Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Promosi ke Liga 1, PSIM Yogyakarta Siap Tingkatkan Prestasi

Ardi Teristi Hardi
11/6/2025 16:36
Promosi ke Liga 1, PSIM Yogyakarta Siap Tingkatkan Prestasi
Pesepak bola PSIM Yogyakarta Rafael Rodrigues Rafinha (kiri) berusaha menerobos pertahanan PSPS Pekanbaru pada pertandingan Liga 2 di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Senin (17/2/2025).(Antara)

TIM PSIM Yogyakarta bakal mengikuti kompetisi liga satu pada musim 2025/2026. Tim yang menjadi juara liga 2 musim 2024/2025 ini pun belum menentukan stadion yang akan dijadikan kandang mereka.

Presiden Direktur PSIM, Liana Tasno mengatakan, kemenangan PSIM di Liga 2 dan masuk ke Liga 1 merupakan karunia Tuhan. "Kami dari manajemen PSIM akan berupaya untuk meningkatkan prestasi PSIM, karena nantinya di Liga 1, persaingan akan semakin ketat," jelas dia usai bertemu dengan Sri Sultan HB X, Gubernur DIY, Selasa (10/6).

Ia mengatakan, sebagai tim yang baru saja kembali ke Liga 1, tujuan terdekat PSIM adalah bisa bertahap di Liga 1 selama-lamanya. Ia pun penyampaian ucapan terima kasih kepada Sri Sultan dan para suporter atas dukungan dan masukannya kepada PSIM.

Manajemen PSIM ingin adanya sinergi yang lebih kuat lagi antara PSM dengan pemerintah setempat, baik di tingkat provinsi maupun kota Yogyakarta. Menurut dia, faktor dukungan pemerintah daerah sangat besar dampaknya bagi kesuksesan PSIM.

Dalam kesempatan ini, Liana Tasno menyerahkan replika piala Liga 2 kepada Sri Sultan Hamengku Buwono X. Liana juga mengaku menyampaikan mimpi-mimpi dari manajemen PSIM, salah satunya membuat PSIM menjadi bagian dari pariwisata DIY.

 “Kami inginnya PSIM bisa menjadi salah satu destinasi pariwisata, secara nasional bahkan dunia. Tapi itu semua perlu kerja keras dan waktu,” jelas dia.

Terkait kandang bertanding bagi PSIM, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menyarankan agar PSIM bisa memanfaatkan Stadion Maguwoharjo untuk penyelenggaraan pertandingan.

“Di DIY, (stadion) yang punya lapangan standar FIFA hanya di Sleman (Stadion Maguwiharjo). Saran saya, bagaimana stadion Sleman itu juga bisa digunakan (untuk pertandingan), kan tidak hanya berlaku untuk masing-masing kabupaten, yang penting disewa,” jelas Sri Sultan.

Saat itu, lanjut Sri Sultan, penggunaan Stadion Mandala Krida belum memungkinkan untuk digunakan pertandingan Liga 1 karena belum memenuhi standar FIFA. Rencana renovasi pun belum dapat dilakukan karena masih ada persoalan hukum. 

"Menyewa Stadion Maguwoharjo bisa menjadi solusi, sembari menunggu hingga Stadion Mandala Krida bisa direnovasi seperti standar FIFA," imbuh Sri Sultan.

Menurut dia, bertanding di Sleman juga tetap di DIY, yang penting tidak digunakan secara bersamaan dengan PSS Sleman.

"Jangan memecah-mecah stadion apa untuk kota atau kabupaten itu saja, atau stadion apa hanya punya siapa. Bagaimana maintenance-nya kalau tidak disewakan,” jelas Sri Sultan.

Mengenai lokasi latihan, Sri Sultan mengusulkan, PSIM dapat menggunakan Stadion Kridosono, ketimbang menggunakan lapangan di Jalan Kenari. Menurut Sri Sultan, Stadion Kridosono bisa dimanfaatkan daripada tidak digunakan. (AT/E-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya