Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MENGKHATAMKAN bacaan Alquran sejumlah 30 juz, 114 surah dan 6666 ayat merupakan salah satu waktu yang mustajab untuk berdoa, terlebih saat bulan Ramadan yang berlimpah kebaikan. Dengan mengumpulkan seluruh anggota keluarga, momen khatam Alquran diyakini akan memberikan berkah kepada seluruh anggota keluarga.
Hal itu seperti yang dilakukan oleh sahabat Rasulullah SAW, yakni Anas bin Malik yang mengajak keluarganya saat akan mengkhatamkan Alquran.
Diriwayatkan Darimi dari Tsabit al-Bunnani, dia berkata bahwa Anas bin Malik jika sudah hampir mengkhatamkan Alquran pada malam hari, beliau menyisakan sedikit hingga ketika subuh. Lalu, beliau mengumpulkan keluarganya dan mengkhatamkannya bersama mereka.
Untuk bisa mengkhatamkan Alquran selama Ramadan tepat waktu, Kepala Unit Percetakan Alquran, Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama Jamaluddin M Marki memberikan beberapa tips yang bisa dilakukan. Berikut ini tipsnya seperti dikutip dari laman Kementerian Agama.
1. Gunakan sistem target
Terapkan sistem target dengan menjadikan jumlah juz dalam mushaf Alquran sebagai patokan. Setiap satu juz berisikan 11 lembar atau 22 halaman. Jika 1 hari dibaca 1 juz dalam sebulan akan khatam. Jadi target yang harus dicapai adalah membaca 1 juz setiap hari.
2. Bagi jumlah lembar
Apabila dirasakan berat untuk menamatkan 1 juz di satu waktu, misalnya ba’da tarawih/atau ba’da Subuh, pilihan lainnya adalah membagi jumlah lembar dalam 1 juz kemudian dibaca setiap selesai shalat wajib.
Jamaluddin menyampaikan, mushaf Alquran yang umum beredar di Indonesia, rata-rata dalam 1 juz terdapat 9-10 lembar (ada juga yang lebih). Jika dalam juz pertama terdapat 10 lembar, kemudian dibagi dengan 5 (waktu shalat), maka tiap selesai shalat hanya akan membaca 2 lembar saja.
"Lebih enteng bukan?" ucap Jamaluddin.
3. Gunakan jumlah lembar (halaman)
Jumlah halaman pada mushaf Alquran berbeda-beda. Sebagai contoh, kata Jamaluddin, mushaf Alquran Standar Indonesia (MSI) yang di cetak oleh Unit Percetakan Alquran Kementerian Agama memiliki 604 halaman. Agar bisa khatam hingga akhir bulan Ramadan, kata dia, maka setiap hari harus membaca 21 atau 22 halaman.
"Ini bisa dibaca dengan variasi waktu kapan pun dalam 1 hari tersebut, dengan target 21 halaman per hari. Jika tidak bisa menyelesaikan 11 lembar (21 halaman) sekaligus, sebaiknya bawa selalu mushaf Alquran (atau gunakan aplikasi Alquran Digital) dan manfaatkan waktu-waktu luang," tuturnya.
4. Semakin banyak semakin bagus
Untuk kaum perempuan yang mengalami menstruasi, Jamaluddin menyarankan agar membaca Alquran lebih dari 1 Juz perhari sebagai simpanan ketika masa haid datang. "Misalkan 1,5-2 Juz. Semakin banyak semakin bagus. Ini bisa menjadi simpanan, jika siklus menstruasi itu datang," katanya.
"Kuncinya sebenarnya lebih kepada niat masing-masing individu. Jika memang berniat betul-betul ingin mengkhatamkan Alquran, dengan izin Allah pasti bisa tercapai. Semakin banyak lagi halaman Alquran yang bisa dibaca, otomatis bisa lebih cepat mengkhatamkan Alquran,” pungkas Jamaluddin. (H-2)
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto disebut-sebut menjalani tirakat dengan berpuasa tiga hari tiga malam di dalam Rumah Tahanan (Rutan) KPK.
Puasa Tarwiyah dan Arafah merupakan amalan sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam, terutama pada bulan Dzulhijjah.
Puasa mendorong tubuh untuk membersihkan sel-sel yang rusak, yang dapat memperlambat proses penuaan dan meningkatkan kualitas hidup.
Puasa enam hari Syawal harus berurutan atau boleh terpisah, hukum membatalkan puasa Syawal, dan saat silaturahmi sebaiknya melanjutkan puasa Syawal atau boleh dibatalkan.
Pembahasan tentang puasa Syawal terkait dalil hukum dan beda pendapat mazhab, nilainya seperti puasa setahun, orang yang tidak berpuasa Ramadan, dan niat puasa Syawal. Berikut penjelasannya.
Sebuah studi terbaru di Annals of Internal Medicine menemukan bahwa metode puasa intermiten 4:3 mampu menghasilkan penurunan berat badan yang sedikit lebih signifikan dalam 12 bulan
Program ini menjadi bukti bahwa Ramadan tak hanya sebagai momen ritual ibadah semata, tetapi langkah nyata memperkuat solidaritas sosial.
Kesejahteraan masyarakat mengalami penurunan selama Ramadan hingga Idul Fitri 2025. Hal ini tercermin dari data Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) per Maret 2025.
Pada momen Ramadan dan Lebaran, kesehatan kulit harus dijaga agar tidak terpengaruh dengan pola makan, hidrasi, dan gaya hidup.
Melalui program Hampers Produk Mustahik ini, Baznas telah melakukan Kurasi Produk untuk mendukung UMKM binaannya dalam memproduksi kue-kue berkualitas.
Pernah membayangkan Ramadan terjadi dua kali dalam satu tahun? Jika melihat kalender, fenomena unik ini akan terjadi pada 2030 nanti.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved