Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
SURVEI baru mengungkapkan bahwa 60% warga Jerman menentang ekspor senjata ke Israel. Mayoritas pemilih dari tiga mitra koalisi yang berkuasa di negara itu mendukung pembatasan.
Menurut jajak pendapat oleh Forsa, 50% pemilih Partai Hijau menentang penjualan senjata. Sekitar 60% pendukung Partai Sosial Demokrat dan 52% pemilih Partai Demokrat Bebas juga menolak ekspor senjata yang berkelanjutan.
Penolakan khususnya tinggi di bekas Jerman Timur. Sekitar 75% responden menolak penjualan senjata ke Israel.
Minggu lalu, media Jerman melaporkan bahwa beberapa pemimpin Jerman memblokir penjualan senjata ke Israel, meskipun Kanselir Olaf Scholz bersikeras bahwa penjualan senjata akan terus berlanjut.
Menurut laporan oleh tabloid Jerman Bild, politikus Partai Hijau, Wakil Kanselir Robert Habeck, dan Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock--yang berada dalam koalisi pemerintahan dengan Partai Sosial Demokrat--menahan persetujuan untuk ekspor senjata serta menuntut jaminan bahwa senjata tersebut tidak akan digunakan pada warga sipil.
Undang-Undang Pengawasan Senjata Perang menetapkan bahwa senjata Jerman tidak boleh digunakan terhadap warga sipil. Pemerintah Jerman menghadapi sejumlah tuntutan hukum atas penjualan senjatanya ke Israel.
Scholz bersikeras bahwa tidak ada genosida yang terjadi di Gaza dan telah menegaskan kembali dukungan militer Jerman yang berkelanjutan untuk Israel. "Kami telah memenuhi dan akan memenuhinya," kata Scholz seperti dikutip di media Jerman Tagesspiegel.
Pada 7 Oktober, yang menandai satu tahun perang di Jalur Gaza, Palestina, Berlin memutuskan larangan ekspor senjata ke Israel.
Wakil juru bicara pemerintah Christiane Hoffmann mengatakan kepada wartawan bahwa keputusan tentang ekspor senjata diambil berdasarkan kasus per kasus.
"Tidak ada keputusan untuk memboikot ekspor senjata ke Israel secara umum. Pemerintah federal belum membuat (keputusan) itu." (MEE/Z-2)
PEMERINTAH Inggris mengatakan tidak ada persyaratan hukum untuk menilai kepatuhan Israel terhadap hukum humaniter internasional dalam tindakan militernya di Libanon.
AKSI pro-Palestina di ibu kota Inggris pada Rabu (11/9) memprotes serangan Israel yang tanpa jeda dan meluluhlantakkan Gaza.
PENGUNJUK rasa Inggris mengutuk pembunuhan aktivis keturunan Turki-Amerika di Tepi Barat oleh Israel dan menyerukan pemerintah AS dan Inggris untuk meminta pertanggungjawaban Israel.
Negara mana saja yang menangguhkan atau melakukan ekspor senjata ke Israel?
Witkoff menyatakan bahwa sebagian besar warga Israel ingin para sandera pulang dan sebagian besar warga Gaza juga ingin para sandera pulang.
Israel menganggap perlucutan senjata Hamas sebagai salah satu dari beberapa syarat utama bagi kesepakatan apa pun untuk mengakhiri konflik.
Satu staf Palang Merah Palestina dilaporkan tewas, tiga lainnya terluka dalam serangan udara Israel yang menghantam markas PRCS.
Hamas menegaskan tidak akan menyerahkan senjata, kecuali terbentuk negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
PEMERINTAH Gaza menuduh Israel sengaja menciptakan kekacauan untuk menghambat penyaluran bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
UNI Emirat Arab (UEA) dan Irak menyambut baik pernyataan dari sejumlah negara mengenai pengakuan terhadap Negara Palestina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved