Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Puisi-puisi Justin Farley

Sajak Kofe
08/4/2023 17:30
Puisi-puisi Justin Farley
(Ilustrasi: Wassily Kandinsky )

Ilustrasi: Wassily Kandinsky 

Kasih Menebus Penderitaan Dunia  
: penyaliban Yesus dan Jumat Agung 

Engkau menebus dosa-dosa kami, 
dicambuk karena kesalahan manusia, 
ditusuk di lambung demi kemuliaan. 
Darah yang dikorbankan telah 
memperbaharui hidup kami. 

Demi kasih, Engkau meneguk secawan 
cuka yang ditakdirkan bagi bibir-bibir kami. 
Dengan rendah hati, memberi setiap kebutuhan, 
bahkan saat manusia menyegel takdir-Mu dengan kecupan. 

Tak sekalipun Engkau merasakan sakit 
diurapi secara murni dari takhta surga, 
tetapi menjadikan diri sebagai hamba 
menderita tuk menanggung dosa kami. 

Kami tidak melayani seorang raja 
siapa pun tidak melihat peperangan, 
namun Ia berjuang di garis terdepan. 
Kami memanggil-Nya; "Abba, ya Bapa." 
Ia mengerti air mata di mata kami. 

Pada hari itu, kasih membaluti paku besi yang dingin, 
mahkota duri, dan dosa dunia dipikul di pundak-Nya. 
Katakan apa yang kau inginkan tentang Ia, 
tetapi salib enggan mengatakan; Ia tidak mencintaimu. 

Salib bukanlah akhir, namun hanyalah awal 
jejak dikobarkan melalui perbatasan dosa, 
tapi jalan terang masih membentang panjang di depan. 
Kami akan memikul dan membawa salib masing-masing. 
Darah daging kami pun menunggu untuk kelak disalibkan. 
Apakah kau akan mengikuti-Nya saat Ia memanggilmu? 
Maukah kau mati bagi dirimu sendiri agar terlahir baru dalam roh? 

Penyaliban ialah pengorbanan terbesar 
akan kasih-Nya yang mulia kepada dunia ini. 
Namun, ingatlah bahwa Ia telah menyerahkan 
nyawa agar kita senantiasa mendengar firman-Nya, 
oleh karunia kita menemukan iman dan pengharapan. 
Setiap hari Yesus memanggil kita untuk menjadi murid. 
Tak cukup hanya sekadar melihat salib. 
Apakah kau bersedia mengikuti-Nya? 
Apakah kau siap menerima upahmu di sorga? 


Jalan terang masih membentang panjang di depan. Kami akan memikul dan membawa salib masing-masing. 


Kebangkitan 

Ambillah hati yang terluka ini 
yang berdetak dengan kuncinya sendiri 
dan sesuaikan dengan keindahan rahmat-Mu. 

Kumpulkan pecahan-pecahan yang tersebar ini – 
bagian dari manusia yang aku dambakan 
dan bentuklah aku menurut gambar Putra-Mu. 

Mandikan aku di bawah gelombang air hidup-Mu.
Bagiku, Engkau adalah satu-satunya 
yang menghidupkan dan memulihkan. 

Di mata-Mu bersinar terang dunia 
menyebar seperti fajar di pagi basah 
dan membawa penglihatan bagi orang buta. 

Bapa, temukanlah di mana aku berada – lemah dan kotor. 
Bolehkah aku tidak bekerja, namun biarkan Engkau bernubuat melaluiku. 
Aku hanyalah cabang, Engkau adalah pohon kehidupan. 

Panggil, kumpulkan bangsa-bangsa 
semua yang patah dan lelah 
biarlah hati mereka terpuaskan. 

Sokong kami dari keputusasaan. 
Angkat kami keluar dari lubang busuk dan lumpur remuk. 
Basuh kaki kami sampai bersih. 

Di saat kami gagal, Engkau menebus dosa kami. 
Apa yang hilang dari kami, Engkau selamatkan. 
Kebangkitan akan datang. Apakah kau merasakannya? 

Persiapkan hatimu! Bangunlah! 
Buka matamu dari tidur dan kantuk! 
Buka telingamu untuk nama yang memulihkan jiwa! 

 

Baca juga: Ratapan Via Dolorosa 
Baca juga: Sajak-sajak Ted Rusiyanto 
Baca juga: Sajak-sajak Ebenhaezer Rante 

 

 

 

 


Justin Farley, penyair dan prosais, berkebangsaan Amerika Serikat. Kumpulan puisinya yang terkenal ialah A Voice in the Wilderness: a chaphook of Poems about God" (2020). Kini, tinggal di Indianapolis, Amerika Serikat. Puisi di sini disari dari judul aslinya The Day Love Bore the World’s Pain – A Poem about Jesus’ Crucifixion (2015) dan diterjemahkan oleh Iwan Jaconiah, penyair, kulturolog, dan editor puisi Media Indonesia. Ilustrasi header: Wassily Kandinsky (1866-1944), Ribbon with Squares (1944), cat minyak dan gouache pada kanvas (42.0×58.0 cm), New York, The Solomon R. Guggenheim Museum. (SK-1) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Iwan Jaconiah
Berita Lainnya