhawatirkan terkait konsumsi minuman berpemanis buatan.
Proses menggoreng menghasilkan senyawa berbahaya, termasuk senyawa karsinogenik yang berpotensi meningkatkan risiko kanker jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
Biopsi sangat penting dilakukan pada penderita kanker payudara, karena dengan biopsi, dokter akan dapat memeriksakan penanda tumor dan menentukan tipe-tipe kanker payudara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved