Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
AKSI suporter 'nakal' kembali terulang. Suporter yang kembali melakukan kekerasan seperti yang terjadi kepada bus pemain dan ofisial Persis Solo dinilai lantaran ketidaktegasan.
Hal itu juga dinilai buntut dari pengusutan kasus Kanjuruhan yang menorehkan catatan kelam.
"(Kesannya) yang penting Liga 1 jalan tapi enggak peduli yang lain," kata Koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali, ketika dihubungi, Minggu (29/1).
Menurut mantan anggota TGIPF itu, kasus Kanjuruhan meninggalkan preseden buruk karena pengusutannya tak menyeluruh.
Sejauh ini, pengusutan belum menyentuh kalangan suporter yang juga diduga turut andil dalam rangkaian peristiwa Kanjuruhan.
Padahal, hasil laporan TGIPF juga merekomendasikan kepada penegak hukum untuk menindaklanjuti penyelidikan terhadap suporter yang melakukan provokasi seperti yang awal mula memasuki lapangan sehingga diikuti oleh suporter yang lain.
Baca juga: Wishnutama akan Rancang Acara Pembukaan Piala Dunia U-20
Kemudian juga aksi suporter yang melakukan pelemparan flare, melakukan perusakan mobil di dalam stadion, dan melakukan pembakaran mobil di luar stadion.
Menurut Akmal, jika itu tidak ditindaklanjuti bakal memberi kesan aksi-aksi serupa seolah bebas dari tanggung jawab hukum.
Bus Persis Solo dilempari batu usai laga tandang di markas Persita Tangerang, Sabtu (28/1). Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka hingga Direktur Utama Persis Solo Kaesang Pangarep pun meminta adanya tindakan tegas.
Gibran melalui cuitan media sosialnya menyampaikan kepada Kapolri Listyo Sigit Prabowo kejadian tersebut berpotensi terulang jika tidak ada tindakan tegas seperti di Kanjuruhan.
Putra Presiden Joko Widodo itu sampai-sampai menyebut bakal calon Ketua Umum PSSI untuk serius memerhatikannya.
"Mohon ijin pak kapolri @ListyoSigitP. Mohon maaf jika saya lancang dan tidak sopan. Kejadian pelemparan terhadap bus pemain @persisofficial akan terus terjadi. Ini merupakan rangkaian dari tidak adanya tidakan tegas terhadap pelaku kerusuhan di Kanjuruhan," kata Gibran.
"Kalau di Malang tidak dihukum, maka yang lain tidak akan takut berbuat serupa dan ini akan terus terjadi selama tidak ada ketegasan terhadap suporter. Saya berharap banyak kepada pak @erickthohir. Ini PR besar untuk jenengan," imbuh Gibran. (Dhk/OL-09)
PSSI memperkenalkan lembaga penyelesaian sengketa sepak bola, National Dispute Resolution Chamber (NDRC).
Isinya video menampilkan semangat bermain dan belajar sekaligus memperkenalkan gerakan dasar bermain sepak bola. Seperti mendribel, mengoper, dan menembak secara mudah untuk dimengerti.
PSSI resmi mengumumkan daftar pemain yang akan memperkuat Tim Nasional U-17 dalam ajang Piala Kemerdekaan yang digelar di Medan, Sumatra Utara, pada 12-18 Agustus 2025.
Pokemon akan hadir di pertandingan kualifikasi Piala Asia U-23 2026 ketika timnas U-23 Indonesia bertanding melawan timnas Makau di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, 6 September mendatang.
Penulis tidak habis pikir bagaimana oleh Vietnam, Indonesia harus menerima kekalahan yang tidak seharusnya terjadi, 1-0.
Kompetisi sepak bola usia muda tak lagi sekadar ajang pencarian bakat.
Hasil kajian juga menyebutkan bahwa kekerasan dalam bentuk verbal dan psikis/emosi adalah bentuk kekerasan yang paling banyak dialami oleh anak dengan disabilitas.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melontarkan kecaman keras atas insiden kekerasan yang menimpa dr. Syahpri Putra Wangsa, Sp.PD, di RSUD Sekayu
Pasukan Garda Nasional mulai terlihat berpatroli di Washington DC, sehari setelah perintah Presiden AS Donald Trump.
Hasanuddin mengatakan lingkungan militer memang keras. Namun, sejak 1974 telah dikeluarkan instruksi yang melarang hukuman fisik berupa pemukulan atau penyiksaan.
Wali Kota Washington DC, Muriel Bowser, akan berupaya menjaga kepercayaan warga di tengah pengerahan aparat federal
Pentingnya sinergi antara perguruan tinggi dan LLDIKTI dalam mengawal kasus kekerasan di kampus.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved