Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
Selebgram Lisa Mariana mendapat lampu hijau dari Bareskrim Polri untuk melakukan tes DNA terhadap anaknya dan mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Hal ini disampaikan kuasa hukum Lisa, Bertua Hutapea.
Pernyataan ini disampaikan usai Lisa menjalani pemeriksaan perdana sebagai terlapor di ruang penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri. Lisa diperiksa selama 8 jam lebih dengan 40 pertanyaan.
"Kami pertama mengucapkan terima kasih kepada Bapak Kapolri (Jenderal Listyo Sigit Prabowo) yang telah memberikan atensi melalui Direktur Bareskrim atas permintaan, permohonan tes DNA kepada Lisa Mariana dan bayinya dan terhadap RK dikabulkan," kata Bertua di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, hari ini.
Maka itu, Bertua mengaku telah memberikan formulir dan surat pernyataan kesiapan Lisa Mariana melakukan Tes DNA bersama dengan anaknya kepada penyidik Bareskrim Polri. Menurutnya, tes DNA itu akan segera dilakukan.
Kuasa hukum Lisa lainnya, Jonboy Nababan menyebut Ridwan Kamil juga telah menyerahkan surat pernyataan kesiapan melakukan tes DNA. Tes DNA akan dilakukan di RSCM, Jakarta Pusat. Namun, jadwalnya menunggu kepastian dari penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri.
"Yang jelas permintaan kami adalah bisa dilakukan tes DNA secara netral dengan waktu yang sama di kedua belah pihak.
Jadi kita tunggu aja nanti beritanya," ungkapnya.
Kuasa hukum Lisa, Bertua menambahkan harapannya agar Ridwan Kamil bersedia untuk menjalani tes DNA. Kemudian, penyidik melaksanakan tes DNA di lokasi yang sama, yakni RSCM.
"Kita juga ingin masalah ini clean dan clear. Dengan tes DNA nanti akan terlihat dengan jelas hubungan genetika bayi tersebut kepada orang tuanya dan apabila nanti tes DNA tersebut telah keluar, tentu semua para pihak akan mengikuti konsekuensi hukum daripada hasil tes DNA itu," terang dia.
Sebelumnya, Ridwan Kamil datang langsung ke Bareskrim Polri melaporkan Lisa Mariana ke pada Jumat malam, 11 April 2025. Pelaporan teregister dengan laporan polisi (LP) nomor: LP/B/174/IV/2025/SPKT/Bareskrim Polri.
Dalam bukti pelaporan yang diterima Metrotvnews.com, Ridwan Kamil melaporkan tentang peristiwa Tindak Pidana Manipulasi Dokumen atau Informasi Elektronik dan/atau Mentransmisikan Dokumen atau Informasi Elektronik dan/atau Tindak Pidana Pencemaran Nama Baik. Tindak pidana ini berkaitan dengan dugaan tudingan Lisa bahwa Ridwan Kamil telah menghamilinya atas pertemuan di Hotel Wyndham Palembang selama 3 hari 2 malam.
Sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 Ayat (1) Jo Pasal 35 dan/atau Pasal 48 Ayat (1), (2) Jo Pasal 32 Ayat (1), (2) dan/atau Pasal 45 Ayat (4) Jo Pasal 27A Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Tindak pidana itu disebut terjadi sejak Maret 2025, di Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat.
Kasus ini telah naik ke tahap penyidikan, artinya polisi mengantongi unsur pidana. Penyidik tengah mencari alat bukti untuk menetapkan tersangka. Total sudah tujuh orang diperiksa, enam saksi dan seorang terlapor. (P-1)
Menurut Dedi Mulyadi, Teras Cihampelas juga turut mengurangi daya tarik Jalan Cihampelas yang dahulu terkenal sebagai tempat belanja jins.
Gugatan RK terhadap Lisa terdaftar dalam Perkara Nomor: 184/Pdt.G/2025/PN.Bdg. Nilai Rp105 miliar dinilai bentuk ganti rugi materiil dan immateriil.
Ridwan Kamil bakal dimintai keterangan sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan iklan di PT Bank BJB. Pihak lain yang dimintai keterangan sebelum Ridwan Kamil, enggan dirinci KPK.
Pemeriksaan kasus korupsi pengadaan di BJB yang telah berlangsung lebih dari tiga bulan tak kunjung memperlihatkan perkembangan yang berarti.
Ridwan Kamil akan dipanggil oleh KPK dalam waktu dekat sebagai saksi terkait kasus dugaan korupsi pengadaan iklan di PT Bank BJB.
Dua tersangka perwira Kompol I Made Yogi Purusa Utama dan Ipda Haris Chandra, merupakan atasan langsung korban di unit Propam.
Biro Wassidik Polri belum membeberkan hasil gelar perkara khusus atas kasus dugaan ijazah palsu Jokowi di Bareskrim Polri. Gelar khusus yang dilaksanakan Rabu (9/7).
Ia juga mewanti-wanti, siapa pun yang bermain-main dengan tindak pidana narkoba lambat laut akan terungkap.
Wilmar Group diduga memasarkan beras dengan merek dagang yang diuji dari 10 sampel di Aceh, Lampung, Sulawesi Selatan, Jabodetabek, dan Yogyakarta.
Satgas Pangan Polri tengah melakukan penyelidikan terhadap dugaan pelanggaran oleh empat produsen beras nasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved