Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga menyoroti Menteri Kabinet Merah Putih yang memanggil Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dengan sebutan "Bos". Ia mengatakan panggilan "Bos" tersebut dipertanyakan karena saat ini, mereka menjadi bagian dari Kabinet Presiden Prabowo Subianto.
Jamiluddin menyebut menteri yang memanggil Jokowi dengan sebutan "bos" tersebut layak untuk dicopot dari jabatannya. Pasalnya, mereka tak menganggap Presiden Prabowo sebagai atasan atau bosnya.
"Para menteri yang bersilaturahmi ke kediaman Joko Widodo dan menyebutnya bos tentu layak direshuffle. Para menteri tersebut tak pantas lagi bersama Prabowo karena bosnya Joko Widodo. Ini artinya, para menteri itu tidak mengangap Prabowo sebagai bosnya," kata Jamiluddin, kepada Media Indonesia, Senin (14/5).
Jamiluddin mengungkapkan sebutan "bos" kepada Jokowi juga memberi sinyal akan adanya matahari kembar di pemerintahan saat ini.
"Di satu sisi, para menteri tersebut menganggap Prabowo sebagai bos, namun di sisi lain mereka juga menjadikan Jokowi sebagai bosnya. Padahal secara formal, saat ini para menteri tersebut sebagai pembantu Prabowo. Karena itu, secara formal para menteri itu seharusnya menjadi bawahan Presiden Prabowo. Ini artinya, hanya Prabowo yang seharusnya menjadi bos para menteri tersebut," katanya.
Lebih lanjut, Jamiluddin mengatakan loyalitas ganda dari menteri dapat membahayakan bagi Prabowo. Pasalnya, para menteri itu bisa saja akan lebih mengikuti arahan Jokowi daripada Prabowo. Ia mengatakan menteri tersebut kapan saja bisa melakukan hal itu bila ada arahan Jokowi.
"Jadi, Prabowo seharusnya mereshuffle semua menteri yang menganggap Jokowi sebagai bosnya. Hal itu perlu segera dilakukan sebelum terlambat," katanya.
"Mendahului kadangkala akan lebih baik. Untuk itu, reshuffle akan lebih baik daripada membiarkan para menteri tersebut seperti duri dalam daging," katanya.
Sebelumnya, dua menteri dalam kabinet pemerintahan Prabowo Subianto yakni Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menemui Jokowi di Kota Solo, Jawa Tengah, pada Jumat (11/4/2025). Kedua menteri tersebut sempat memanggil Jokowi dengan menyematkan kata 'bos'.
"Silaturahmi sama bekas bos saya. Sekarang masih bos saya,” ucap Trenggono.
Senada dengan Trenggono, Menkes Budi juga menyebut hal yang sama.
"Silaturahmi karena Pak Jokowi kan bosnya saya. Jadi saya sama Ibu mau silaturahmi, mohon maaf lahir dan batin. Juga doain supaya Pak Presiden dan Ibu itu sehat, karena saya masih jadi menteri kesehatan kan," ujar Budi.(P-1)
“Saya tidak ada rencana mau reshuffle. Sementara saya menilai tim saya bekerja dengan baik. Kita buktikan minggu demi minggu hasil capaian yang kita lakukan,”
Fenomena isu persaingan ini, kata Hensa, tidak hanya terjadi di Kementerian-Kementerian tertentu, tetapi juga di beberapa kementerian lain.
Sufmi Dasco Ahmad bertemu Presiden kelima RI sekaligus Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. Pertemuan itu belum membahas soal mengajak PDIP masuk di Kabinet Merah Putih.
Teddy menjelaskan salah satu hal yang dibicarakan mengenai penambahan jumlah dokter umum maupun dokter spesialis untuk kebutuhan negara. Termasuk upaya mensejahterakan dokter.
Pengamat melihat political motive yang semakin menguat pada menteri-menteri kabinet Merah Putih. Sebab, hampir seluruh kementerian di kabinet Merah Putih diisi oleh para politisi.
KEPALA Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, menyebut kemungkinan bakal ada perombakan atau reshuffle kabinet Presiden RI Prabowo Subianto.
Presiden Prabowo Subianto, mengumumkan rencana untuk mengadopsi program perumahan rakyat Singapura, dengan fokus pada penyediaan rumah murah bagi masyarakat
Sapi jenis simental tersebut mempunyai bobot 1 sampai 1,2 ton dan dipilih melalui seleksi yang ketat hingga dinyatakan layak.
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, berpeluang untuk menyaksikan langsung pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Timnas Indonesia melawan Tiongkok
Sapi yang diberi nama Si Boy ini merupakan sapi terbesar Presiden Prabowo dari sapi lainnya yang dibeli dari para peternak di Jawa Barat.
Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Emmanuel Macron akan menaiki Candi Borobudur menggunakan fasilitas stairlift.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Babel Edi Romdhoni membenarkan tahun ini Babel terima 8 Sapi dari Presiden prabowo.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved