Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PAPUA sukses mengunci tiket final sepak bola putra PON XX seusai menumbangkan Kalimantan Timur (Kaltim) dengan skor 5-1. Pada partai final, skuad asuhan Eduard Ivakdalam menjanjikan permainan menyerang saat melawan tim Aceh.
Bermain di Stadion Mandala, Jayapura, pada Selasa (12/10) sore WIT, tim Kaltim berhasil unggul terlebih dahulu pada menit ke-18. Tepatnya, setelah pemain Papua, Arie Wakoem, mencetak gol bunuh diri akibat salah mengantisipasi tendangan bebas.
Tertinggal satu gol, Papua langsung meningkatkan tempo serangan. Usaha Papua untuk menyamakan kedudukan akhirnya berbuah hasil. Itu berkat sepakan penalti Ricky Ricardo Cawor pada menit ke-42.
Baca juga: Wapres Direncanakan akan Menutup PON XX
Pada babak kedua, Papua tampil lebih dan mendominasi permainan. Mereka mencetak empat gol tambahan melalui I Nyoman Nikson (65'), Arodi Aopdana (72'), Ricky Cawor (77') dan Samuel Gideon Balinsa (87').
"Saya puas bisa cetak 5 gol. Babak pertama mungkin anak-anak kelelahan, karena istirahat cuma satu hari. Sedangkan Kaltim beberapa hari," tutur pelatih tim sepak bola putra Papua Eduard Ivakdalam seusai pertandingan.
"Pada babak kedua, anak-anak punya motivasi yang tinggi. Mereka harus jawab sesuatu karena tribun dipenuhi masyarakat Papua," imbuhnya.
Legenda Persipura itu menilai pemulihan fisik pemain menjadi faktor yang diperhatikan untuk partai final. Apalagi, jeda waktu istirahat hanya satu hari untuk berlaga di partai puncak. Kekuatan di lini tengah juga menjadi perhatian. Sebab, Aceh punya taktik bertahan yang baik.
Baca juga: 7 Atlet PON Dikabarkan Kabur dari Tempat Karantina, Ini Jawaban Menpora
"Di posisi gelandang pada babak pertama kendor. Kita sulit kembangkan permainan, karena jaraknya terputus antara penyerang gelandang dan belakang. Ini akan jadi evaluasi kami," jelas Edu, sapaan karibnya.
Sementara itu, Aceh melaju ke final setelah mengalahkan Jawa Timur dengan skor 2-1 dalam pertandingan semifinal di Stadion Barnabas Youwe, Kabupaten Jayapura. Pada penyisihan grup, Papua dan Aceh sudah pernah bertemu. Saat itu, tuan rumah unggul tipis 1-0.
Lebih lanjut, Edu meminta anak asuhnya untuk menunjukan permainan ofensif saat melawan tim asuhan Fakhri Husaini pada 14 Oktober mendatang. Trio penyerang Papu, yaitu M. Arody Uopdana, Jefron Sitawa dan Ricky Ricardo Cawor, akan menjadi juru gedor dengan formasi 4-3-3.(OL-11)
INDONESIA memiliki sejarah panjang kompetisi liga sepak bola, bahkan sejak sebelum merdeka.
Jumlah personel yang diturunkan untuk mengamankan Kongres PSSi berjumlah 220 personel yang berasal dari Polda Bali, Polresta Denpasar, dan Polres Gianyar.
Sambil melempar senyum dia menjawab, itu tidak mustahil terjadi meski kontrak kerjanya dengan Shanghai SIPG belum berakhir.
Edy Rahmayadi menjabat sebagai Ketua Umum PSSI sejak 2016.
Edy Rahmayadi minta maaf karena tidak bisa memenuhi harapan pecinta sepak bola nasional.
Edy Rahmayadi menyatakan mundur dari jabatan Ketua Umum PSSI.
Atas tujuan apa sebenarnya Mendagri memutuskan Sumut menjadi pemilik baru empat pulau itu? Adakah agenda tersembunyi baik ekonomi atau politik?
peninggalan kerajaan samudra pasai dalam berbagai bentuk benda, tempat bersejarah hingga kebudayaan yang hingga kini masih dilestarikan
rumah adat Aceh yang sangat beragam karena berasal dari suku-suku di Aceh sehingga memiliki ciri dan filosofi tersendiri
pakaian adat Aceh dengan berbagai motif unik dan desain menawan yang mengandung filosofi tersendiri sebagai bentuk kekayaan budaya Indonesia
tarian Aceh dengan keunikan dan filosofinya, beberapa digunakan sebagai media dakwah Islam dengan syair Islami sebagai pengiring
Para desainer asal Aceh merasa bangga memamerkan karya mereka di Muslim Fashion Fest (Muffest) 2024
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved