Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
PHIL Foden membela Gareth Southgate setelah manajer timnas Inggris itu dikritik karena penampilan buruk the Three Lions di ajang Piala Eropa 2020.
Pemilihan pemain dan taktik Southgate menjadi sorotan setelah Inggris hanya mampu mencetak satu gol di dua laga Piala Eropa.
Hasil imbang 0-0 melawan Skotlandia di Stadion Wembley, Jumat (18/6), membuat para pemain Inggris dicemooh oleh para pendukung mereka sendiri saat meninggalkan lapangan.
Baca juga: Meski belum 100%, Hazard Siap Jadi Starter Lawan Finlandia
Dalam laga itu, The Three Lions hanya mampu melepaskan tiga tendangan ke arah gawang sehingga Southgate dituding gagal memanfaatkan bakat hebat yang ada di timnas Inggris.
Meski begitu, Inggris akan berhadapan dengan Rep Ceko dalam laga Grup D Piala Eropa, Selasa (22/6), dengan pengetahuan kemenangan akan memastikan mereka menjadi juara grup.
Foden pun bersikeras Southgate tidak punya alasan untuk mendegarkan mereka yang meragukan kemampuannya.
"Dia adalah pelatih hebat. Bekerja dengannya setiap hari membuat Anda bisa melihat dia sebenarnya," ujar Foden kepada talkSport.
"Dia selalu mendukung para pemain dan saya yakin taktiknya hebat meski ada komentar negatif."
"Saya percaya pada rekan setim saya. Saya selalu bersama mereka setiap hari dan bisa melihat kreativitas mereka."
"Saya yakin kami bisa berbicara banyak di laga berikutnya. Jadi, saya sama sekali tidak khawatir," imbuh gelandang Manchester City itu. (AFP/OL-1)
Kedua tim kalah dalam pertandingan pembuka secara dramatis. Ceko kebobolan di waktu tambahan saat kalah 1-2 dari Portugal sedangkan Georgia takluk di tangan Turki dengan skor 1-3
Inggris diharuskan memainkan dua pertandingan tingkat Eropa tanpa penonton serta dibebani denda senilai 100 ribu euro (Rp1,6 miliar).
Mbappe berharap mendapatkan dukungan yang lebih banyak dari rekan setimnya setelah kegagalannya dalam adu penalti melawan Swiss.
Di daftar pencetak gol terbanyak Bundesliga, Schick hanya kalah dari penyerang Borussia Dortmund Erling Braut Halland dan striker Bayern Robert Lewandowski.
Spanyol kalah dalam laga semifinal Piala Eropa 2020, Juli lalu, disingkirkan Italia lewat adu penalti. Italia kemudian melaju ke abbak final dan sukses menjadi juara.
Pengumuman itu muncul setelah UEFA dan CONMEBOL menentang keras rencana FIFA menggelar Piala Dunia dua tahun sekali.
Di usia 33 tahun, delapan bulan, dan 30 hari, Lucy Bronze adalah pemain tertua timnas Inggris di Piala Eropa Putri 2025 dan bermain 598 menit sepanjang Piala Eropa Putri.
Kemenangan di Piala Eropa Putri ini menegaskan dominasi timnas Inggris di kancah sepak bola putri Eropa, sekaligus menambah koleksi gelar mereka menjadi dua kali berturut-turut.
Kemenangan ini menandai sejarah bagi timnas Inggris sebagai tim kedua setelah Jerman yang mampu menjuarai Piala Eropa Putri secara beruntun (2022 dan 2025).
INGGRIS kembali menciptakan kisah heroik di Euro Putri 2025. Chloe Kelly mencetak gol penentu kemenangan di menit ke-119 saat Lionesses bangkit dari ketertinggalan.
Chloe Kelly mencetak gol penentu kemenangan timnas Inggris pada menit ke-119, menyambar bola muntah hanya setelah kiper Italia Laura Giuliani berhasil menyelamatkan tendangan penaltinya.
Inggris berhasil mengalahkan Belanda 4-0 di laga lanjutan Grup D Euro 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved