5 Tewas, 200 Terluka dalam Insiden Magdeburg Jerman

Ferdian Ananda Majni
22/12/2024 10:00
5 Tewas, 200 Terluka dalam Insiden Magdeburg Jerman
ilustrasi.(MI)

UPDATE korban tewas menjadi lima orang, termasuk seorang anak berusia 9 tahun dilaporkan tewas dalam insiden di sebuah pasar Natal di kota Magdeburg, Jerman, pada Jumat (20/12). Insiden yang oleh otoritas setempat disebut sebagai serangan itu terjadi ketika sebuah mobil melaju kencang menabrak orang-orang di pasar Natal di Kota Magdeburg. 

"Setidaknya 200 orang lainnya terluka ketika sebuah mobil menabrak pengunjung pasar Natal di kota Jerman timur, sekitar 75 mil sebelah barat ibu kota Berlin," kata Perdana Menteri Negara Bagian Saxony-Anhalt, Reiner Haseloff.

Menurut dia seorang tersangka yakni yang berlatar belakang dokter dari Arab Saudi berusia sekitar 50 tahun, sudah ditangkap. Sebuah mobil sewaan digunakan dalam serangan itu.

Polisi menyebut 41 orang korban dalam kondisi kritis sehingga membutuhkan perawatan intensif. "Pasar Natal Magdeburg akan ditutup selama sisa musim," kata kepolisian setempat kepada wartawan.

Investigasi polisi sedang dilakukan. Tersangka disebut merupakan seorang dokter dari Arab Saudi yang pertama kali datang ke Jerman pada 2006. Pihak kepolisian memastikan bahwa pria itu akan didakwa dengan 5 tuduhan pembunuhan dan penganiayaan berat.

"41 orang yang terluka dalam serangan itu berada dalam kondisi serius, nyawa mereka masih terancam," kata Kanselir Jerman Olaf Scholz

Panggilan darurat pertama datang pada pukul 7:02 malam waktu setempat dan pengemudi dihentikan dalam waktu tiga menit setelah serangan. Polisi memastikan tersangka masuk melalui ruang yang dibiarkan terbuka agar kendaraan darurat dapat mengakses area tersebut. Sementara tersangka dilaporkan bertindak sendiri.

Jaksa penuntut mengatakan mereka masih mengklarifikasi motif di balik serangan itu, begitu juga terkait penanganan pengungsi.

"Mungkin terkait ketidakpuasan dengan perlakuan terhadap pengungsi dari Arab Saudi dan bagaimana mereka diperlakukan di Jerman, tetapi membutuhkan waktu lama untuk memastikannya," kata Jaksa penuntut.

Polisi mengatakan tersangka telah menjalani pemeriksaan fisik dan psikologis tetapi belum ada hasil yang bisa disampaikan.

Di Katedral Magdeburg, kerumunan orang berkumpul pada Sabtu (21/12) di dalam dan luar untuk upacara peringatan bagi para korban. Mereka yang hadir termasuk wali kota.

Di tempat lain di kota itu, kerumunan yang lebih kecil menggelar protes anti-imigran dengan membawa spanduk bertuliskan "Remigrasi" dan melambaikan bendera Jerman, serta bendera Kekaisaran Jerman dan bendera bertuliskan "Tanah Air."

Sumber penegak hukum AS mengatakan kepada ABC News bahwa otoritas Jerman memperlakukan serangan itu sebagai insiden teroris.

"Kami menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada keluarga dan orang-orang terkasih dari mereka yang tewas dan terluka dan kepada semua yang terkena dampak insiden mengerikan ini," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller dalam sebuah pernyataan.

"Kami berdiri dalam solidaritas dengan rakyat Jerman yang berduka atas hilangnya nyawa. Amerika Serikat siap memberikan bantuan sementara upaya pemulihan terus berlanjut dan otoritas menyelidiki insiden mengerikan ini," lanjut pernyataan Miller.

Scholz menyampaikan belasungkawa kepada mereka yang menjadi korban terdampak. "Pikiran saya bersama para korban dan keluarga mereka. Kami berdiri di sisi mereka dan di sisi warga Magdeburg. Terima kasih saya sampaikan kepada para petugas penyelamat yang berdedikasi di saat-saat yang menegangkan ini," kata Scholz dalam sebuah pernyataan. 

Insiden ini terjadi hampir tepat delapan tahun setelah serangan teror serupa di pasar Natal di ibu kota Jerman. Pada 19 Desember 2016, seorang pria menabrakkan truk ke kerumunan di sebuah pasar di Berlin, menewaskan 13 orang dan melukai puluhan orang.

Pejabat penegak hukum AS telah memperingatkan tentang serangan penabrakan kendaraan serupa di wilayah Amerika, khususnya selama musim perayaan.

Sebuah tinjauan ancaman bersama tentang Malam Tahun Baru di Times Square, New York City, misalnya, mencatat penggunaan penabrakan kendaraan sendiri atau bersama dengan taktik lain telah menjadi taktik berulang yang digunakan oleh pelaku ancaman di Barat. (Fer/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Cahya Mulyana
Berita Lainnya