Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
TIM Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri bersama Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan telah menangkap 36 orang terduga anggota jaringan teroris dari Jamaah Ansharut Daulat (JAD).
"MT melakukan perlawanan dengan sangat agresif, dengan membawa atau mengacungkan dua buah pedang yang cukup panjang dan melakukannya membabi buta terhadap petugas."
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes E Zulfan menyebut NT merupakan mantan narapidana teroris (napiter). MT telah bebas pada 2016 lalu usai dipidana selama 3 tahun.
Dengan menggunakan senjata tersebut, MT menyerang petugas dengan membabi buta dan membahayakan terhadap keselamatan petugas, sehingga dieksekusi.
Seluruh teroris yang diciduk juga terafiliasi dengan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Beberapa di antaranya merupakan anggota organisasi masyarakat (ormas) terlarang Front Pembela Islam.
Enam terduga teroris berinisial J, D, MS, S alias AL, W dan S ditangkap di Makassar dan Gowa. Kelompok Vila Mutiara diduga terlibat dalam peristiwa bom bunuh diri di Gereja Katedral.
IMPARSIAL mengapresiasi hadirnya Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme (RAN-PE).
Terkini, lanjut Ahmad, terduga teroris atas nama Nouval Farisi diamankan di Setiabudi, Jakarta Selatan kemarin malam dan Wahyudi di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Jumat siang (9/4).
Meski demikian, Erwin belum bisa menjelaskan lebih lanjut soal penggerebekan tersebut, termasuk berapa orang terduga teroris yang diamankan tim Densus 88 Antiteror Polri.
Sebelumnya, Polri mengeluarkan status DPO terkait aksi terorisme dengan inisial YI, AN, MF dan ARH. Adapun terduga teroris yang baru ditangkap berinisial AN.
Dari keseluruhan yang ditangkap, ada beberapa yang dilepas karena kurang bukti. Namun, Poengky tak dapat merinci data berapa terduga teroris yang dilepas oleh Polri.
Seluruh Satgaswil, lanjut Listyo, terus melaksanakan pergerakan terhadap seluruh kegiatan kelompok yang dicurigai.
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap seorang terduga teroris di sebuah rumah di Jalan Lamongan Barat, Sampangan, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Muchsin Kamal telah ditetapkan sebagai tersangka. Rencanananya akan tiba di Jakarta sore ini.
Mereka yang diamankan juga dilakukan penggeledahan pada rumahnya
Rumah yang digeledah Densus 88 sudah hampir 2 tahun dikontrak oleh seorang pria berinisial E bersama istri dan lima anaknya.
Warga mengatakan, rumah itu dikontrak oleh pasangan suami-istri yang memiliki lima anak laki-laki yang masih kecil.
Penggelahan ini dilakukan diduga terkait aksi teror yang terjadi di Makassar, Sulawesi Selatan dan Mabes Polri, Jakarta.
Kombes Gatot mengatakan pihaknya belum dapat memerinci data karena masih ada di tim Densus 88 Antiteror Polri.
Media Indonesia berusaha menghadirkan foto-foto eksclusive sehingga pembaca dapat melihat kejadian aktual dengan lebih baik
LOAD MORECopyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved