Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
NILAI tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan ini masih melanjutkan pelemahan yang terjadi tiga hari berturut-turut jelang akhir pekan lalu.
Rupiah (4/3) Senin pagi bergerak melemah 35 poin menjadi Rp14.155 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp14.120 per dolar AS.
Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih di Jakarta, Senin (4/3), mengatakan pada hari ini rupiah justru diprediksi menguat.
"Setelah sebelumnya selama tiga hari berturut-turut rupiah melemah, mestinya rupiah ada potensi penguatan," ujar Lana.
Perkembangan terakhir pembicaraan kesepakatan dagang antara AS dan Tiongkok dikabarkan mendekati final, yang bisa mengakhiri ancaman pengenaan tarif 25% atas-barang-barang impor Tiongkok ke AS senilai US$200 miliar.
Presiden Trump juga telah meminta Tiongkok untuk segera mencabut tarif atas produk-produk pertanian AS.
Baca juga: IHSG Menguat Searah Bursa Saham Asia
Setelah sejak April 2018 lalu, isu perang dagang antara AS-Tiongkok membuat ketidakpastian global. Bahkan badan dunia seperti IMF dan Bank Dunia memproyeksi turun pertumbuhan ekonomi global.
Menurut Lana, pasar menyambut positif potensi kesepakatan ini. Menurunnya ketidakpastian berpotensi membuat dolar AS melemah
"Rupiah diperkirakan menguat menuju kisaran antara Rp14.090 sampai dengan Rp.14.120 per dolar AS," ujar Lana.
Hingga pukul 9.42 WIB, nilai tukar rupiah masih bergerak melemah 28 poin menjadi Rp14.148 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp14.120 per dolar AS. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved