Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
KANSELIR Jerman Olaf Scholz menyerukan gencatan senjata di Jalur Gaza selama bulan Ramadan supaya bantuan kemanusiaan yang penting dapat diberikan kepada rakyat Palestina yang membutuhkan.
"Saya yakin sebagian besar rakyat Israel dan Palestina menginginkan satu hal yang sama: Perdamaian. Satu langkah yang dapat dilakukan untuk itu adalah gencatan senjata yang lebih lama, dan idealnya dilakukan selama Ramadan," ucap Scholz, Minggu (10/3).
Selain menjamin semakin banyak bantuan kemanusiaan dapat tiba di Jalur Gaza, gencatan senjata juga akan memastikan warga Israel yang disandera dibebaskan, kata Scholz.
Baca juga : Emir Qatar Serukan Gencatan Senjata Permanen di Gaza saat Temui Presiden Jerman
"Presiden Amerika Serikat (Joe Biden) dan saya serta banyak orang lainnya berkomitmen mewujudkan hal ini dengan seluruh usaha kami," ujar dia.
Dalam pernyataan yang ia sampaikan untuk menyambut Ramadan, Scholz menyebut dirinya memahami perasaan umat Muslim yang amat khawatir terhadap kondisi saudara mereka di Jalur Gaza.
"Pikiran dan perasaan umat Muslim saat ini tentunya terpaku kepada para wanita, pria, dan anak-anak di Timur Tengah. Banyak dari mereka punya teman maupun anggota keluarga yang mereka khawatirkan. Saya ingin memastikan bahwa mereka tidak sendiri," ucap Scholz.
Baca juga : PBNU Ingatkan Dampak Berbahaya jika Konflik Gaza Berkepanjangan
Walaupun demikian, Kanselir Jerman itu menyebut Israel juga memiliki hak membela diri untuk melawan Hamas.
"Namun, Israel harus tetap mematuhi hukum-hukum internasional dan melindungi rakyat sipil," katanya.
Ia juga menegaskan Jerman berkomitmen mengirimkan makanan, obat-obatan, serta bentuk bantuan lainnya kepada rakyat Palestina di Jalur Gaza.
Baca juga : Brasil dan Rusia Desak Israel Hentikan Kebiadaban di Gaza
Meski tekanan komunitas internasional supaya gencatan senjata terwujud semakin besar, upaya diplomasi untuk mencapai hal tersebut belum mencapai titik terang. Meski begitu, Biden tetap meyakini bahwa gencatan senjata pasti akan terjadi.
Agresi militer Israel ke Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 31.000 warga Palestina dan mencederai lebih dari 72.600 orang lainnya.
Mahkamah Internasional mengeluarkan putusan awal pada 26 Januari yang memerintahkan Israel untuk berhenti melakukan genosida dan mengupayakan perbaikan kondisi kemanusiaan di Jalur Gaza. (Ant/Z-1)
Scholz menyampaikan belasungkawa kepada mereka yang menjadi korban terdampak.
INSIDEN Pasar Natal Magdeburg di Jerman menewaskan dua orang dan puluhan warga luka-luka.
KANSELIR Jerman Olaf Scholz pada Sabtu (26/10) meminta Iran untuk tidak membalas serangan Israel terhadap fasilitas militer Iran untuk menghindari eskalasi lebih lanjut di wilayah tersebut.
SURVEI baru mengungkapkan bahwa 60% warga Jerman menentang ekspor senjata ke Israel. Mayoritas pemilih dari tiga mitra koalisi yang berkuasa di negara itu mendukung pembatasan.
Zelensky bertemu dengan Scholz minggu lalu di Frankfurt, setelah ia berpartisipasi dalam pertemuan Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina di Pangkalan Udara Ramstein di barat daya Jerman.
Seekor anjing pelacak polisi dilaporkan membawa penyelidik langsung dari tempat pisau ditemukan ke sebuah pusat penampungan pengungsi.
PRANCIS dan Inggris, bersama sejumlah negara lainnya, mulai menunjukkan niat serius untuk mengakui Palestina.
NIAT Prancis dan sejumlah negara lain untuk mengakui Palestina sebagai negara berdaulat dinilai sebagai langkah penting dalam peta diplomasi internasional.
PRANCIS menyatakan bahwa satu-satunya jalan menuju perdamaian antara Israel dan Palestina adalah melalui solusi dua negara.
Sebanyak 127 orang di Gaza telah meninggal karena penyebab terkait malnutrisi, dengan satu dari tiga orang tidak makan selama beberapa hari, menurut PBB.
PAUS Leo XIV menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Jalur Gaza.
Senator Angus King menolak bantuan tambahan untuk Israel karena krisis kelaparan anak di Gaza.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved