Headline

BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia

Organisasi Pemuda Lintas Iman Minta Pemerintah Dengarkan Tuntutan Rakyat

Ficky Ramadhan
31/8/2025 20:31
Organisasi Pemuda Lintas Iman Minta Pemerintah Dengarkan Tuntutan Rakyat
Konferensi pers Organisasi Pemuda Lintas Iman.(Dok. Organisasi Pemuda Lintas Iman)

ORGANISASI Pemuda Lintas Iman menyampaikan simpati dan dukacita yang mendalam kepada seluruh korban dalam aksi demonstrasi di beberapa daerah beberapa hari ini, bahkan ada yang sampai mengalami luka-luka dan meninggal dunia.

Organisasi Pemuda Lintas Iman terdiri dari, Ketum PP Pemuda Muhammadiyah, Dzulfikar Ahmad Tawalla, Ketum GP Ansor, Addin Jauharuddin, Ketum PP Pemuda Katolik, Stefanus, Ketum DPP GAMKI, Sahat Martin Philip Sinurat, Ketum Pemuda Konghucu, Kris Tan, Ketum Pemuda Peradah, Putu Yoga Saputra, Waketum Pemuda Gemabudhi, Wiryawan, Ketum Pemuda GPII, Masri Ikoni, dan Ketum Pemuda Mathla'ul Anwar, Ahmad Nawawi.

Untuk menghindari adanya kericuhan lagi, Sahat Sinurat pun meminta pemerintah dan DPR untuk mendengar tuntutan rakyat

"Dengar tuntutan rakyat serta mengevaluasi setiap kebijakan dan program pemerintah yang dinilai merugikan dan membebani rakyat," kata Sahat dalam keterangannya, Minggu (31/8).

Selain itu, Organisasi Pemuda Lintas Iman ini juga mendesak pimpinan partai politik segera memberhentikan para anggota DPR RI dan pengurus partai yang mengeluarkan pernyataan provokatif dan melukai hati rakyat serta menginstruksikan kepada seluruh kader partai untuk menjaga ucapan serta lebih berempati kepada persoalan rakyat.

Lalu, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak terprovokasi hingga melakukan aksi anarkis seperti perusakan, pembakaran, dan penjarahan yang merugikan sesama masyarakat.

"Mengajak seluruh elemen masyarakat yang menyampaikan tuntutan dan aspirasi, untuk menjaga kondusifitas dalam menyampaikan aspirasi kepada pemerintah," tambah Gusma dari PP Pemuda Katolik.

Selanjutnya, organisasi tersebut juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk saling menjaga satu sama lain, menolak demo anarkis, dan tidak terpengaruh dengan penggiringan isu yang menyinggung suku, agama, etnis, dan golongan (SARA) untuk mencegah terulangnya peristiwa kerusuhan 98.

"Meminta Polri dan TNI untuk menjaga keamanan dengan terukur, tidak represif kepada masyarakat yang melakukan aksi demo damai, serta menindak tegas para pelaku aksi anarkis yang memicu huru-hara serta melakukan perusakan, pembakaran, dan penjarahan," jelas Dzulfikar dari PP Pemuda Muhammadiyah.

Di saat yang sama, Gus Addin dari GP Ansor juga menginstruksikan kepada seluruh kader organisasi agar bersama-sama dengan masyarakat.

"Mari para kader bergotong-royong, bahu-membahu, membangun ruang dialog dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, dan semua elemen masyarakat, menjaga fasilitas umum, serta membantu kesulitan masyarakat di daerah masing-masing," jelas Gus Addin. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya