Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Cuti Bersama Lebaran Tahun Ini Panjang, Hanya 4 Persen Karyawan Ambil Cuti Pribadi

Media Indonesia
05/4/2024 04:15
Cuti Bersama Lebaran Tahun Ini Panjang, Hanya 4 Persen Karyawan Ambil Cuti Pribadi
Ilustrasi(Pexels)

RAMADAN dan Lebaran mengubah pola serta pengaturan waktu kerja para karyawan. Teknologi pun hadir untuk membantu perusahaan melakukan penyesuaian agar produktivitas kerja dan puasa sama-sama berjalan lancar.

Head of Business Mekari Talenta Stevens Jethefer mengatakan, di periode tersebut, perusahaan layaknya menyeimbangkan antara menjaga produktivitas bisnis dengan memberi kesempatan bagi karyawan untuk menjalankan Ramadan dengan khidmat.

“Bagi perusahaan, Ramadan dan Lebaran identik dengan penyelarasan jam kerja untuk mengakomodasi puasa, pengaturan cuti bagi karyawan yang mudik, dan pengunduran diri atau resign karyawan. Semua hal tersebut perlu dikelola dengan baik agar perusahaan bisa menjaga keseimbangan antara produktivitas dengan memberikan karyawan kesempatan untuk menjalankan Ramadan dan Lebaran,” tambahnya.

Baca juga : Resmi! Ini Jadwal Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2024

Ia pun membagikan sejumlah tren menarik, berdasarkan data Mekari hingga 25 Maret 2024, terkait jam kerja, cuti, dan resign karyawan.

Tidak perlu ambil cuti pribadi

Tahun ini, pemerintah menetapkan cuti bersama Lebaran sebanyak empat hari sehingga menggenapkan libur menjadi seminggu penuh. Libur yang melimpah berdampak pada pengajuan cuti karyawan, dengan hanya 4% dari mereka menggunakan jatah cuti pribadi untuk Lebaran.

“Setiap perusahaan memiliki kebijakan sendiri terkait cuti bersama, dan hal tersebut mempengaruhi keinginan karyawan untuk menggunakan jatah cuti mereka sendiri untuk Lebaran,” katanya.

Baca juga : Jadwal Libur Idul Adha 2023 Ditambah, Ada Cuti Bersama ?

Melebur dengan libur

Real estate, layanan konsumen, serta informasi dan teknologi adalah perusahaan-perusahaan dengan persentase tertinggi karyawan yang cuti. Hingga 5% dari karyawan di perusahaan-perusahaan tersebut mengambil cuti untuk Lebaran.

“Pengoperasian perusahaan atau siklus bisnis yang melambat saat Lebaran memberi kesempatan bagi karyawan untuk mengambil cuti,” lanjutnya.

Pulang untuk berbuka di rumah

Penyesuaian jam kerja banyak dilakukan perusahaan dan karyawan untuk mengakomodasi puasa. Berdasarkan data, waktu masuk kantor, atau clock in, mereka yang bekerja di institusi pemerintah mundur 20 menit dari biasa dan waktu pulang kantor, atau clock-out, maju 1 jam lebih awal. Perubahan jam kerja sesuai peraturan presiden yang telah dikeluarkan.

Baca juga : Menpan: Perubahan Cuti Bersama Lebaran 2023 belum Final

“Untuk perusahaan nonpemerintah, data menunjukkan bahwa karyawan tetap clock-in di jam yang sama di  luar bulan Ramadan. Namun, mereka cenderung clock-out lebih awal agar bisa berbuka di rumah,” katanya.

Diakhiri dengan resign

Karyawan umumnya mengundurkan diri, atau resign, setelah menerima tunjangan hari raya (THR) Idul Fitri . Namun, tren pengunduran diri sudah terdeteksi sejak awal periode Ramadan di antara 10 Maret - 20 Maret dengan karyawan yang resign meningkat 220%, atau lebih dari dua kali lipat, dibandingkan dengan periode sebelum Ramadan di antara 28 Februari - 9 Maret.

“Memang, bursa kerja menjadi lebih cair saat Ramadan karena ada perputaran talenta di dalam dan di antara perusahaan,” katanya. (RO/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Renungan Ramadan
Cahaya Hati
Tafsir Al-Misbah