Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Pengamat Nilai Erick Thohir Mampu Pimpin Reformasi Sepak Bola Tanah Air

Mediaindonesia.com
25/11/2022 13:33
Pengamat Nilai Erick Thohir Mampu Pimpin Reformasi Sepak Bola Tanah Air
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) bersama dua legenda sepak bola dunia Alessandro Nesta (kiri) dan John Terry.(MI/Dok BUMN)

MENTERI Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir didukung masyarakat menjadi Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) berikutnya menggantikan Mochammad Iriawan alias Iwan Bule. 

Hal itu tercermin dalam survei Polling Institute periode 10-15 November 2022 saat nama Erick berada di urutan tertinggi dengan 17,6%, disusul Kaesang Pangarep 6%, Dede Yusuf 5,1%, dan Mahfud MD 4,3%. 

Pengamat sepak bola nasional Sigit Nugroho mengakui kemampuan Erick memimpin reformasi organisasi PSSI. Hal itu karena Erick merupakan sosok yang memiliki track record yang bagus dalam dunia sepak bola, bahkan pernah memimpin klub sepak bola kelas dunia asal Italia yakni Inter Milan. Hal itu merupakan modal yang bagus dalam membenagi manajemen sepak bola di Indonesia.

Baca juga: Survei: Masyarakat Dukung Erick Thohir Jadi Ketum PSSI

Selain itu, Erick juga memiliki komunikasi yang baik dengan pengurus FIFA sekarang yang memudahkan dirinya melakukan reformasi di tubuh PSSI. 

“Erick Thohir punya kapasitas sebagai calon ketua umum PSSI. Bekalnya, kemampuan manajerial saat mengelola Inter Milan, komunikasi dengan FIFA sangat baik. Hal itu tidak dimiliki calon lain. Status sebagai menteri jadi kelebihan ekstra,” kata Sigit saat dihubungi, Jumat (25/11).

Dikatakan Sigit, PSSI sudah saatnya direformasi total oleh Erick dengan cara melepas semua rezim PSSI sebelumnya. Hal itu karena pengurus sebelumnya memiliki kepentingan tersendiri yang merusak sepak bola Indonesia.

“PSSI mutlak direformasi dan Erick Thohir punya kemampuan itu, tapi kecil kemungkinan bisa terjadi karena rezim penguasa tidak akan mau melepas begitu saja. Mereka dominan di sepak bola Indonesia dan mereka pintar, tapi merusak. Untuk itu, Erick Thohir harus melepas mereka semua,” ucapnya.

Diakui Sigit, dari informasi yang didapat, ada beberapa nama yang sudah mencuat menggantikan Iwan Bule mepimpin organisasi sepak bola Indonesia. Nama-nama itu datang dari kalangan militer. Namun, mereka kurang memiliki kualitas untuk mengelola sepak bola seperti yang dimiliki Erick.

“Ada nama kuat lain dari latar belakang militer. Menurut saya sudahi itu. Kita sudah pernah punya pengalaman serupa, ternyata kemampuan soal bola terlalu minim,” jelasnya.

Sementara, Erick merupakan dari kalangan profesional dalam dunia sepak bola sehingga ada harapan besar dan semangat untuk membenahi sepak bola Indonesia. 

Lebih jauh Sigit optimistis, lewat tangan Erick, peluang sepak bola Indonesia lebih maju sangat besar dengan berbagai pengalamannya di dunia olahraga. 

“Soal jaminan, kita punya peluang memperbaiki sepak bola kita, dengan pendekatan berbeda dari cara lama di tangan Erick Thohir nanti,” ungkapnya.

Sebelumnya, Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Hasani Abdulgani secara terbuka menyambut baik dukungan masyarakat agar Erick menjadi Ketua Umum PSSI. Pasalnya, ia menilai Erick sebagai kandidat yang paling kompeten.

Menurut dia, jejak Erick di dunia sepak bola yang dikenal hingga dunia internasional sudah tidak diragukan. Apalagi, menteri berusia 52 tahun itu pernah menjabat Presiden Inter Milan dan memiliki klub DC United di Amerika Serikat (AS).

"Ini pandangan saya secara profesional. Kalau diberi kesempatan, tentu Pak Erick akan merekrut orang yang berkompeten di bidang sepak bola, bukan pasukan sirkus," ujar Hasani dikutip dari Antara.

"Selama dipegang Pak Erick, bisnis dan keuangan Inter Milan jadi benar. Saat ini klub itu jadi salah satu yang terbaik di Italia," imbuhnya.

Hasani menganggap Erick juga memiliki perhatian penuh terhadap sepak bola nasional. Salah satu buktinya, Erick, sebagai bos Mahaka Sports, pernah menggelar Piala Presiden pada 2015.

Kehadiran Piala Presiden edisi pertama itu bermanfaat untuk mengisi kekosongan kompetisi karena PSSI disanksi oleh FIFA. 

Saat ini, Erick juga memiliki saham di beberapa klub Indonesia seperti Persib Bandung dan Persis Solo. 

"Ketika ada Piala Presiden, nilai sepak bola naik kembali," tutur Hasani. (RO/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik