Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PELATIH Bulgaria Yasen Petrov meminta anak asuhnya untuk belajar dari kesuksesan Italia ketika merengkuh gelar juara Piala Eropa 2020.
Dikutip dari football-italia, Kamis (2/9), Petrov meminta anak asuhnya untuk belajar dari timnas Italia soal semangat kolektif yang ditunjukkan selama perhelatan Piala Eropa 2020.
Dirinya menambahkan mereka ingin belajar hal itu dan terinspirasi oleh disiplin dan kepositifan yang ditunjukkan skuat Azzurri.
Baca juga: Jadi Pencetak Gol Terbanyak, Ronaldo Termotivasi untuk Terus Bermain
"Italia memiliki semangat kolektif yang hebat yang memungkinkan mereka memenangkan Piala Eropa dan itulah yang ingin kami pelajari di Bulgaria. Kami bercita-cita untuk disiplin dan kepositifan mereka," ungkap Petrov.
Ia juga menambahkan dirinya dibuat takjub oleh pertahanan Italia ketika kedua tim bertemu di Sofia pada di lagakualifikasi Piala Dunia 2022, Maret lalu.
"Saya sangat terkesan di Sofia oleh para bek Italia dan penjaga gawang mereka, Gianluigi Donnarumma, tetapi sementara Azzurri selalu terkenal dengan pertahanan mereka, akhir-akhir ini mereka juga mencetak banyak gol. Hal-hal berubah," ujar Petrov.
Selain itu, ia juga mengucapkan selamat atas keberhasilan Italia menjuarai Piala Eropa 2020 dan menyebutnya sebagai kesuksesan yang luar biasa menjelang pertemuan kedua tim di kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa Grup C.
"Pertama-tama, saya ingin mengucapkan selamat kepada skuat Italia untuk gelar Eropa mereka, itu adalah kesuksesan yang luar biasa," sebut pelatih berusia 53 tahun tersebut.
Kedua tim akan bertemu, Jumat (3/9) dini hari WIB pada pertandingan keempat Grup C kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa di Stadion Artemio Franchi, Florence, Italia.
Saat ini, Italia berhasil memuncaki Grup C dengan raihan 9 poin dari tiga laga, sedangkan Bulgaria berada di posisi 4 dengan 1 poin dari tiga pertandingan. (Ant/OL-1)
Di usia 33 tahun, delapan bulan, dan 30 hari, Lucy Bronze adalah pemain tertua timnas Inggris di Piala Eropa Putri 2025 dan bermain 598 menit sepanjang Piala Eropa Putri.
Kemenangan di Piala Eropa Putri ini menegaskan dominasi timnas Inggris di kancah sepak bola putri Eropa, sekaligus menambah koleksi gelar mereka menjadi dua kali berturut-turut.
Kemenangan ini menandai sejarah bagi timnas Inggris sebagai tim kedua setelah Jerman yang mampu menjuarai Piala Eropa Putri secara beruntun (2022 dan 2025).
Gol Aitana Bonmati di babak tambahan waktu mengantarkan timnas Spanyol meraih kemenangan 1-0 atas timnas Jerman di semifinal Piala Eropa Putri 2025, Kamis (24/7) dini hari WIB.
Chloe Kelly mencetak gol penentu kemenangan timnas Inggris pada menit ke-119, menyambar bola muntah hanya setelah kiper Italia Laura Giuliani berhasil menyelamatkan tendangan penaltinya.
Kiper timnas Jerman Ann-Katrin Berger menahan dua eksekusi penalti pemain timnas Prancis saat babak adu penalti perempat final Piala Eropa Putri.
Kedua tim kalah dalam pertandingan pembuka secara dramatis. Ceko kebobolan di waktu tambahan saat kalah 1-2 dari Portugal sedangkan Georgia takluk di tangan Turki dengan skor 1-3
Inggris diharuskan memainkan dua pertandingan tingkat Eropa tanpa penonton serta dibebani denda senilai 100 ribu euro (Rp1,6 miliar).
Mbappe berharap mendapatkan dukungan yang lebih banyak dari rekan setimnya setelah kegagalannya dalam adu penalti melawan Swiss.
Di daftar pencetak gol terbanyak Bundesliga, Schick hanya kalah dari penyerang Borussia Dortmund Erling Braut Halland dan striker Bayern Robert Lewandowski.
Spanyol kalah dalam laga semifinal Piala Eropa 2020, Juli lalu, disingkirkan Italia lewat adu penalti. Italia kemudian melaju ke abbak final dan sukses menjadi juara.
Pengumuman itu muncul setelah UEFA dan CONMEBOL menentang keras rencana FIFA menggelar Piala Dunia dua tahun sekali.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved