Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Aku terbangun dengan air mata
usai bermimpi dalam pejaman
pengembaraan yang tak berujung
mengukur jarak jam yang tak berdetak
Purnama muncul, mengeram tangan dingin
jantung mendentumkan nyali ketakutan
aroma khas tercium mengarah ke jalan
perlahan naluri menentang penapsiran
yang tak lengah melawan kebohongan
terus menyusuri barisan malam
saat seberkas sinar meresapi rasa
Ada bisikan tangisan pada sosok
yang tiba setelah hujan reda
mengirim pesan lalu membawa diri
tentang rasa dan asa kenangan
Aku berlari dalam gemerlap bintang-bintang imaji
terus melangkah hingga mengenai hati
Kerinduan ini serupa bunga kamboja gugur di penguburan
bersatu dengan kepergian; abadi dan pasti
manusia berada dalam dua dimensi masa
sedang menanti dan menunggu dikirimkan
Kedatangan tak berarti cinta
sebab ini dunia bukan surga
yang merayu untuk kepuasan
hanya meninggalkan nada dan tanda
Januari, 2024
Suasananya begitu usik
tegang dan dingin
penorama dibaluti remang
amat khas, merasuk dada
saat malam semakin dalam
Sebuah sentuhan terasa menakuti
pengap berbau anyir
terpintas sebuah ilusi
sosok tubuh besar
menghadang tanpa bersuara
ia membungkam dengan tatapan kejam
penuh dendam, kelam, dan gelap
Kakinya berlari menjauh
kerikil bergelinting
terpijak dan terpintas
raga yang menyusup terpental
detak jantung berdentum
tiada kunjung henti
nyata di mimpi
2024
Di tanah yang dingin
angin bersahut membelai raga
meredupkan mendung yang mulai mengikis
dan merinaikan hujan
Dedaunan mekar segar
hijau dan harum tandan tercium
di tengah-tengah para pencari nafkah;
mereka pergi dan pulang membawa
tiga hingga lima ikat daun pisang
dibopoh sampai membungkuk
Kegaduhan kendaraan
menyemarakkan asap
yang menggumpal
Penjual mie dan kopi mengipas asap
membangkitkan lapar di perut ini
suara tertawa terdengar
di kedai dekat jembatan
seorang pria tua duduk menanti pembeli
sedang perempuan di sampingnya
mengipas-ngipas
Banyak cerita di sini
bahkan pembataian
telah menjelma sejarah
di tempat ini
2024
Sebuah noda tercoret di jalan suram
membumbui asap-asap ledakan meriam
di malam yang menghantam
debu-debu mengerabungi hingga tak tahu petang
batu-batu raksasa pecah menjadi kaca
mengoyak siapapun yang tak punya perisai
Mereka hidup tanpa napas
kaki berjalan tanpa alas
rambut hitam tersapu puing-puing kematian
badan yang kekar semakin mencakar
Situasi telah mencekam
tak ada yang bisa melindungi
ia berani menantang ini
tidak pergi sebelum keganasan lawan
dibisukan dan dipertikaikan
Semua perang ialah kedudukan
walau darah merambahi tanah
harga diri berada pada kesetiaan
tak perlu bersikap demokratis
2024
Selamat pagi
senyumanmu memberi arti
di balik awan putih
yang kau curahkan
menempati kehidupan
pada alur pengharapan
setiap jalur menggambarkan pesona
tentang pertarungan berakhir kemenangan
Pada kedatangan yang akan pergi
adalah pertanda tiada arti
mengenai hidup sia-sia
tanpa kasih sayang
dan tanpa ucapan
namun pelepas
sebagai cerita bagi jiwa
tempat merampung kata
Oktober, 2023
Baca juga : Puisi-puisi Andi Wirambara
Baca juga : Puisi-puisi Fitri Wijaya
Baca juga : Puisi-puisi Resti Istiqomah
Damay Ar-Rahman, bernama asli Damayanti, penulis, lahir di Medan, Sumatra Utara, 5 Mei 1997. Alumnus Universitas Malikussaleh. Telah menerbitkan kumpulan puisi Aksara Kerinduan (2017), Serpihan Kata (2018), dan Senandung Kata (2018). Karya-karyanya telah dipublis di sejumlah media massa. Kini berdomisili dan bekerja di Lhokseumawe, Aceh. (SK-1)
Kata 'kofe' sendiri berarti kondisi awal gigi balita yang tumbuh pertama kalinya. Ia kemudian goyang dan jatuh sehingga terlihat ompong.
Kulit putih, bulu mata lentik. Kata orang itu cantik. Menurutku kita lebih manis.
Aku menyeberangi batas pantai di antara kebajikan dan kejahatan.
Petersburg, aku kan kembali bersama belahan jiwa. Mengulang janji suci kami di altar dulu
Kebebasan pun beterbangan di mana-mana serupa tarian angsa.
Mungkin aku yang terlalu ingin melindungimu, namun membuatmu merasa tidak nyaman.
Saat bibir-mu terbuka sedikit, amboi, betapa itu membuatku kasmaran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved