Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
MANTAN penjaga gawang Tim Nasional (Timnas) Italia Dino Zoff mengatakan, dirinya melihat adanya kesamaan atara Timnas Italia asuhan Roberto Mancini dengan tim Italia yang dikapteninya saat menjuarai Piala Dunia 1982.
Seperti diketahui, Gli Azzurri akan menghadapi Timnas Inggris dalam laga Final Piala Eropa 2020 (Euro 2020), yang akan digelar di Stadion Wembley, London, Senin, (12/7) dini hari WIB.
Tengah berusaha merebut gelar juara Euro kedua mereka setelah yang terakhi diraihnya pada Euro 1968, Zoff menyebutkan skuad asuhan Mancini adalah tim yang lincah.
"Saya melihat beberapa kesamaan tim saat ini dengan tahun 1982," kata Zoff kepada AFP, Jumat, (9/7).
"Mereka adalah tim yang sangat cepat dan lincah, dan hal itu membawa mereka sedikit lebih dekat dengan apa yang kami raih di Piala Dunia 82," tuturnya.
Ini akan menjadi final Euro ketiga untuk Italia sejak kemenangan mereka di Euro 1968, dimana sebelumnya kalah dari Prancis pada tahun 2000, ketika Zoff menjadi pelatih, dan kalah dari Spanyol pada Euro 2012.
Di bawah asuhan Mancini, Timnas Italia telah memiliki catatan gemilang yang mana tak terkalahkan sejak September 2018 selama 33 laga beruntun, dengan catatan 28 kemenangan dan 5 imbang. Kekalahan terakhir Italia terjadi saat menghadapi Portugal dalam pertandingan National League UEFA dengan skor 1-0.
Melihat hal terebut, menurut Zoff, Mancini telah melakukan perubahan besar pada timnas Italia dan Zoff menilai pelatih berusia 56 tahun itu telah membuat Italia memainkan sepak bola dengan luar biasa.
"Di luar para pemain, saya akan mengatakan bahwa semuanya berasal dari Mancini yang tahu bagaimana membuat pilihan yang tepat," sebut Zoff.
"Dia telah membawa banyak keyakinan dan kepercayaan diri. Timnya telah memainkan sepak bola yang sangat bagus dalam situasi yang sangat berbeda," tuturnya.
"Saya sangat berharap ini akan menjadi awal yang bagus untuk Italia, sama seperti Spanyol di Euro (menang pada 2008 dan 2012) dan Piala Dunia (2010)," jelasnya.
Melihat penampilan skuad asuhan Mancini di Piala Eropa yang luar biasa, di mana sukses menjadi pemuncak klasemen grup dengan meraih poin penuh. Zoff mengungkapkan dirinya tidak kaget bila Italia bisa melaju ke babak Final.
"Bagi saya tidak mengejutkan melihat Italia di Final. Saya juga yakin mereka akan melakukan dengan baik. Piala Dunia tidak jauh lagi, saya juga yakin mereka akan tampil gemilang," terangnya.
Mengetahui bahwa Italia akan menghadapi Inggris yang mana ini merupakan pertandingan pertama bagi Inggris di babak Final Piala Eropa, dan telah sejak lama mengharapkan gelar juara Piala Eropa. Zoff yakin Italia tidak akan gentar, dan akan membuat masalah untuk Inggris.
"Inggris memainkan pertandingan yang bagus dengan dukungan penonton yang luar biasa sebagai tuan rumah. Dalam pertandingan semifinal mereka tampil cukup baik dan pantas menang," ujarnya.
"Tentu Italia akan mendapat kerugian besar dengan penggemar Inggris yang akan hadir di tribun. Tetapi saya yakin Italia bisa mebuat masalah untuk Inggris pada pertandingan itu," jelasnya.
Berbicara terkait kemungkinan terjadinya adu penalti, Zoff mengungkapkan bahwa Inggris dan Italia sama-sama memiliki kelemahan pada babak tersebut. Sehingga menurutnya kiper Gianluigi Donnarumma akan memiliki tugas yang berat jika babak adu penalti terjadi.
"Jelas dia (Donnarumma) memiliki peluang besar untuk menjadi penjaga gawang yang hebat. Jadi saya rasa itu akan tergantung padanya, dan saya pikir kemungkinan keberhasilannya sangat besar," tukas Zoff. (Rif/AFP/OL-09)
Kedua tim kalah dalam pertandingan pembuka secara dramatis. Ceko kebobolan di waktu tambahan saat kalah 1-2 dari Portugal sedangkan Georgia takluk di tangan Turki dengan skor 1-3
Inggris diharuskan memainkan dua pertandingan tingkat Eropa tanpa penonton serta dibebani denda senilai 100 ribu euro (Rp1,6 miliar).
Mbappe berharap mendapatkan dukungan yang lebih banyak dari rekan setimnya setelah kegagalannya dalam adu penalti melawan Swiss.
Di daftar pencetak gol terbanyak Bundesliga, Schick hanya kalah dari penyerang Borussia Dortmund Erling Braut Halland dan striker Bayern Robert Lewandowski.
Spanyol kalah dalam laga semifinal Piala Eropa 2020, Juli lalu, disingkirkan Italia lewat adu penalti. Italia kemudian melaju ke abbak final dan sukses menjadi juara.
Pengumuman itu muncul setelah UEFA dan CONMEBOL menentang keras rencana FIFA menggelar Piala Dunia dua tahun sekali.
Kapten Timnas Inggris U-21, James McAtee memuji rekan-rekannya, saat insiden antar pemain dan ofisial usaai pertandingan.
Trent Alexander-Arnold yang dipanggil ke skuad timnas Inggris di jeda internasional Juni ini hanya menghabiskan menit bermain selama 26 menit.
Ivan Toney mencetak 29 gol dari 43 pertandingan di semua kompetisi dan turut membawa Al Ahli menjuarai Liga Champions Asia, awal bulan ini.
Reece James membayar kepercayaan Thomas Tuchel yang memainkannya sebagai starter saat timnas Inggris berhadapan dengan timnas Latvia dengan mencetak satu gol dari tendangan bebas.
Reece James membuka keunggulan Inggris dengan tendangan bebasnya di babak pertama. Harry Kane menggandakan keunggulan di babak kedua disusul gol ketiga Inggris oleh Eberechi Eze.
Inggris meraih poin penuh atas Albania dalam laga pertama Grup K Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa yang digelar di Stadion Wembley pada Sabtu dini hari WIB.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved