Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PELATIH Pantai Gading, Emerse Fae menyebutkan bahwa keberhasilan timnya melenggang ke ke final Piala Afrika seperti mimpi. Hal itu dikemukakannya seusai menyudahi perlawanan Republik Demokratik Kongo dengan skor 1-0 pada laga semifinal, Kamis (8/2) dini hari WIB.
Di hadapan pendukung sendiri di Stadion Alassane Ouattara, Abidjan, Pantai Gading mengamankan tiket final melalui gol tunggal Sebastien Haller. Penyerang Borussia Dortmund itu menyongsong umpan silang Max Gradel dari sisi kanan untuk memastikan Pantai Gading bertemu Nigeria di laga final pada Senin (12/2).
Emerse Fae pun merasa terharu atas keberhasilan timnya mencapai final. Sebelumnya, Pantai Gading tampil terseok-seok di fase penyisihan grup dan hanya lolos ke babak 16 besar dengan status posisi tiga terbaik.
Baca juga : Nigeria Melaju ke Final Piala Afrika Usai Menang Adu Penalti Atas Afrika Selatan
"Kami senang, kami benar-benar terharu. Ini seperti mimpi, ketika Anda melihat dua minggu lalu, ada kekalahan di sini melawan Ekuatorial Guinea," kata Fae dilansir AFP.
"Sulit membayangkan bahwa kami bisa lolos ke final," kata mantan gelandang klub Prancis, Nice itu.
Penyerang Pantai Gading #22 Sebastien Haller (ATAS) melompat di samping gelandang Pantai Gading #8 Franck Kessie (kanan) selama pertandingan sepak bola babak 16 besar Piala Afrika antara Senegal dan Pantai Gading di Stade Charles Konan Banny di Yamoussoukro pada 29 Januari 2024. (AFP/KENZO TRIBOUILLARD)
Pada fase grup, tim berjuluk The Elephants itu kalah 0-4 dari Ekuatorial Guinea dan 0-1 dari Nigeria. Pantai Gading hanya mampu mengamankan satu kemenangan 2-0 atas Guinea Bissou.
Baca juga : Pelatih Pantai Gading Sebut Lolos ke Final Piala Afrika Bak Mimpi
Hasil minor itu membuat pelatih Pantai Gading sebelumnya Jean-Louis Gasset dipecat. Emerse Fae yang berstatus sebagai asisten kemudian ditunjuk sebagai pelatih sementara.
Di luar dugaan, Fae mampu mengubah permainan Pantai Gading menjadi lebih efektif. Mereka mengamankan kemenangan adu penalti atas Senegal di babak 16 besar, menang 2-1 atas Mali di babak perempat final meski Pantai Gading hanya bermain dengan 10 orang sejak akhir babak pertama.
Atas pencapaian itu, gelandang Pantai Gading Franck Kessie yang menjadi "man of the match" pada laga tadi malam menyebut timnya kini menjadi lebih optimistis
Baca juga : Gol Tunggal Haller Antar Pantai Gading ke Final Piala Afrika
"Selama masih mempunyai peluang meski hanya lima atau 10 persen, Anda harus tetap percaya, karena itulah yang membuat sepak bola indah,” kata Franck Kessie.
Laga final antara Nigeria dan Pantai Gading akan digelar di Stadion Alassane Ouattara, Abidjan pada Senin (12/2) dini hari WIB. Kedua tim pernah bertemu pada babak penyisihan grup di mana Nigeria menang 1-0 lewat gol penalti Troos-Ekong.
Di hari yang sama, Republik Kongo menjamu Afrika Selatan di Stadion Felix Houphouet-Boigny, Abidjan, untuk perebutan juara ketiga Piala Afrika.(Ant/Z-4)
Kouame tampil empat kali untuk Pantai Gading di ajang Piala Afrika. Penampilan terakhirnya adalah di laga perempat final, kala the Elephants menang 2-1 atas Mali.
Fae, mantan pemain timnas Pantai Gading yang belum pernah melatih sebelumnya, ditunjuk sebagai pelatih interim udai pelatih Jean-Louis Gasset dipecat di ajang Piala Afrika.
Dengan hari Senin (12/2) dinyatakan sebagai libur nasional, warga Pantai Gading memadati jembatan dan jalan mengabaikan ucara panas untuk menyaksikan para pemain timnas pujaan mereka.
TUAN rumah Piala Afrika 2023 Pantai Gading sukses keluar sebagai kampiun. Sang pelatih Emerse Fae memuji timnya yang ia sebut sebagai para penyintas yang ajaib.
Kemenangan timnas Pantai Gading di hadapan 57 ribu penonton di Abidjan memastikan The Elephants menjadi juara Piala Afrika untuk kali ketiga.
Prestasi Pantai Gading itu memuncaki keberhasilan mereka bangkit usai nyaris tersingkir di babak penyisihan grup dan meraih gelar Piala Afrika ketiga mereka.
Antonio Guterres pada (28/6) waktu setempat menyambut baik penandatanganan kesepakatan damai yang digelar sehari sebelumnya antara Republik Demokratik Kongo (DRC) dan Rwanda.
Gambar satelit terbaru memperlihatkan dua danau lava yang mencolok di puncak Gunung Nyamuragira dan Gunung Nyiragongo, dua gunung berapi paling aktif dan mematikan di Afrika.
Wabah penyakit terbaru di Republik Demokratik Kongo dimulai pada 21 Januari 2025, dengan 419 kasus tercatat dan 53 kematian.
MASSA aksi unjuk rasa mengamuk di ibu kota Kinshasa, Kongo, pada Selasa (28/1) waktu setempat. Demonstran membakar area di luar kantor PBB serta menargetkan beberapa kedutaan.
WHO melaporkan 31 meninggal akibat wabah penyakit misterius yang melanda zona kesehatan Panzi, Provinsi Kwango, Republik Demokratik Kongo, sejak Oktober 2024.
WHO telah mengirim tim ahli untuk menyelidiki soal penyakit misterius di Kongo. Tim ahli WHO telah tiba di Kongo khususnya daerah Panzi sejak Jumat, (6/12). Ini Hasilnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved