Headline
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
PRESIDEN Prabowo Subianto pada Minggu (31/8) mengumpulkan para ketua umum partai politik ke Istana Negara. Itu dalam rangka untuk membahas demonstrasi dan beragam persoalan mengenai elite politik yang disorot oleh publik.
Para ketum parpol yang hadir ke Istana Negara, ialah yang memiliki kursi di DPR. Mereka yang hadir ialah Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri; Ketua MPR sekaligus Ketua Dewan Kehormatan Gerindra Ahmad Muzani; Waketum Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas).
Lalu Ketum Golkar Bahlil Lahadalia; Ketum PAN Zulkifli Hasan; Ketum NasDem Surya Paloh; Ketum PKB Muhaimin Iskandar; dan Sekjen PKS M Kholid. Hadir pula Ketua DPR Puan Maharani dan Ketua DPD Sultan Bachtiar Najmudin.
Setidaknya terdapat sejumlah poin yang dibahas oleh presiden dengan tokoh politik tersebut. Pertama, DPR bakal mencabut tunjangan anggota parlemen dan memoratium kunjungan kerja ke luar negeri. Kedua, presiden menjanjikan pintu DPR serta kementerian/lembaga pemerintah terbuka untuk masyarakat menyampaikan kritik dan aspirasi.
Ketiga, presiden meminta Polri dan TNI untuk menindak tegas perusuh yang melakukan aksi vandalisme hingga penjarahan dalam demonstrasi. Keempat, Prabowo menilai perusak fasilitas umum disebut sebagai penghambur uang rakyat lantaran fasilitas umum tersebut dibangun dari uang rakyat.
Kelima, presiden turut menyampaikan bahwa para ketua umum parpol telah menonaktifkan anggotanya di DPR yang membuat pernyataan keliru di ruang publik. Keenam, Prabowo menilai ada pihak yang memanfaatkan momen demonstrasi untuk menggiring amarah masyarakat untuk mengarah ke makar, bahkan terorisme.
Ketujuh, presiden meminta DPR untuk mengundang mahasiswa dan membahas segala tuntutan yang ingin disampaikan kepada parlemen. Kedelapan, Prabowo menyatakan, pemerintah sejatinya menghormati unjuk rasa dan penyampaian aspirasi oleh masyarakat. Hanya, dia meminta agar masyarakat tak terpancing, apalagi ikut serta dalam penjarahan.
"Penyampaian aspirasi dapat dilakukan secara damai, namun jika dalam pelaksanaannya ada aktivitas anarkis, merusak fasilitas umum, sampai adanya korban jiwa; mengancam dan menjarah rumah-rumah dan instansi-instansi publik, maupun rumah-rumah pribadi, hal itu merupakan pelanggaran hukum dan negara wajib hadir dan melindungi rakyatnya," tutur Prabowo. (Mir)
DPR bakal mencabut sejumlah kebijakan, termasuk mengenai tunjangan bagi anggota DPR dan moratorium kunjungan kerja ke luar negeri.
PRESIDEN Prabowo Subianto memanggil sejumlah ketua umum partai politik koalisi pemerintah ke Istana Kepresidenan, Minggu (31/8).
Presiden Prabowo Subianto telah menjalin komunikasi dengan para ketua umum partai politik terkait RUU Perampasan Aset.
KETUA DPP PDIP Said Abdullah mengaku menghormati seluruh warga negara yang mengambil langkah hukum dengan ajukan gugatan jabatan ketua umum (ketum) partai politik (parpol).
Wakil Ketua Umum DPP PAN, Saleh Partaonan Daulay menuturkan fokus pertemuan para ketum parpol dengan Presiden Prabowo ialah membahas pengamanan kepentingan masyarakat di akhir tahun.
Pengamat politik Ray Rangkuti menilai langkah Partai NasDem menonaktifkan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach sebagai keputusan politik yang tepat untuk meredam gejolak publik.
NasDem menonaktifkan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach sebagai anggota DPR. Itu terhitung mulai 1 September 2025.
Proses pemakaman sesuai dengan agama kepercayaan almarhum, yakni Hindu. Pelaksanaan menyesuaikan dengan keadaan di Jakarta.
The old soldier never dies, they just fade away. Kalimat yang terasa tepat menggambarkan sosok Mayor Jenderal (Purn) I Gusti Kompyang Manila
Prosesi penghormatan terakhir dan persemayaman itu dilakukan di Aula Akademi Bela Negara Partai NasDem, Pancoran, Jakarta Selatan, sekitar pukul 14.18 WIB.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved