Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Persembahan Suarez untuk Delfina

Suryopratomo Dewan Redaksi Media Group
22/5/2021 05:10
Persembahan Suarez untuk Delfina
Suryopratomo Dewan Redaksi Media Group(MI/Seno)

PENENTUAN juara La Liga 2020/2021 akan terjadi malam ini. Atletico Madrid tinggal selangkah lagi untuk mengulangi kejayaan memenangi kompetisi Liga Spanyol seperti tujuh tahun lalu. Kemenangan atas tuan rumah Real Valladolid akan membuat tetangga mereka, Real Madrid, tidak mungkin bisa mengejar.

Para pendukung Los Rojiblancos sudah bersiap-siap membuat pesta besar. Suporter fanatik mereka, Front Athletic, melalui media sosial sudah mengaungkan ajakan Invasion Rojiblanca.

Mereka akan bergerak bersama-sama ke Valladolid dan berkumpul di Plaza Mayor of Valladolid sejak sore ini. Begitu kemenangan sudah diraih, mereka tidak mau merayakan pesta kemenangan di Madrid, tetapi di kandang lawan.

Pihak kepolisian Valladolid akan mencegah terjadinya pengumpulan massa. Di tengah pandemi covid-19 yang belum berakhir, sangat berbahaya apabila terjadi kerumunan dalam jumlah besar.

Kesiapsiagaan ditingkatkan di Valladolid menjelang laga yang sangat menentukan tersebut. Wali Kota Valladolid Oscar Puente meminta para pendukung kedua tim untuk ikut bertanggung jawab menciptakan keamanan.

Para pendukung dari kedua tim diminta untuk selalu menggunakan masker untuk mencegah terjadinya penularan covid-19. Spanyol pernah merasakan kondisi yang sangat parah dan baru saja mulai melonggarkan keadaan.

Bagi Luis Suarez, pertandingan malam ini merupakan momen yang ditunggu-tunggu. Kesuksesan untuk membawa Atletico meraih juara melengkapi rekor selalu bisa memberikan gelar kepada klub tempat ia bermain.

Sejak bermain untuk Ajax kemudian ke Liverpool dan terakhir di Barcelona, penyerang asal Uruguay itu selalu bisa mengangkat piala. Bahkan selama enam tahun bermain untuk Barca, 10 kali ia ikut mempersembahkan piala kemenangan.

Sejak bermain untuk Ajax kemudian ke Liverpool dan terakhir di Barcelona, penyerang asal Uruguay itu selalu bisa mengangkat piala. Bahkan selama enam tahun bermain untuk Barca, 10 kali ia ikut mempersembahkan piala kemenangan.

Ketika musim panas lalu memutuskan hijrah ke Los Rojiblancos, Suarez lagi-lagi membawa berkah bagi Atletico. Tidak keliru ia dijuluki El Pistolero karena tembakannya selalu tajam dan menghasilkan banyak gol bagi Atletico.

Kecintaan kepada putri sulungnya, Delfina, membawa keberuntungan bagi Suarez. Ia selalu mendapat kemudahan untuk mencetak gol. Apabila ia bisa melakukan itu, Suarez selalu mempersembahkan gol yang diciptakan untuk putrinya dengan cara mencium tato nama Delfi na yang ada di bagian dalam pergelangan tangannya.

Sikap kebapakan yang baik itu diabadikan dalam feature video game FIFA 15. Gaya selebrasi Suarez itu dikenal oleh pencinta video game sepak bola dengan sebutan kiss the wrist.

Kemiskinan yang ia hadapi saat kecil di Salto, Uruguay, membuat Suarez selalu tampil sebagai pemain yang tidak mengenal menyerah. Ia akan melakukan apa saja untuk bisa mencetak gol, meski kadang dilakukan dengan cara yang licik.

Anak keempat dari tujuh bersaudara ini pernah tiga kali mendapat hukuman panjang karena menggigit pemain lawan. Sekali ia lakukan kepada kepada pemain belakang Italia, Giorgio Chiellini, di ajang Piala Dunia 2014 sehingga dihukum empat bulan. Kedua, kepada bek Chelsea, Branislav Ivanovic, di ajang Liga Premier dan dihukum 10 pertandingan. Ketiga, saat membela Ajax dengan menggigit pemain PSV Eindhoven, Otman Bakkal, sehingga dihukum tujuh pertandingan.

Meski dikenal sebagai ‘pemain paling kotor’, Suarez harus diakui sebagai penyerang yang produktif. Ia pernah meraih sepatu emas di Liga Belanda, Liga Inggris, dan Liga Spanyol. Tidak hanya itu, ia dua kali merebut sepatu emas Liga Eropa.

Atas kualitas permainan yang luar biasa itu, tidak mengherankan apabila Suarez menjadi salah satu pemain termahal di dunia. Ketika Barcelona menariknya dari Liverpool, mereka harus mengeluarkan kocek sampai 65 juta pound sterling.

 

 

Mengecoh lawan

Kehadiran Suarez selalu membuat tim lawan menjadi sulit untuk bisa mengantisipasi. Saat bergabung di Barcelona, trio Lionel Messi, Suarez, dan Neymar benar-benar menjadi momok bagi lawan karena salah satu dari mereka selalu bisa lolos dari pengawasan dan akhirnya menjebol gawang lawan.

Hal yang sama dirasakan Atletico saat Suarez bergabung. Pemain berusia 34 tahun itu selalu menyedot perhatian pemain belakang lawan. Akibatnya, dua pemain sayap Los Rojiblancos, Angel Correa dan Yannick Carrasco, tidak terjaga. Real Sociedad pekan lalu merasakan bagaimana harus kecolongan dua gol dari Correa dan Carrasco karena terlalu terfokus kepada Suarez.

Sebagai sebuah tim, Atletico Madrid memang memiliki pemain yang tidak kalah kualitasnya jika dibandingkan dengan Real Madrid maupun Barcelona. Di lapangan tengah, mereka miliki Koke yang menjadi jenderal tim yang penuh wibawa.

Bersama Marcos Llorente dan Saul Niguez, Koke bertarung bak banteng ketaton. Mereka tidak memiliki rasa takut dan bermain habis-habisan untuk menjaga keseimbangan tim.

Barisan penyerang bisa fokus untuk membombardir gawang lawan karena yakin dengan pertahanan mereka. Kiper Jan Oblak benar-benar tangguh dan tidak mudah ditaklukkan pemain sekelas Messi sekalipun.

Kiper asal Slovenia ini semakin percaya diri karena memiliki dua center-back yang sangat padu, Felipe dan Stefan Savic. Sementara itu, dua bek sayap diisi pemain asal Inggris Kieran Trippier dan pemain Spanyol Mario Hermoso.

Sepanjang tampil normal dan tidak menganggap enteng lawan, Atletico sulit untuk ditahan. Meski tampil di Stadion Jose Zorrilla, kepercayaan diri anak-anak asuhan Diego Simeone sudah terlalu tinggi dan keinginan untuk mengangkat piala sulit ditahan.

Apalagi Valladolid harus kehilangan banyak pemain kunci. Sergi Guardiola dan Jawad El Yamiq tidak bisa tampil karena harus menjalani satu larangan bermain. Sementara itu, Fabian Orellana dan Raul Garcia belum sembuh dari cedera.

Satu hal yang harus diwaspadai Atletico ialah keinginan Valladolid untuk terhindar dari degradasi. Hanya kemenangan malam ini yang mungkin bisa menyelamatkan tim tuan rumah turun kelas ke Divisi II.

Pelatih Sergio Gonzalez sangat menyadari bahwa ia menghadapi mission impossible. Namun, ia tahu dalam sepak bola selalu ada keajaiban. Keberhasilan Valladolid terhindar dari degradasi bisa menjadi berkah bagi Real Madrid yang saat bersamaan menjamu Villarreal.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya