Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Berkaca Gas Elpiji 3 Kg, Prabowo Disarankan Adopsi Strategi Baru

Cahya Mulyana
05/2/2025 13:03
Berkaca Gas Elpiji 3 Kg, Prabowo Disarankan Adopsi Strategi Baru
Warga mengatre untuk mendapatkan gas elpiji 3 kg.(Antara)

DIREKTUR Lembaga Kajian Sabang Merauke Circle Syahganda Nainggolan mengatakan persoalan gas elpiji 3 Kilogram (kg)merupakan tamparan bagi pemerintahan Prabowo Subianto. Apalagi, seorang warga Tangerang Banten meninggal dunia setelah antre membeli elpiji 3 kg diduga karena kelelahan.

Syahganda mengusulkan agar Prabowo mempunyai strategi baru dalam mengelola kekuasaannya dengan mencari model efektif menjalankan kebijakan publik.

Menurutnya, model buruk kebijakan publik harus disiasati supaya tidak menimbulkan kegaduhan. Sebab, menteri-menteri yang kurang memahami strategi komunikasi masih banyak di pemerintah Prabowo. 

Keinginan Prabowo yang cepat dan tepat mengimplementasikan gagasan-gagasan ideologis yang tercantum dalam 'Indonesia Paradoks', lanjutnya, mengalami tantangan besar.

"Sebab, pengimplementasian cita cita dia terbentur dengan barisan menteri yang tidak ideologis. Namun, kompromi politik membuat eksistensi menteri-menteri yang ada tidak gampang disingkirkan," kata Syahganda, Rabu (5/2).

Dengan adanya strategi baru, seperti memperkuat peranan kepala daerah atau peran militer dalam pembangunan, bisa jadi ide-ide besar Prabowo lebih gampang dilaksanakan ketimbang bersandar pada menteri-menterinya. 

Sebenarnya, menurut Syahganda, Prabowo Subianto bisa menjalankan pemerintahan dengan baik jika separuh menteri-menteri direshuffle. Jika tidak mungkin, maka strategi baru diperlukan.

Prabowo, menurutnya, perlu juga mencontoh bagaimana SBY mentransformasi penggunaan minyak tanah selama 60 tahun, menjadi gas 3 kg, saat lalu, tanpa huru-hara. Oleh karena teknokrasi dan kompetensi menjadi sandaran dalam pengimplementasian kebijakan negara. (Cah/I-2)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Cahya Mulyana
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik