Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Jam malam kita pulang
bermaksud mendupai kelam
ketika umurmu belum matang;
tak mengenal malaria, meriang, dan masa silam.
Tembok Gemeentehuis
ditempeli pamflet calon gubernur
seperti laron, kepandiran diulang-ulang
serupa mencabik kerapuhan yang akan bertumbuh.
Barangkali kita akan tiba pada harinya
mencukur rambut di antara sisi jalanan beraspal
hal biasa sebab orang-orang harus mencari perihal lain
Yang belum akan terbiasa ketika
mereka menggambar kelamin di tembok Gemeentehuis
pada jam malam saat kita kembali mendupai kelam.
Baca juga: Tak Ada Sesuatu yang Baru di Bawah Matahari
Baca juga: Sajak Kofe, Warung Puisi Pascakontemporer Indonesia
Residen Laan adalah jalan dua arah
mengingat-ingat atau melupakan
tak tahu nyaku nama pohon yang mereka tanam di lis jalan
tak sampai menerka-nerka usia
Matahari terik atau jam-jam pulang kelewat panjang
menuntut ilmu di sekolah suster
sambil sekali waktu mengunjungi Katedral di seberang
tapi rumah makan di kiri sekolah itu
menerbangkan wangi nasi goreng daging
kelewat mewah
memeram rindu diversitas hayat dalam usus
di kaki lima Pulau Jawa.
Nyaku anak pindahan korban kerusuhan, kata Suster
saban tengah hari nyaku pilih jalan pulang
ke Winangun atau singgah ke Pasar 45 membeli bedak,
ikat rambut dan majalah yang terlambat sampai.
Di rumah barangkali ibu-bapakku sedang mengatur siasat
menghindarkan anak dari mencintai jalan besar dan puisi
dari berhenti bertengkar dengan kekinian.
Residen Laan dibangun pekerja
Gemeentewerken berbaju dan celana jenjang
matahari terik serta jam-jam pulang kelewat panjang.
Nyaku terlalu tua untuk jadi tokoh puisi
barangkali jalan kusebut ini memang gerombolan ingatan
selepas berganti nama seorang pahlawan.
Mengunjungi kembali Passer Plein
telah kutemui domba yang tertambat bagi Abraham itu
memang ia memasang jerat pada leher sendiri.
Telah kukuburkan sepasang manusia pemungut kulit ular
kujauhi pohon penipu janin
tumbuh dalam rahim sebuah apel.
Telah kugunting sehelai rambut Graafland
yang berdoa minta Tuhan menghentikan tsunami.
Ah, Passer Plein, taman hari kanak-kanak
nyaku tuba pada pohon atau anak yang belajar menumpulkan pedang.
Passer Plein hanya persoalan mengganti nama
singgahan bagi yang tak berkehendak melupakan.
Di kota nyaku pesan kopi yang mendatangkan kantuk
tak seperti senyum Dotu Lolong Lasut
diterpa angin dihempas panas.
Barangkali jalan-jalan di kota ini adalah kuburan ingatan
Dotu menjaga toko damai
dihantam lindu abad lalu.
Nyaku kasihi tanah ini seperti kukasihi ingatan-ingatan
bayangkan, Dotu pohon tumbuh jadi beliung yang menetak pohon
puisi apa dapat tumbuh dari ngantuk, Dotu?
Barangkali tentang peri berbaju buruk
ia menyembunyikan surat-surat dari kekasih jauh
atau koran-koran tentang kemarahan rakyat
foto peti bernomor 98 dengan judul
menyerupai puisi—nyaku tak ingin menuliskannya di sini.
Pengetahuan tak selalu berawal dari segigit apel merah
di simpang kota ini akar kuning jadi pohon trang
buah semangka dipangku bumi
waruga Dotu Lolong Lasut bergambar Pulau Sulawesi.
Baca juga: Sajak-sajak Sihar Simatupang
Baca juga: Sajak-sajak Maria Regine
Dan lebih musykil lagi bicara
tentang yang telah berbentuk tempat kering itu
hutan, gunung atau bunga di padang
tanah yang berwarna seperti rambut ayahmu, sang muasal
genggamlah tanah, mulailah menyeriusi daratan.
Kau bakal menyukai bulan ini
bulan di mana ruam di kulit kian bernas
tiang pancang direwak di pinggir Boulevard—
mungkin Ratu Wihelmina pernah mengapung dalam parade.
Bulan di mana tanah menumbuhkan kota
pemandangan Benteng Nieuw Amsterdam
sementara nyaku badonci di antara rak Supermarket Jumbo
dengan iringan Michael Jackson.
Kenangan tentang Wenang yang di jauh
seringkas mencari ikat rambut di Pasar 45
serumit membangunkan Ibu dari dalam kubur.
Tapi tanah akan terus menumbuhkan apa-apa
seperti kau juga lepas dari kerangkang
kudengar mereka bikin patung Yesus terbang di selatan.
Pulang ke Manado menjumpai Primadona
patung kuda yang dikecilkan zaman
harusnya mereka memugar tungkai liatnya semakin besar
dan ia memanjangkan diri sampai langit ke tujuh
terus memanjangkan diri.
Dorang bilang ini kuda langganan juara Piala Soeharto
nyaku kata ingin kuda dengan kepala air mancur menari
buatan prajurit Romawi.
Dorang jawab tak ada kuda sehebat Manado punya kuda
kubilang tak pantas patung kuda sekadar penanda letak rumah.
Baru nyaku sadar, dari tahun 60-an
memelihara kesinisan yang purna
sampai ke langit memanjangkan diri.
Pada Jembatan Singkil
membusur dua lekuk buah dada
mungkin tersebab itu ia diganti-namai seperti mantan presiden
tou berjalan mencari air susu keruh.
Tapi sungai di masa depan
: tanah lapang berbatu besar
berbatu pecah
pemecah batu
menguak permata-permata
hijau agar-agar
Dan laut di masa depan
: dunia leluhur yang hilang
konon laut ialah pengantar dagang
pengantar perang dan putri dari negeri seberang.
Pada Jembatan Singkil
kami menjadi kata-kata yang tersesat
ibu menyusui, ibu menyusu
ayahmu, ayahmu membaca Dali yang berkumis terbalik.
Baca juga: NU dan Perempuan
Baca juga: Sajak-sajak Acep Zamzam Noor
Cindy Wijaya, pemuisi, lahir di Manado, Sulawesi Utara, 25 Agustus 1985. Menetap di Tangerang, Banten. Buku kumpulan puisinya Syukini yang Pulang (2018). Mendirikan komunitas Sahabat Cikokol di Tangerang. Puisi-puisinya pernah dimuat di majalah sastra dan koran nasional. Ilustrasi Bayu Wicaksono.
Sajak-sajak Negar Fitrian - Membenci diri sendiri, memacu kita untuk lupa diri.
Sosok penting pada era puisi baru Peru abad ke-20.
223 Tahun Alexander Pushkin - Kenapa Pushkin diangkat sebagai Bapak Sastra Rusia?
Mengenal Nikolai Nekrasov, seorang penyair realis Ukraina-Rusia penggagas lirik sipil.
Ada Slogan Jadi Logam - Kedunguan dapat dilarutkan dengan banyak membaca.
Bukan tanpa alasan kami menjaga persahabatan antara Rusia-Ukraina.
Temukan kata kata estetik penuh makna! Koleksi ungkapan indah, puitis, dan inspiratif untuk jiwa yang mendalam.
Bangun cerita inspiratif! Pelajari struktur narasi yang menggugah, raih hati pembaca, dan sebarkan pesan bermakna melalui alur cerita yang kuat.
Gadis Kretek: Novel Indonesia memikat! Selami kisah cinta, ambisi, dan warisan kretek yang kaya. Baca ulasan lengkapnya sekarang!
Temukan puisi pendek sekolah penuh cinta pendidikan. Ungkapkan rasa, kenangan, dan semangat belajar melalui kata-kata indah.
Alam bercerita! Temukan kisah inspiratif tentang lingkungan, pelajari harmoni alam, dan temukan kekuatan perubahan di sekitarmu.
Temukan novel terbaru 2024! Rekomendasi bacaan menarik dengan cerita unik, karakter kuat, dan petualangan tak terlupakan. Jangan lewatkan!
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved