Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Italia Perketat Pembatasan, Presiden Serie A: Kami Bisa Kolaps

Akmal Fauzi
27/10/2020 14:00
Italia Perketat Pembatasan, Presiden Serie A: Kami Bisa Kolaps
Pemain AC Milan saat melawan pemain Roma di laga Serie A.(AFP/Miguel Medina)

PRESIDEN Serie A Paolo Dal Pino memperingatkan bahwa kondisi sepak bola Italia hampir kolaps. Ini menyusul langkah pemerintah Italia yang memperketat protokol covid-19.

Dalam aturan terbarunya, pemerintah Italia kembali melarang suporter untuk datang ke stadion di tengah melonjaknya kasus positif. Sejak pembatasan sosial dilonggarkan pada September lalu, sekitar 1.000 suporter sempat diizinkan masuk stadion.

Namun adanya peningkatan kasus covid-19, mendorong Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte untuk menerapkan pembatasan lebih ketat.

Baca juga: Ronaldinho, Sang Legenda Brasil, Terinfeksi Covid-19

Saat ini, bar dan restoran harus tutup pukul 6 sore. Adapun pusat olahraga dan gym ditutup hingga 24 November mendatang. Untuk kompetisi olahraga tetap diizinkan, namun berlangsung secara tertutup.

Artinya, pertandingan Serie A pada Senin malam waktu setempat, yakni antara AC Milan dan Roma, tanpa dihadiri penonton. Kemudian, pertandingan Liga Champions antara Juventus dan Barcelona pada Kamis (29/10) mendatang, juga dimainkan tanpa penonton.

Kendati demikian, Dal Pino menyadari bahwa aspek kesehatan merupakan hal prioritas. Namun, dia meminta pemerintah bisa memahami kondisi sepak bola saat ini.

Baca juga: 16 Kasus Covid-19 Terdeteksi, Laga Genoa di Serie A Ditunda

“Saya berharap pemerintah memahami nilai sepak bola sebagai sebuah industri. Kami hampir kolaps. Saya khawatir ekonomi negara akan membayar mahal untuk langkah pembatasan,” pungkas Dal Pino.

Dia pun mendesak pemerintah untuk memberikan dukungan finansial. Sehingga, dapat mengurangi potensi kerugian akibat ketiadaan suporter di stadion.

“Kebijakan terbaru ini sudah memengaruhi banyak sektor. Termasuk sektor kami yang kehilangan 600 juta euro pada 2020, karena penutupan stadion,” tutupnya.(Mal/Goal)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik