Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
GELANDANG timnas Belanda Georginio Wijnaldum meminta UEFA untuk mengambil tindakan lebih keras terhadap rasialisme. Ia mengatakan para pemain yang mengalami pelecehan tidak harus membuat keputusan apakah akan meninggalkan lapangan sebagai aksi protes atau tidak.
Wijnaldum mengaku telah berpikir panjang dan keras untuk meninggalkan lapangan bila menjadi sasaran rasialisme ketika Belanda bermain di Puskas Arena, Budapest melawan Republik Ceko di babak 16 besar Piala Eropa (Euro) 2020 pada Minggu (27/6).
Meski begitu, mantan pemain Liverpool tersebut mengaku masih ragu untuk melakukannya bila hal itu terjadi.
“Saya sudah memikirkannya dengan sangat hati-hati. Saya sebelumnya mengindikasikan bahwa saya akan pergi,” kata Wijnaldum dalam sebuah konferensi pers, Kamis (24/6)
“Namun hal tersebut lebih mudah untuk dikatakan saat itu, karena saya tidak pernah benar-benar mengalaminya."
“Setelah itu saya mulai berpikir keras tentang itu. 'Gini, kamu akan bermain di Hungaria di turnamen, apa yang akan Anda lakukan bila itu terjadi? Bagaimana bila Anda bermain melawan tim yang lebih lemah dan para penggemar itu sadar dan mereka memusuhi Anda untuk membuat Anda keluar dari lapangan sehingga Anda kalah dalam pertandingan?" lanjutnya.
Wijnaldum mengatakan tanggung jawab untuk mengambil tindakan berada di tangan para ofisial pertandingan dan badan sepak bola Eropa UEFA.
“Saya pikir saya akan pergi ke wasit, tetapi sejujurnya saya tidak yakin apa reaksi saya akan menjadi emosi saat itu juga," ujar Wijnaldum.
“Saya belum pernah mengalaminya sendiri, dan saya harap tidak akan pernah. Namun bila itu terjadi, UEFA harus bertindak. Mereka perlu menyadarinya, bila tidak, maka mereka memberikan tanggung jawab besar kepada para pemain.
“UEFA harus melindungi para pemain. Seharusnya itu bukan tanggung jawab para pemain.
“Beberapa pemain memutuskan meninggalkan lapangan dalam aksi-aksi sebelumnya, tetapi bila Anda bertanya kepada mereka apakah mereka merasa didukung, saya pikir mereka akan mengatakan tidak," pungkasnya.
UEFA saat ini sedang menyelidiki dugaan aksi rasialisme di Puskas Arena, di mana penyerang timnas Prancis Kylian Mbappe dikatakan telah menjadi sasaran aksi tersebut dalam hasil imbang 1-1 Grup F lawan Hungaria pada Minggu (20/6). (OL-8)
Kemenangan itu menjadi trofi Super Cup pertama bagi PSG sekaligus bagi klub asal Prancis. Les Parisiens juga melengkapi koleksi lima gelar yang sudah mereka raih sepanjang 2025.
Putusan dari UEFA dan CAS menunjukkan bahwa prestasi olahraga menjadi tidak berarti. Tampaknya klub, organisasi, dan individu tertentu memiliki hak istimewa dan kekuatan yang unik.
MOHAMED Salah menegur badan sepak bola Eropa, UEFA, terkait unggahan mengenang mantan pemain timnas Palestina, Suleiman al-Obeid atau Pele Palestina.
Skandal pengaturan skor itu terjadi di dua leg pertandingan kualifikasi Liga Konferensi UEFA musim 2023/2024 antara Arsenal Tivat dan klub Armenia, Alashkert FC, pada Juli 2023.
Crystal Palace sebelumnya lolos ke Liga Europa berkat kemenangan 1-0 atas Manchester City di final Piala FA.
Lima klub yang terkenda denda dari UEFA itu karena FFP adalah Chelsea, Barcelona, Lyon, Aston Villa, dan AS Roma.
Video polisi pukul pengemudi kulit hitam di Jacksonville, Florida, viral dan picu kemarahan publik. Kasus ini soroti kekerasan berlebihan & rasisme sistemik.
PEMAIN Pachuca, Gustavo Cabral, setelah adanya tuduhan bahwa ia mengeluarkan komentar bernuansa rasial kepada pemain Real Madrid, Antonio Rudiger.
BEK Real Madrid, Antonio Rudiger, mengaku menjadi korban pelecehan rasial dalam laga Piala Dunia Antarklub melawan klub Meksiko, Pachuca, yang dimenangkan Madrid 3-1,
Keempatnya dinyatakan bersalah karena menggantung boneka yang mirip Vinicius Junior dari sebuah jembatan di dekat fasilitas latihan Real Madrid pada Januari 2023.
KETUA Umum PSSI Erick Thohir berharap tak ada tindakan rasisme dalam pertandingan Indonesia vs Tiongkok
Vinicius Junior menjadi sasaran aksi rasisme dalam laga La Liga melawan Real Valldolid pada September 2022 saat dia meninggalkan lapangan saat digantikan di Stadion Jose Zorrilla.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved