Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
KETUA DPP PDI Perjuangan (PDIP) Djarot Saiful Hidayat merespon soal rencana penghapusan terminologi Orde Lama dalam penulisan ulang sejarah versi pemerintah. Ia mengatakan istilah Orde Lama merupakan bagian dari sejarah Indonesia. Adapun, mengenai penghapusan istilah, kata, seharusnya ditentukan oleh ahli sejarah.
"Kalau Orde Lama, Orde Baru, kita serahkan ke ahli sejarah. Masa pemerintahan Bung Karno itu Orde Lama, masa pemerintahan Orde Baru, masa sekarang reformasi, nanti orde apa lagi? Itu bagian sejarah juga kan," kata Djarot, di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (1/6).
Djarot mengatakan penulisan sejarah seharusnya berdasarkan fakta, bukan berdasarkan kepentingan politik. Maka dari itu, ia mengingatkan agar sejarah tidak dimanipulasi atau ditutup-tutupi.
"Penulisan sejarah itu tolong benar-benar sesuai dengan fakta sejarah, bukan 'his story', bukan story mereka yang menang, tetapi benar-benar cerita perjuangan bangsa kita ini," ujarnya.
"Janganlah sejarah itu ditutup-tutupi, janganlah sejarah itu disimpangkan. Kita harus benar-benar ketika ada penulisan sejarah, itu harus dilakukan dengan terbuka," katanya.
Sebelumnya, Kementerian Kebudayaan sedang menyusun ulang sejarah Indonesia. Dalam revisi naskah sejarah yang melibatkan 113 penulis, 20 editor jilid, dan tiga editor umum dari kalangan sejarawan serta akademisi itu istilah Orde Lama dihilangkan.
Setelah mengikuti rapat dengan Komisi X DPR di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin, 26 Mei 2025, Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon mengungkapkan istilah Orde Lama dihilangkan dengan alasan pemerintahan saat itu tidak pernah menyebutkan atau memperkenalkan eranya sebagai Orde Lama.
Dia mengatakan pandangan tersebut diambil untuk membuat suasana yang lebih inklusif dan netral. “Kalau Orde Baru memang menyebut itu adalah Orde Baru. Akan tetapi, apakah pemerintahan pada periode itu (sebelum Orde Baru) menyebut dirinya Orde Lama? Kan tidak ada,” kata Fadli.
(H-3)
PENELITI Senior dari Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lili Romli menilai Megawati Soekarnoputri akan terpilih kembali menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP).
Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat menyebut kongres yang berlangsung tahun ini akan kembali menetapkan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan.
KETUA Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tak menghadiri upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Halaman Masjid At Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (1/6).
KETUA DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat, menanggapi santai kabar Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, yang disebut-sebut masuk bursa calon Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
KETUA DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan partainya belum menentukan jadwal kongres Ke-6 PDIP. Pasalnya, pihaknya masih fokus pada isu seputar persoalan geopolitik.
inisiatif penulisan ulang sejarah sangat penting untuk merekonstruksi memori kolektif bangsa yang lebih jujur, inklusif, dan mencerminkan keberagaman Indonesia secara utuh.
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan bahwa pembentukan tim ini diputuskan setelah berkonsultasi dengan Ketua DPR dan hasil diskusi dengan Pimpinan DPR RI lainnya.
MENTERI Kebudayaan Fadli Zon memastikan penulisan ulang sejarah Indonesia akan terus dilanjutkan, meski sejumlah pihak meminta agar program tersebut dihentikan.
Penulisan sejarah harus dilakukan secara jelas tanpa ditutup-tutupi bahkan dihilangkan. Termasuk, tidak merugikan pihak-pihak tertentu.
Anggota Komisi X DPR, Mercy Chriesty Barends, meluapkan emosinya kepada Menteri Kebudayaan Fadli Zon. Mercy menyerahkan sebuah dokumen kepada Fadli berjudul Temuan Tim Gabungan Pencari Fakta
Koalisi Masyarakat Sipil Melawan Impunitas menggeruduk rapat kerja (raker) Komisi X DPR yang dihadiri Menteri Kebudayaan Fadli Zon. Alasannya, mereka menolak proyek penulisan ulang sejarah
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved