Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menilai Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi sebenarnya hanya ingin mendorong Kaesang Pangarep untuk kembali maju memimpin Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Hal tersebut yang membuat Jokowi tidak jadi maju menjadi calon ketua umum PSI.
Jamiluddin menilai isu Jokowi ingin maju menjadi Ketum PSI hanya cek ombak. Ia mengatakan Jokowi ingin tahu seberapa besar para kader PSI masih mendukung dirinya.
"Hal itu perlu diketahui Jokowi karena selama menjadi presiden PSI menjadi pendukung utamanya. Dengan cek ombak, Jojowi akhirnya mengetahui dukungan PSI terhadapnya masih besar meskipun sudah tidak menjadi presiden lagi," kata Jamiluddin, melalui keterangannya, hari ini.
"Jadi, sejak awal Jokowi tampaknya memang tak ingin menjadi ketum PSI. Jokowi masih belum mau masuk partai, termasuk jadi petinggi partai," katanya.
Jamiluddin menilai Jokowi tampaknya sejak awal memang tetap menginginkan anaknya, Kaesang kembali menjadi Ketum PSI. Untuk memastikan anaknya akan terpilih lagi atau tidak, Jokowi perlu melakukan cek ombak.
Dari cek ombak, Jokowi tampaknya yakin Kaesang akan menang bila maju kembali menjadi Ketum PSI. Atas dasar itulah, Jokowi mendorong anaknya kembali maju menjadi Ketum PSI pada Pemilihan Raya mendatang.
"Tidak jadinya Jokowi maju menjadi Ketum tampaknya untuk memberi kesempatan kepada anaknya Kaesang untuk terus berkarier di politik. Hal itu diperlukan agar Kaesang kelak dapat berkembang seperti kakaknya Gibran Rakabuming Raka dan abang iparnya Bobbi Nasution," kayanya.
Lebih lanjut, Jamiluddin mengatakan Jokowi ingin anaknya terus berkarier di kancah politik. Maka dari itu, ia mendorong Kaesang menjadi Ketum PSI.
"Hal itu perlu dilakukan Jokowi karena tinggal Kaesang yang belum memiliki jabatan publik. Dengan tetap menjadi Ketum PSI tentu jabatan publik akan lebih mudah diperoleh Kaesang di masa mendatang," katanya.
Sebelumnya, Kaesang Pangarep mencalonkan diri sebagai ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dalam Pemilu Raya 2025. Jika terpilih, ia akan melanjutkan kepemimpinannya di PSI yang diampu sejak 2023 lalu. Kaesang menilai, pekerjaannya sebagai Ketum PSI belum rampung.
"Banyak pekerjaan saya yang belum saya selesaikan di sini dan ini kan masih proses untuk kita semua melakukan reaktualisasi di tubuh DPP, DPW, maupun DPD. Saya rasa saya harus selesaikan itu semua dan membawa PSI ke lebih baik di 2029," katanya di Kantor DPP PSI, Jakarta, Sabtu (21/6).
Dalam pencalonannya sekarang, Kaesang berjanji membawa kader PSI masuk ke Senayan sebagai anggota DPR RI pada Pemilu 2029 mendatang. Selain itu, ia juga berkomitmen memperbanyak kader PSI menjadi kepala daerah. Kaesang mendaftarkan diri sebagai calon ketum PSI hari ini dengan mengantongi dukungan dari 10 DPW dan 75 DPD PSI. Dukungan itu antara lain berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Jakarta, dan Kalimantan Selatan.(P-1)
Kaesang mengajukan surat cuti dari Ketum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) setelah resmi mendaftar sebagai calon Ketua Umum (Caketum) PSI.
sosok Kaesang Pangarep disebut akan sulit mendongkrak suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada Pemilu 2029.
Kaesang Pangarep mengeklaim akan banyak tokoh besar yang bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) jika dirinya kembali terpilih sebagai ketua umum.
Kaesang Pangarep memastikan sang ayah, Presiden ke-7 RI Joko Widodo, tidak akan mendaftar sebagai calon ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 2025.
KAESANG Pangarep mencalonkan diri sebagai ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dalam Pemilu Raya 2025. Jika terpilih, ia akan melanjutkan kepemimpinannya di PSI.
LANGKAH Presiden ke-7 RI Joko Widodo untuk menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dipastikan pupus setelah Kaesang Pangarep mencalonkan diri.
Kaesang datang di Kantor DPP PSI pada Sabtu (21/6) sekitar pukul 16.15 WIB.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved