Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Faktor Eksternal Pengaruhi Pelemahan Rupiah

Fetry Wuryasti
11/2/2019 11:39
Faktor Eksternal Pengaruhi Pelemahan Rupiah
( ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

PADA perdagangan Senin (11/2), rupiah terpantau bergerak melemah pada level 14.017,5 (-0,45%) per dolar AS dari penutupan sebelumnya pada 13.955. Pagi ini, rupiah dibuka pada level Rp 13.987,8 per dolar AS.

Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia Nanang Hendarsah mengatakan pelemahan ini bukan karena pengaruh defisit transaksi berjalan 2018 yang melebar pada level 2,98% melainkan karena faktor eksternal.

"Pelemahan lebih karena risk off dan flight to quality masih mewarnai pasar keuangan global, terutama kekhawatiran atas terjadinya perlambatan pertumbuhan ekonomi global setelah rilis data Industrial Production Italia dan Perancis periode Desember 2018 mengalami kontraksi sehingga menguatkan kemungkinan pemburukan ekonomi Eurozone," ujar Nanang saat dihubungi, Senin (11/2).

Baca juga: Defisit Neraca Pembayaran Tekan Kurs Rupiah

Selain itu risk off global juga dipengaruhi oleh kembali meningkatnya kekhawatiran terhadap hasil pembicaraan kompromi antara AS dan Tiongkok. Sebab, pasar khawatir kedua belah pihak tidak akan menemui kesepakatan lebih lanjut sampai dengan batas waktu 90 hari yang disepakati.

"Hal-hal tersebut juga diperkuat pernyataan Presiden Trump yang belum akan menemui Presiden Xi Jinping hingga deadline tanggal 1 Maret 2019," ungkap Nanang.

Risk off di pasar keuangan global membuat indeks saham global melemah dan terjadi aksi flight to quality sehingga membuat yield sovereign bond negara utama mengalami penurunan.

"Kekhawatiran pasar terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi Eropa dan kegagalan trade talk antara AS dengan Tiongkok juga membuat dolar AS berlanjut menguat terhadap nilai mata uang negara-negara G10 dan sebagian negara berkembang," tukas Nanang.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya