Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Penundaan Kenaikan Tarif AS ke Tiongkok Redam Kekhawatiran Pasar

Fetry Wuryasti
25/2/2019 10:40
Penundaan Kenaikan Tarif AS ke Tiongkok Redam Kekhawatiran Pasar
(ANTARA/Dhemas Reviyanto)

AMERIKA Serikat (AS) berencana untuk menunda daftar tarif tambahan Tiongkok yang dijadwalkan akan dimulai pada 1 Maret. 

Presiden AS Donald Trump dalam cuitan Twitternya mengumumkan pada hari Minggu (24/2) waktu setempat. Penundaan itu dilakukan karena dua negara ekonomi terbesar di dunia itu mengakhiri akhir yang pasti dari sengketa perdagangan yang berdampak luas.

Dalam serangkaian posting di Twitter, Trump mengutip "kemajuan substansial" dalam pembicaraan bilateral antara AS dan Tiongkok. Akibatnya, presiden mengatakan dia akan menangguhkan pungutan baru yang akan terjadi pada hari Jumat, tetapi tidak mengartikulasikan tenggat waktu baru.

"AS telah membahas progres yang substansial terkait pembicaraan perdagangan dengan Tiongkok, terkait isu struktural termasuk perlindungan properti intelektual, transfer teknologi, agrikultur, layanan jasa, nilai tukar, dan lainnya," ujar Trump melalui Twitter resminya.

Analis Asosiasi Analis Efek Indonesia Reza Priyambada  melihat untuk sesaat hasil dari keputusan penundaan penambahan tarif AS kepada Tiongkok bisa mendorong upaya penguatan mata uang rupiah dan memberi sentimen positif pasa IHSG.

Rupiah pun bergerak cenderung landai, dibuka pada level 13.955 per dolar AS, menguat 0,73% dari penutupan Jumat lalu (22/2) di 14.057,5.

"Meski belum ada kejelasan sampai kapan penundaan penambahan tarif oleh AS. Artinya, ini akan memberikan sentimen positif untuk pasar karena mengurangi kekhawatiran perang dagang," ujar Reza saat dihubungi, Senin (25/2).

 

Baca juga: Perkembangan Negosisasi Dagang AS-Tiongkok Angkat IHSG

 

Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher mengatakan optimisme dari kesepakatan kedua negara berakibat pada bursa Amerika Serikat ditutup menguat (22/2) lalu. Dow Jones ditutup pada level 26.031,81 (+0,7%), NASDAQ ditutup 7.527,55 (+0,91%), S&P 500 ditutup 2.792,67 (+0,64%).

"Bursa Amerika Serikat ditutup menguat setelah Presiden Donald Trump meyakini bahwa perundingan dagang dengan China telah berada pada jalur yang tepat," ujar dia Senin (25/2).

Indeks harga saham gabungan pada Senin (25/2) dibuka pada 6.522,31 menguat 0,32% dari penutupan Jumat (22/2) pekan lalu pada 6.501,38. 

Namun dia memprakirakan IHSG bergerak melemah. Alasannya secara teknikal pergerakan saat ini sudah mendekati area resistance dan area overbought sehingga pergerakan akan cenderung melemah.

"Investor dalam negeri masih akan menantikan rilis kinerja emiten untuk tahun penuh 2018. IHSG diprediksi melemah dengan resistance di kisaran 6,553-6,527 dan support pada kisaran 6,478-6,455," ujar Dennies. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik