Headline

Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.

Fokus

Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.

Legislator PDIP Kecam Perusakan Rumah Ibadah di Padang, Serukan Penguatan Toleransi

Akmal Fauzi
28/7/2025 21:47
Legislator PDIP Kecam Perusakan Rumah Ibadah di Padang, Serukan Penguatan Toleransi
Anggota Komisi VIII DPR RI Selly Andriany Gantina.(Dok.DPR RI)

ANGGOTA Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PDIP, Selly Andriany Gantina, mengecam keras aksi perusakan Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI) di Padang, Sumatera Barat, Minggu (27/7). Ia menilai tindakan tersebut mencederai prinsip kebhinekaan dan toleransi antarumat beragama di Indonesia.

“Peristiwa yang menimpa GKSI di Padang benar-benar merusak prinsip Bhineka dan toleransi beragama,” kata Selly Gantina dalam keterangan yang diterima, Senin (28/7).

Aksi perusakan itu terekam dalam video yang beredar di media sosial. Insiden terjadi saat sejumlah anak sedang mengikuti kegiatan keagamaan di dalam gereja.

Mengutip komitmen Ketua DPR Puan Maharani yang menegaskan kebebasan beragama bagi setiap warga Indonesia, Selly Gantina mendesak aparat keamanan untuk segera bertindak. Ia menekankan bahwa negara harus hadir melindungi tempat ibadah dan menjamin rasa aman, khususnya bagi anak-anak yang turut menjadi korban.

“Negara harus hadir secara tegas dalam menjamin keamanan tempat ibadah dan memberikan rasa keadilan bagi masyarakat, khususnya anak-anak yang turut menjadi korban dalam peristiwa ini,” tegasnya.

Mantan Plt Bupati Cirebon ini juga mengimbau seluruh pihak, termasuk tokoh agama dan masyarakat, untuk menahan diri dan tidak terprovokasi. Ia pun mendesak bersama-sama menjaga ruang damai antarumat beragama dengan menjunjung sikap menghormati dan saling menjaga.

“Kejadian ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa harmoni sosial tidak terjadi begitu saja, melainkan perlu dibangun terus melalui dialog, edukasi, dan komitmen kolektif untuk menjaga ruang-ruang hidup bersama,” tambahnya. 

Selly turut menekankan pentingnya pendampingan bagi anak-anak yang terdampak. Menurutnya, pemulihan fisik dan psikologis perlu dilakukan sebagai bagian dari proses mengatasi trauma.

Ia juga menyoroti bahwa insiden intoleransi terhadap kelompok agama bukan kali ini saja terjadi. Karena itu, ia mengajak seluruh pemimpin bangsa untuk kembali memperkuat nilai-nilai pluralisme.

“Sudah saatnya kita memperkuat kembali nilai-nilai pluralitas dan keberagaman sebagai kekayaan, bukan ancaman. Para pemimpin dan seluruh stakeholder bangsa harus mampu bersikap bijak, tidak terpancing oleh provokasi, serta bersama-sama memperkuat komitmen kebangsaan yang menjamin rasa aman dan adil bagi semua warga negara, tanpa terkecuali,” tutupnya (P-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akmal
Berita Lainnya