Headline
Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan
Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan
Di Indonesia, cukai rokok sulit sekali naik, apalagi pada tahun politik.
KETIKA memiliki bayi, biasanya seorang ibu biasanya turut membantu mengunyahkan makanan untuk membantu sang anak mencerna. Namun, saat puasa, boleh sang ibu mengunyahkan makanan untuk bayinya? Apakah hal itu membatalkan puasa atau tidak?
Hal itu pun dibahas dalam buku Fiqh Puasa dan Zakat Fitrah yang diterbitkan LBM-NU Kota Kediri, Jawa Timur. Bagaimana para ulama menetapkan puasa sang ibu yang mengunyahkan makanan untuk bayinya? Berikut penjelasannya.
Pertanyaan: Apa hukum mengunyah makanan untuk si bayi saat puasa?
Jawaban: Boleh dan tidak makruh, selama memang dibutuhkan.
Berikut referensinya.
بُشْرَى الْكَرِيمِ بِشَرْحِ مَسَائِلِ التَّعْلِيمِ (ص: ٧٥)
(وَ) تَرْكُ (ذَوْقِ الطَّعَامِ بَلْ يُكْرَهُ خَوْفَ وُصُوْلِهِ لِجَوْفِهِ. نَعَمْ إِنِ احْتَاجَ
إِلَى مَضْعُ نَحْوِ خُبْزِ لِطِفْلٍ لَيْسَ لَهُ مَنْ يَقُوْمُ بِهِ أَوْ لِتَحْنِيْكِهِ لَمْ يُكْرَهُ.
Dalam kitab Busyra al-Karim dijelaskan bahwa makruh mencicipi makanan karena rawan tertelan, kecuali jika dibutuhkan. Ini seperti mengunyah roti untuk anak kecil atau untuk taḥnik (menggosokkan sesuatu pada langit mulut bayi) dan tidak ada orang yang dapat menggantikannya, maka tidak makruh.
Jadi jelas hukum mengunyahkan makanan untuk bayi saat puasa. Hal itu tidak makruh dan tidak membatalkan puasa alias puasanya tetap sah.
Demikian penjelasan ulama tentang hukum fikih mengunyahkan makanan untuk bayi saat puasa. Semoga bermanfaat. (I-2)
Puasa enam hari Syawal harus berurutan atau boleh terpisah, hukum membatalkan puasa Syawal, dan saat silaturahmi sebaiknya melanjutkan puasa Syawal atau boleh dibatalkan.
Pembahasan tentang puasa Syawal terkait dalil hukum dan beda pendapat mazhab, nilainya seperti puasa setahun, orang yang tidak berpuasa Ramadan, dan niat puasa Syawal. Berikut penjelasannya.
FIKIH puasa kali ini membahas tiga permasalahan yang dipertanyakan umat Islam. Persoalan itu ialah hukum keluar mani akibat film porno saat puasa, suntik vaksin, dan kotoran BAB masuk kembali.
FIKIH puasa kali ini membahas tiga permasalahan yang banyak dipertanyakan umat Islam. Persoalan itu ialah hukum mimpi basah saat puasa, onani saat puasa, dan menelan ludah.
FIKIH puasa kali ini membahas empat permasalahan yang banyak dipertanyakan umat Islam. Persoalan itu ialah hukum ngupil saat puasa, merokok saat puasa, isap asap rokok teman, dan tes swab.
Niat fidyah puasa bagi orang sakit keras dan lansia, perempuan hamil atau menyusui, terlambat melakukan qada puasa Ramadan, dan utang puasa orang yang sudah meninggal dunia.
ADA orang saat berpuasa tidak sengaja menelan air kumur saat berwudu, kemasukan air saat mandi, dan lupa berpuasa lalu makan. Puasa mereka itu tergolong sah atau batal?
APAKAH benar Lailatul Qadar pada Ramadan 2025 bakal terjadi pada Sabtu 22 Maret malam Minggu/Ahad, tepatnya 23 Ramadan? Ini rumus dari Imam Al-Ghazali.
Baru-baru ini terjadi perdebatan antara ustaz yang merokok dan yang mengharamkan rokok. Untuk lebih jelasnya berikut paparan pendapat ulama tentang hukum rokok.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved