Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Mantan Bek Timnas Italia Kritik Media Massa Inggris

Basuki Eka Purnama
14/7/2021 07:56
Mantan Bek Timnas Italia Kritik Media Massa Inggris
Para pemain Inggris menyaksikan adu penalti di laga final Piala Eropa 2020 melawan Italia.(AFP/Laurence Griffiths)

MANTAN bek timnas Italia Fulvio Collovati melontarkan kritik habis-habisan kepada Inggris dan media lokalnya setelah Gli Azzurri mampu mengalahkan The Three Lions lewat adu penalti untuk menjuarai Piala Eropa 2020.

Menurut pemilik medali juara Piala Dunia 1982 itu, media massa Inggris terlalu arogan dan cuma memperhatikan sepak bola mereka sendiri. Walhasil, lini belakang tim besutan Gareth Southgate itu beberapa kali sempat direpotkan oleh pergerakan Federico Chiesa di laga final.

"Media massa Inggris cuma tahu sepak bola mereka sendiri, bukan peta persaingan internasional. Saya mendapat kesan mereka cuma punya sedikit pengetahuan tentang sepak bola di luar Inggris. Mereka sangat terkungkung," kata Collovati kepada Calciomercato.com sebagaimana dikutip dari laman Football Italia, Rabu (14/7) dini hari WIB.

Baca juga: Usain Bolt Kutuk Rasisme Kepada Trio Algojo Penalti Inggris

"Mungkin itu sebabnya mereka dikejutkan oleh Italia di Piala Eropa. Mereka lancang, terlalu mendaku dan arogan. Sebaliknya, kerendahan hati tim Roberto Mancini berhasil menyingkirkan banyak kubu," lanjutnya.

Raihan trofi Piala Eropa 2020 semakin menajamkan rekor gemilang Italia di bawah asuhan Mancini yang melewatkan 34 pertandingan tanpa kekalahan.

Collovati, yang semasa bermain merupakan stopper andalan timnas Italia, menyebut lini belakang Inggris mengalami banyak kendala dibandingkan duet bek tengah kepala tiga di jantung pertahanan Italia, Giorgio Chiellini dan Leonardo Bonucci.

"Dari pertandingan itu terlihat jelas bagaimana bek seharusnya bertahan. Inggris memperoleh gol cepat dan mungkin satu dua peluang sesudahnya, tetapi selepas itu tidak ada lagi," katanya.

"Saya khawatir di masa kini mereka tidak mengajarkan postur kuda-kuda bertahan, bagaimana mengendalikan kecepatan saat menjaga lawan satu lawan satu yang punya kemampuan kaki kanan atau kiri."

"Lihat saja bagaimana mudahnya Chiesa melewati bek-bek Inggris. Jelas dia punya kecepatan, tapi dia tidak perlu bekerja banyak kecuali memindahkan bola dan berlari, sebab postur kuda-kuda lawannya salah."

"Semuanya tentang bagaimana mengantisipasi pergerakan dalam situasi semacam itu dan Chiellini adalah contoh bek metode lama. Dia tahu cara
melakukannya. Sekarang mereka tidak lagi mengajarkan hal-hal mendasar dari bertahan di era saya," tutup Collovati. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya