Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
MENTERI Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimis ekonomi Indonesia akan tumbuh tinggi di triwulan II 2021. Proyeksi pemerintah untuk tiga bulan kedua di 2021 ialah ekonomi tumbuh pada kisaran 6,9% hingga 7,8%.
"Berbagai lembaga berdasarkan mereka punya proyeksi konsensusnya antara 6,7% sampai 7,1% ini terjadi kenaikan di triwulan II. Pemerintah memperkirakan di triwulan II pertumbuhannya adalah 6,9% sampai 7,8%," kata Airlangga dalam konferensi pers, Rabu (5/5).
Tingginya proyeksi pertumbuhan itu didasari pada basis penghitungan Produk Domestik Bruto (PDB) secara tahunan (year on year/yoy), ketika pada triwulan II 2020 merupakan pertumbuhan terendah yang dimiliki Indonesia yakni -5,32%.
Airlangga bilang, PDB atas dasar harga konstan pada triwulan II 2020 ialah Rp2.589,8 triliun. Angka itu bahkan lebih rendah dari PDB atas dasar harga konstan triwulan I 2021 yang baru dirilis BPS di level Rp2.703,1 triliun.
Dengan begitu, bila posisi PDB atas dasar harga konstan triwulan I 2021 dapat dipertahankan di triwulan II 2021, Indonesia telah memiliki pertumbuhan 5,6% (yoy). Sedangkan sejak 2020 lalu, pertumbuhan ekonomi Indonesia secara triwulanan berkisar 1,3%.
"Kita ketahui sejak 2020 dari triwulan II sampai dengan III dan IV kita rerata tumbuh 1,3% sampai 1,5% sehingga dengan pokok 5,6%, kalau ditambah 1,3% itu kita bisa mencapai 6,9%," urai Airlangga.
Selain itu, pemerintah juga meyakini komponen pembentuk PDB akan mengalami pertumbuhan positif di triwulan II 2021. Konsumsi rumah tangga di perkirakan akan tumbuh di kisaran 6,9% hingga 7,9%; konsumsi LNPRT tumbuh di rentang 5,0% hingga 5,5%; konsumsi pemerintah tumbuh di kisaran 7,6% hingga 7,9%; PMTB tumbuh di kisaran 6,4% hingga 8,3%; ekspor tumbuh di rentang 10,5% hingga 12%; dan impor diperkirakan bakal tumbuh di kisaran 9,5% hingga 14%.
Adapun berdasarkan data BPS pada triwulan I 2021 ini tercatat hanya tiga kelompok yang mengalami pertumbuhan positif, yaitu konsumsi pemerintah (2,96), ekspor (6,74%), dan impor (5,27%). Sedangkan tiga kelompok lain masih mengalami pertumbuhan negatif seperti konsumsi rumah tangga (-2,23%), konsumsi LNPRT (-4,53%), dan PMTB (-0,23%).
Konsumsi rumah tangga yang tumbuh -2,23% itu merupakan sumber kontraksi terdalam pada sumber pertumbuhan PDB triwulan I 2021 menurut pengeluaran sebesar -1,22%. (OL-8)
Neraca perdagangan Indonesia pada April tercatat surplus sebesar US$160 juta. Kendati surplus, angka ini turun drastis dibandingkan capaian pada Maret 2025 yang mencapai US$4,33 miliar.
Surplus neraca perdagangan Indonesia masih mencatat angka besar, namun sejumlah risiko mulai mengintai kelanjutannya. Pada Maret 2025, surplus dagang Indonesia mencapai US$4,33 miliar.
Kebijakan tarif impor AS itu akan mengganggu neraca pembayaran Indonesia, khususnya neraca perdagangan dan arus investasi. Ini mengingat AS adalah mitra dagang utama Indonesia.
EKONOM Bank Danamon Indonesia Hosianna Evalita Situmorang menuturkan penurunan surplus neraca perdagangan pada Februari 2025 dibandingkan Januari lebih disebabkan oleh peningkatan impor.
NERACA perdagangan Indonesia masih resilien di tengah pelemahan ekonomi global. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ssebesar US$3,45 miliar atau senilai Rp55,81 triliun pada Januari 2025.
Bergabungnya Indonesia menjadi anggota penuh BRICS adalah Indonesia bisa membuka akses market ke pasar global dan potensi meningkatkan kualitas neraca dagang luar negeri.
SEKRETARIS Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso mengungkapkan bahwa pemerintah akan melakukan negosiasi tarif lanjutan dengan AS.
pemerintah Indonesia sedang melanjutkan negosiasi untuk komoditas Indonesia yang sangat dibutuhkan dan tidak diproduksi/ tidak tersedia di Amerika Serikat (AS)
SEKRETARIS Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyampaikan progres aksesi Indonesia untuk menjadi anggota OECD.
Dipimpin Menko Airlangga, delegasi Indonesia bertemu pejabat AS bahas tarif, ekonomi digital, dan kerja sama mineral kritis.
Presiden Prabowo dan Menko Airlangga hadiri KTT BRICS 2025, dorong multilateralisme, reformasi global, dan perkuat kerja sama negara Global South.
Selama ini Indonesia telah memenuhi semua permintaan AS dan defisit perdagangan negara itu pun sudah tertangani.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved