Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KETUA Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri mendapat kejutan dari kader PDI Perjuangan (PDIP) saat ulang tahunnya ke-78 dalam acara Bimtek Anggota Legislatif PDIP di Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (24/1). Megawati secara spontan menanggapi lukisan Yos Suprapto yang dibredel hingga tak bisa memamerkan karya-karyanya di Galeri Nasional, bulan lalu.
“Siapa nama (perupa) yang mau ditangkap itu siapa? Lucu banget lho waktu saya dengar ada seorang pelukis (ditangkap),” kata Mega sambil bertanya ke Hasto.
Presiden kelima RI itu kemudian menjelaskan semua orang hanya tahu bahwa keluarga besar Proklamator RI Soekarno atau Bung Karno seorang politikus. Menurutnya, anggapan itu tidak salah, meskipun tak terlalu benar seutuhnya. Sebab, banyak juga anggota keluarga Bung Karno yang berstatus seniman.
“Keluarga Bung Karno itu sebenarnya seniman sama seniwati. Jadi, semua orang tahunya kita keluarga politisi, tapi tidak,” katanya.
Atas dasar itu, saat mengetahui kabar adanya pameran seniman dari Yogyakarta, Yos Suprapto yang gagal terlaksana di Jakarta beberapa pekan lalu, Mega menyesalkan kejadian tersebut.
“Makanya waktu ada lukisannya Pak Yos Suprapto, lha kok katanya dia mau ditahan. Aku bilang, terus waktu itu, polisi itu kok kering amat ya?,” tutur Mega.
Megawati mengatakan bahwa karya seni seharusnya bisa dihormati, tidak dilihat dari kacamata sempit tetapi harus dilihat dari sudut pandang subjek, yakni pembuat lukisan.
“Ekspresi seni itu harus dilihat bukan oleh kita, harus seperti tadi saya tanya, menggali keinginan dia (seniman,) dan itu harus dihormati,” kata Ketua Dewan Pengarah BPIP itu.
“Cuma kaya gitu aja, orang aku aja waktu dikasih lihat, kan ada yang kebalik, aku sampai bilang Hasto, ini kalau mau lihat caranya gimana?’ ininya yang dibalik apa kitanya yang begini,” sambung Mega.
Megawati kemudian mengingatkan seluruh kader PDIP agar tidak bersikap niretika dengan salah bereaksi terhadap sebuah karya.
“Jadi, anak-anak PDI perjuangan, jangan bodoh. Kalau tidak tahu seni, meneng (diam saja). Jangan sok-sok, kayak seakan ngerti. Terus apa yang namanya itu (makna hasil lukisan, red), ya terserah mereka (para seniman). Dan itu harus diterima," kata dia.
Megawati mengaku tidak mudah marah dalam menyikapi karya seni. Menurutnya, ketika ada lukisan yang tidak menggambarkan dirinya secara cantik atau sesuai dengan yang dia inginkan, Megawati tak marah.
“Makanya tadi saya hanya komentar, kok, aku ngono dewe, sendiri, toh, itu ayu banget, tetapi ada yang elek (jelek) banget, tapi saya tidak marah, begitu, lo,” tuturnya.
Megawati bahkan mengakui pernah digambarkan sebuah bebek oleh seorang seniman, tetapi tak sedikit pun marah menyikapi karya tersebut. Oleh karena itu, ia berharap pihak kepolisian juga bisa memiliki sikap demikian terhadap karya seni.
“Makanya jangan, kalau ada polisi di sini, kamu itu jangan suka nangkepin orang, toh, yo. (Maksudnya menjegal pameran lukisan) Orang ini semua rakyat Indonesia,” pungkasnya. (H-3)
HASTO Kristiyanto dipastikan masih menjabat Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP) setelah dituntut 7 tahun penjara
Jaksa sudah menyiapkan tuntutan untuk dibacakan. Persidangan digelar terbuka untuk umum.
DALAM rangka memperingati Bulan Bung Karno, organisasi sayap PDI Perjuangan, Banteng Muda Indonesia (BMI) menggelar Soekarno Padel Open 2025, Sabtu (28/6).
WAKIL Ketua Komisi II DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Aria Bima, menanggapi wacana perpanjangan masa jabatan anggota DPRD sebagai konsekuensi dari Putusan MK.
KETUA DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Said Abdullah mengatakan pihaknya akan menyelenggarakan puncak peringatan Bulan Bung Karno di Makam Bung Karno di Kota Blitar
Ketua Fraksi PDIP DPR RI, Utut Adianto, mengapresiasi langkah Presiden Prabowo Subianto yang berinisiatif mengambil alih penanganan polemik empat pulau di wilayah perbatasan Aceh dan Sumut
Direktur Amnesty Internasional Indonesia Usman Hamid hak asasi manusia setiap orang termasuk hak berkesenian wajib dilindungi. Itu menyangkut pameran Yos Suprapto yang ditunda.
Mahfud MD mengatakan berlangsungnya sebuah pameran adalah otoritas dari Galeri Nasional, termasuk soal pameran tunggal Yos Suprapto.
PAMERAN lukisan tunggal karya Yos Suprapto bertajuk “Kebangkitan: Tanah Untuk Kedaulatan Pangan” di Galeri Nasional, Jakarta (19/12), batal dibuka.
Galeri Nasional Indonesia meminta maaf terkait penundaan pameran tunggal Yos Suprapto yang ditunda. Pihaknya telah mempertimbangkan faktor teknis yakni mundurnya kurator pameran.
Galeri Nasional menanggapi penundaan pameran tunggal Yos Suprapto yang dijadwalkan untuk dibuka, Kamis (19/12) akibat mundurnya kurator pameran Suwarno Wisetrotomo.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved