Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Kritikan untuk Inggris meski Taklukkan Italia di Euro Putri 2025

Khoerun Nadif Rahmat
24/7/2025 07:42
Kritikan untuk Inggris meski Taklukkan Italia di Euro Putri 2025
Penyerang Inggris bernomor punggung 18, Chloe Kelly (kedua dari kanan), mencetak gol kedua bagi timnya dalam pertandingan semifinal UEFA Euro Putri 2025 antara Inggris dan Italia yang berlangsung di Stade de Geneve, Jenewa, pada Selasa (22/7).(AFP)

INGGRIS kembali menciptakan kisah heroik di Euro Putri 2025. Chloe Kelly mencetak gol penentu kemenangan di menit ke-119 saat Lionesses bangkit dari ketertinggalan untuk mengalahkan Italia 2-1. Laga semifinal itu berlangsung menegangkan di Stade de Geneve, Selasa (23/7) malam waktu setempat.

Sempat tertinggal lewat gol Barbara Bonansea di babak pertama, Inggris--yang juga juara bertahan--berhasil memaksakan laga ke babak tambahan lewat gol penyama dari Michelle Agyemang pada menit ke-90+6. 

Kelly kemudian memastikan tiket ke final setelah menyambar bola memantul dari eksekusi penaltinya yang sempat ditepis kiper Italia, Laura Giuliani. "Untungnya saya langsung menyambut bola itu," ujar Kelly kepada ITV. 

"Tiga final beruntun dan kami belum puas. Tim ini selalu menunjukkan daya juang dan ketahanan. Semoga kami bisa menang dengan cara yang lebih mudah ke depan."

Dengan hasil ini, tim asuhan Sarina Wiegman akan tampil di final besar ketiga secara beruntun. Mereka akan menghadapi pemenang laga antara Spanyol dan Jerman di Basel, Minggu (28/7), laga yang berpotensi menjadi ulangan final Piala Dunia 2023 atau Euro 2022.

Mulai pertandingan lebih baik

Ini juga merupakan final turnamen besar kelima berturut-turut bagi pelatih kepala Sarina Wiegman setelah ia membawa Belanda ke final Piala Eropa Putri 2017 dan Piala Dunia Putri 2019. "Saya senang, saya lega, rasanya agak mimpi," ujar Wiegman kepada media di Jenewa.

Legenda Arsenal dan Inggris Ian Wright memperingatkan tim Inggris itu bahwa keberuntungan mereka akan habis setelah mencapai final Euro 2025. Ia menyarankan tim Singa Betina harus memulai pertandingan dengan lebih baik.

Pasalnya, Inggris hanya tinggal beberapa detik lagi untuk tersingkir dari Kejuaraan Eropa pada Selasa malam setelah Italia unggul terlebih dahulu di babak pertama dalam pertandingan semifinal mereka di Jenewa.

Meskipun tampil jauh lebih baik daripada kemenangan adu penalti mereka atas Swedia di perempat final, tim asuhan Sarina Wiegman sekali lagi tampil lamban di awal pertandingan. Untuk ketiga kali dalam lima pertandingan, mereka tertinggal di babak pertama.

Wright memuji semangat dan kegigihan Lionesses memang tak perlu diragukan. Akan tetapi, ia memperingatkan bahwa hal itu tidak cukup berkelanjutan untuk membawa mereka meraih kemenangan di akhir turnamen.

"Kami perlu memulai pertandingan dengan lebih baik daripada yang kami lakukan sekarang. Bayangkan, tertinggal 2-0 dalam pertandingan melawan Swedia," ujarnya saat kembali menjadi komentator ITV. 

Hampir cetak sejarah 

Bagi Italia, kekalahan ini terasa pahit. Tim Azzurre yang tak diunggulkan dan menempati peringkat ke-13 dunia itu hampir mencetak sejarah dengan menembus final Euro Putri untuk pertama kali sejak 1997.

"Itu menyakitkan, tetapi kami sangat bangga atas yang telah kami capai," ujar pelatih Italia Andrea Soncin. "Kami butuh waktu beberapa hari untuk melewati momen pahit ini, tetapi kami akan terus berkembang."

Soncin patut kecewa. Italia tampil lebih segar di babak pertama dan unggul lebih dulu lewat aksi Bonansea pada menit ke-33, memanfaatkan umpan silang Sofia Cantore dari sisi kanan.

Inggris yang mengandalkan dukungan mayoritas dari 26.539 penonton tampil lebih menekan di babak kedua. Pelatih Wiegman memasukkan Beth Mead, Chloe Kelly, dan remaja Arsenal, Michelle Agyemang--dua nama yang sebelumnya jadi pahlawan dalam kemenangan dramatis atas Swedia di perempat final.

Tak pernah menang mudah 

Keputusan Wiegman terbukti tepat. Meski Italia nyaris menggandakan keunggulan lewat peluang Cambiaghi dan Severini di menit ke-86, kiper Hannah Hampton melakukan penyelamatan ganda krusial.

Momentum pun berbalik. Pada masa tambahan waktu babak kedua, Giuliani gagal mengamankan bola silang dengan sempurna. Bola muntah langsung disambar Agyemang menjadi gol penyama.

Di babak tambahan, Inggris tampil lebih dominan. Agyemang nyaris mencetak gol kedua lewat tendangan lob yang membentur mistar. Saat laga tampak akan dilanjutkan ke adu penalti, Inggris justru mendapat hadiah penalti di menit ke-118 setelah Beth Mead dijatuhkan di kotak terlarang.

Kelly maju sebagai algojo. Meski tendangannya ditepis Giuliani, pemain Manchester City itu cepat menyambar bola pantul untuk mengamankan tiket ke final.

"Kami tak pernah menang dengan mudah di turnamen ini, tetapi kami selalu menemukan cara," ujar bek senior Lucy Bronze usai laga. (AFP/Metro/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya