Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih di Jakarta, Senin (4/3), mengatakan pada hari ini rupiah justru diprediksi menguat.
Presiden Direktur Bank BCA Jahja Setiaatmadja melihat kinerja nilai tukar rupiah untuk jangka panjang akan relatif stabil. Namun, dia meminta agar fundamen yang memicu pelemahan nilai tukar yaitu inflasi harus dijaga.
Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis (28/2) sore melemah 39 poin menjadi Rp14.069 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.030 per dolar dipicu alotnya negosiasi dagang antara dua kekuatan ekonomi besar dunia Amerika Serikat dan China.
Dari sisi kebijakan moneter untuk menghadapi ketidakpastian, kata Perry, Bank Indonesia harus memilih antara instrumen suku bunga, stabillitas nilai tukar dan mendorong aliran modal asing.
Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Kamis (28/2), mengatakan tingginya risiko perekonomian global seperti perlambatan di Eropa dan Tiongkok, membuat pelaku pasar kembali beralih ke dolar AS.
Selain itu, naiknya harga minyak mentah pada pagi ini juga menjadi sentimen negatif bagi rupiah. Harga minyak mentah jenis Brent naik menjadi US$65,21 per barel.
IHSG dibuka menguat 2,36 poin atau 0,04% ke posisi 6.527,72. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak naik 0,55 poin atau 0,05% menjadi 1.020,6.
Rupiah pada perdagangan Selasa (26/2) dibuka pada level 13.976,5 menguat (0,29%) dari penutupan Senin (25/2) 14.018 per dolar AS.
Naiknya yield US Treasury dan indeks dolar AS dikhawatirkan mendorong kenaikan yield SUN melalui transmisi langsung dari yield US Treasury maupun depresiasi rupiah terhadap dolar AS.
Analis Asosiasi Analis Efek Indonesia Reza Priyambada melihat untuk sesaat hasil dari keputusan penundaan penambahan tarif AS kepada Tiongkok bisa mendorong upaya penguatan mata uang rupiah dan memberi sentimen positif pasa IHSG.
Tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan pergerakan Rupiah.
Ada banyak faktor yang membuat Rupiah menguat di awal 2019.
Periode penguatan ini terjadi antara lain karena meningkatnya kepercayaan pasar atas penguatan indikator fundamental Indonesia selama Triwulan IV-2018.
Secara umum, rupiah menunjukkan kinerja yang cukup menggembirakan terhadap dolar sejak awal tahun dengan kenaikan 2,04%.
Ekonom dari Samuel Sekuritas Ahmad Mikail di Jakarta, Selasa (19/2), mengatakan dolar melemah terhadap hampir semua mata uang kuat utama dunia terutama euro dan dolar Australia.
Kurs rupiah pagi ini bergerak menguat 45 poin menjadi Rp14.023 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp14.068 per dolar AS.
Kombinasi apresiasi dolar dan kekhawatiran mengenai perlambatan pertumbuhan global mungkin menekan rupiah di jangka pendek.
Pelemahan lebih karena risk off dan flight to quality masih mewarnai pasar keuangan global, terutama kekhawatiran atas terjadinya perlambatan pertumbuhan ekonomi global
Kurs rupiah pagi ini bergerak melemah 40 poin menjadi Rp13.995 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp13.955 per dolar AS.
Efek perang dagang Tiongkok dan AS akan mempengaruhi perdagangan global, lanjut Lana, mulai terlihat.
Media Indonesia berusaha menghadirkan foto-foto eksclusive sehingga pembaca dapat melihat kejadian aktual dengan lebih baik
LOAD MORECopyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved