Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pameran Yos Suprapto Ditunda, Galeri Nasional Minta Maaf

Despian Nurhidayat
20/12/2024 12:05
Pameran Yos Suprapto Ditunda, Galeri Nasional Minta Maaf
Seniman Yos Suprapto(Dok. Yos Suprapto)

 

Penanggung Jawab Unit Galeri Nasional Indonesia Jarot Mahendra meminta maaf terkait penundaan pameran tunggal Yos Suprapto bertajuk “Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan” yang dijadwalkan untuk dibuka, Kamis (19/12) dan  hingga 19 Januari 2025.

 

“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat penundaan ini dan berharap dapat menyambut publik kembali di pameran Galeri Nasional Indonesia lainnya di masa depan," ujar Jarot, Jumat (20/12).

Ia menjelaskan alasan pameran Yos Suprapto ditunda. Menurutnya karena pihaknya telah  mempertimbangkan faktor teknis, yakni mundurnya kurator pameran Suwarno Wisetrotomo, akibat ketidaksepakatan antara kurator dan seniman mengenai karya-karya yang akan dipamerkan.

 

Rencana Pameran Tunggal Yos Suprapto telah disetujui sejak 2023 dan direncanakan dengan tema awal BANGKIT!. Pameran ini bertujuan, ujar Jarot, untuk menyajikan karya seni lukis dan instalasi dari Yos Suprapto, dengan fokus pada tema kedaulatan pangan dan budaya agraris Indonesia.

 

Setelah melalui proses seleksi dan evaluasi kuratorial, tema pameran dipertegas dengan tajuk “Kebangkitan: Tanak untuk Kedaulatan Pangan”. Tema kurasi ini ditetapkan karena disepakati mencerminkan pesan besar pembangunan dan kerja pemerintahan saat ini.

 

Dalam proses penataan karya-karya Yos Suprapto di area tata pamer, terdapat beberapa karya yang ditampilkan tanpa melalui persetujuan dan kesepakatan antara seniman dan kurator pameran terlebih dahulu. 

 

“Karya-karya ini merupakan inisiatif pribadi dari seniman untuk turut serta dalam pameran. Setelah melalui proses evaluasi oleh kurator pameran, karya-karya tersebut dianggap tidak sesuai dengan tema kurasi yang telah ditetapkan. Meskipun proses mediasi dilakukan, tidak tercapai kesepakatan mengenai karya-karya yang akan ditampilkan,” papar dia. 

 

Berkenaan dengan hal tersebut, terang Jarot, kurator pameran Suwarno Wisetrotomo menyatakan mundur dari tugasnya. Sebagai langkah untuk menjaga keselarasan kuratorial dan memastikan kualitas pameran, Galeri Nasional Indonesia memutuskan untuk menunda acara ini.

Ia menegaskan bahwa hubungan Galeri Nasional Indonesia dengan Yos Suprapto dan Suwarno Wisetrotomo sangat dihargai.

 

“Kami berkomitmen untuk terus berkoordinasi dan berkomunikasi dengan kedua belah pihak dalam rangka mencari solusi yang kolektif dan konstruktif,” ungkapnya. 

 

Ia menjelaskan setiap keputusan diambil dalam setiap tahap penyelenggaraan pameran selalu dengan prioritas untuk mengedepankan transparansi, akuntabilitas, dan profesionalisme. 

“Sejalan dengan itu, kami juga berkomitmen untuk memastikan bahwa proses kuratorial dilakukan dengan integritas dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, serta serta memastikan keberagaman ekspresi seni di ruang publik kami,” lanjutnya.

Sebelumnya, Yos Suprapto mengatakan bahwa kurator yang ditunjuk Galeri Nasional, Suwarno Wisetrotomo, meminta lima, di antara 30 lukisan, diturunkan. Tapi Yos menolak. Lima lukisan itu berkaitan dengan sosok yang pernah sangat populer di masyarakat Indonesia.

 

“Saya rasa itu ekspresi kurator yang takut secara berlebihan,” kata Eros Djarot.

 

Para pengunjung yang sudah siap untuk menikmati lukisan karya Yos Suprapto akhirnya kecewa. Pihak Galeri Nasional mengunci ruang pameran. Pintu utama digrendel dan lampu digelapkan.

 

“Ini adalah pembredelan pameran seni rupa pertama di era Prabowo Subianto,” ujar Oscar Motulloh, fotografer profesional yang juga pengamat seni.

 

Menurut Yos, jika kelima lukisan tersebut diturunkan, maka ia akan membatalkan pameran secara keseluruhan dan membawa pulang seluruh lukisan pulang ke Yogya.

 

“Saya tidak mau lagi berurusan dengan Galeri Nasional dan Kementerian Kebudayaan,” tandas Yos. (H-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya