Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
Mengawali pekan pertama bulan Ramadan 1442 H atau selama periode 12-16 April 2021, data pasar modal Indonesia menunjukkan pergerakan positif.
Bila dlihat secara tahunan, kenaikan nilai ekspor juga disebabkan karena naiknya nilai ekspor migas
Pada perdagangan Kamis (15/4), IHSG ditutup menguat 29,23 poin atau 0,48% ke posisi 6.079,5. Neraca perdagangan RI per Maret 2021 tercatat surplus US$1,57 miliar.
Dengan kenaikan ekspor yang tinggi tentu akan berpengaruh kepada pertumbuhan ekonomi triwulan I.
Angka surplus itu juga lebih baik bila dibandingkan dengan surplus Maret 2020 dan 2019 yang tercatat masing-masing US$0,72 miliar dan US$0,7 miliar.
PEMERINTAH diminta tidak berpuas dulu dengan kinerja neraca perdagangan yang sejak awal hingga Februari 2021 terus menunjukkan surplus.
Neraca perdagangan tercatat surplus US$ 2,01 miliar pada Februari, lebih tinggi dari bulan Januari yang sebesar US$ 1,96 miliar
Secara kumulatif pada Januari hingga Februari 2021 neraca dagang Indonesia mengalami surplus sebesar US$3,96 miliar.
PEMERINTAH diharapkan tetap hari-hati dalam menjaga neraca perdagangan dalam pengendalian impor barang, terutama barang konsumtif.
Indonesia perlu Sovereign Wealth Fund untuk mengundang modal dari luar negeri untuk membiayai pembangunan, baik yang dibangun oleh pemerintah maupun swasta.
Membaiknya data Neraca Perdagangan Indonesia pada Januari 2021 belum bisa mengangkat sentimen positif terhadap mata uang rupiah.
BPS melihat capain itu disebabkan nilai ekspor Januari 2021 yang lebih tinggi, yakni US$15,30 miliar. Sementara, nilai impor pada periode tersebut sebesar US$13,34 miliar.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) perdagangan Senin (8/2) dibuka pada level 6.193,51 (+0,68%) dari penutupan pekan lalu pada level 6.151,73.
Mengingat, sektor produksi di Tanah Air masih tergantung dengan bahan baku impor. Sementara itu, kinerja impor barang pada tahun lalu mengalami penurunan.
Neraca perdagangan Indonesia pada Januari-November 2020 secara keseluruhan mencatat surplus US$19,66 miliar
MENTERI Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan neraca transaksi berjalan Indonesia pada Oktober 2020 berada di posisi terbaik
Tantangannya adalah bagaimana negara-negara ASEAN mampu membangun produsen dan eksportir yang efisien yang dapat mengimbangi efisiensi yang dimiliki oleh Tiongkok.
Surplus neraca perdagangan berkontribusi dalam menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia.
Untuk non migas, terjadi surplus cukup besar pada Oktober, yaitu US$ 4,06 miliar.
Produk makanan menjadi pangsa Brasil dengan 10,51%. Produk kosmetik di urutan pertama dari Prancis sebesar 17,38%. Obat-obatan didominasi Jerman sebesar 13,84%.
Media Indonesia berusaha menghadirkan foto-foto eksclusive sehingga pembaca dapat melihat kejadian aktual dengan lebih baik
LOAD MORECopyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved