Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
UKRAINA mewaspadai ketajaman Raheem Sterling yang terus menunjukan ketajamannya di Piala Eropa 2020. Kedua tim akan berlaga di perempat final di Stadion Olimpico, Roma, ini akan kick off pada Minggu (4/7) dini hari WIB.
Awalnya, Sterling dibanjiri kritik mengingat penampilannya musim lalu bersama Manchester City dinilai kurang maksimal. Namun berjalannya waktu, Sterling mampu membungkam semua kritik. Sterling justru masuk dalam trek gelar top skor Euro 2020 dengan koleksi tiga gol dari empat laga.
Zinchenko meminta agar timnya menaruh tingkat kewaspadaan yang sangat tinggi kepada Sterling yang menjadi rekan setimnya di Manchester City.
"Raheem Sterling adalah salah satu gelandang serang terbaik di dunia. Saat ini performanya sedang bagus," katanya.
"Jelas kami harus memperhatikannya dan kami harus mencoba untuk menghentikannya karena dia sekarang sedang dalam periode yang sangat luar biasa,” lanjutnya.
Sterling sudah bermain empat kali di turnamen besar tetapi sampai sekarang, belum sepenuhnya diapresiasi oleh pendukung Inggris.
Di usianya yang baru 26 tahun, ia adalah sosok senior dalam skuad muda Inggris dengan 65 caps dan mewakili keberanian dan kesadaran sosial yang telah membuat tim Gareth Southgate dihormati di dalam dan di luar lapangan.
Baca juga: Tim Dinamit Siap Meledak Lagi saat Hadapi Ceko
Banyak suporter sebelumnya meminta beberapa pemain seperti Phil Foden untuk menggantikan posisi Sterling di sayap kiri.
Southgate tetap teguh, sama seperti timnya. Dia telah mengabaikan semua serangan media sosial dan cemoohan terkait pemilihan pemainnya.
Sterling terbiasa memanfaatkan kritik sebagai motivasi untuk membuktikan bahwa mereka salah. Sterling telah mencetak 15 gol dalam 20 pertandingan terakhirnya di Inggris.
"Dia seorang petarung. Dia memiliki ketahanan dan rasa lapar yang luar biasa," kata Southgate.
"Kami tahu perjalanan yang telah dia lakukan bersama Inggris dan saya sangat senang dia bisa memberikan performa yang dia miliki," lanjutnya.
Ukraina bukan tim yang patut diremehkan lantaran mampu melangkah hingga babak perempat final. Di 16 besar, Ukraina tampil gemilang dan menyingkirkan Swedia dengan skor tipis 1-2.
Ini adalah kali pertama Ukraina berhasil menembus babak perempat final Piala Eropa. Pelatih Ukraina, Andriy Shevchenko menyadari Inggris memang lebih superior dari timnya. Akan tetapi, bukan berarti Inggris tidak bisa dikalahkan.
"Inggris adalah tim yang hebat, mereka memiliki kedalaman skuad yang bagus, staf pelatih yang luar biasa, dan kami menyadari betapa sulitnya laga nanti," kata Shevchenko.
Terakhir kali kedua tim berhadapan adalah di kualifikasi Piala Dunia 2014, dan pertandingan berakhir 0-0. Dalam enam pertemuan terakhir, Inggris menang tiga kali dan kalah sekali dari Ukraina.
"Ukraina akan bermain sepenuh hati demi memberikan lebih banyak alasan untuk para suporter kami bersorak gembira," kata pelatih berusia 44 tahun itu. (AFP/Goal/OL-4)
Kedua tim kalah dalam pertandingan pembuka secara dramatis. Ceko kebobolan di waktu tambahan saat kalah 1-2 dari Portugal sedangkan Georgia takluk di tangan Turki dengan skor 1-3
Inggris diharuskan memainkan dua pertandingan tingkat Eropa tanpa penonton serta dibebani denda senilai 100 ribu euro (Rp1,6 miliar).
Mbappe berharap mendapatkan dukungan yang lebih banyak dari rekan setimnya setelah kegagalannya dalam adu penalti melawan Swiss.
Di daftar pencetak gol terbanyak Bundesliga, Schick hanya kalah dari penyerang Borussia Dortmund Erling Braut Halland dan striker Bayern Robert Lewandowski.
Spanyol kalah dalam laga semifinal Piala Eropa 2020, Juli lalu, disingkirkan Italia lewat adu penalti. Italia kemudian melaju ke abbak final dan sukses menjadi juara.
Pengumuman itu muncul setelah UEFA dan CONMEBOL menentang keras rencana FIFA menggelar Piala Dunia dua tahun sekali.
Di usia 33 tahun, delapan bulan, dan 30 hari, Lucy Bronze adalah pemain tertua timnas Inggris di Piala Eropa Putri 2025 dan bermain 598 menit sepanjang Piala Eropa Putri.
Kemenangan di Piala Eropa Putri ini menegaskan dominasi timnas Inggris di kancah sepak bola putri Eropa, sekaligus menambah koleksi gelar mereka menjadi dua kali berturut-turut.
Kemenangan ini menandai sejarah bagi timnas Inggris sebagai tim kedua setelah Jerman yang mampu menjuarai Piala Eropa Putri secara beruntun (2022 dan 2025).
INGGRIS kembali menciptakan kisah heroik di Euro Putri 2025. Chloe Kelly mencetak gol penentu kemenangan di menit ke-119 saat Lionesses bangkit dari ketertinggalan.
Chloe Kelly mencetak gol penentu kemenangan timnas Inggris pada menit ke-119, menyambar bola muntah hanya setelah kiper Italia Laura Giuliani berhasil menyelamatkan tendangan penaltinya.
Inggris berhasil mengalahkan Belanda 4-0 di laga lanjutan Grup D Euro 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved