Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Penanggung Jawab Unit Galeri Nasional Indonesia Jarot Mahendra meminta maaf terkait penundaan pameran tunggal Yos Suprapto bertajuk “Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan” yang dijadwalkan untuk dibuka, Kamis (19/12) dan hingga 19 Januari 2025.
“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat penundaan ini dan berharap dapat menyambut publik kembali di pameran Galeri Nasional Indonesia lainnya di masa depan," ujar Jarot, Jumat (20/12).
Ia menjelaskan alasan pameran Yos Suprapto ditunda. Menurutnya karena pihaknya telah mempertimbangkan faktor teknis, yakni mundurnya kurator pameran Suwarno Wisetrotomo, akibat ketidaksepakatan antara kurator dan seniman mengenai karya-karya yang akan dipamerkan.
Rencana Pameran Tunggal Yos Suprapto telah disetujui sejak 2023 dan direncanakan dengan tema awal BANGKIT!. Pameran ini bertujuan, ujar Jarot, untuk menyajikan karya seni lukis dan instalasi dari Yos Suprapto, dengan fokus pada tema kedaulatan pangan dan budaya agraris Indonesia.
Setelah melalui proses seleksi dan evaluasi kuratorial, tema pameran dipertegas dengan tajuk “Kebangkitan: Tanak untuk Kedaulatan Pangan”. Tema kurasi ini ditetapkan karena disepakati mencerminkan pesan besar pembangunan dan kerja pemerintahan saat ini.
Dalam proses penataan karya-karya Yos Suprapto di area tata pamer, terdapat beberapa karya yang ditampilkan tanpa melalui persetujuan dan kesepakatan antara seniman dan kurator pameran terlebih dahulu.
“Karya-karya ini merupakan inisiatif pribadi dari seniman untuk turut serta dalam pameran. Setelah melalui proses evaluasi oleh kurator pameran, karya-karya tersebut dianggap tidak sesuai dengan tema kurasi yang telah ditetapkan. Meskipun proses mediasi dilakukan, tidak tercapai kesepakatan mengenai karya-karya yang akan ditampilkan,” papar dia.
Berkenaan dengan hal tersebut, terang Jarot, kurator pameran Suwarno Wisetrotomo menyatakan mundur dari tugasnya. Sebagai langkah untuk menjaga keselarasan kuratorial dan memastikan kualitas pameran, Galeri Nasional Indonesia memutuskan untuk menunda acara ini.
Ia menegaskan bahwa hubungan Galeri Nasional Indonesia dengan Yos Suprapto dan Suwarno Wisetrotomo sangat dihargai.
“Kami berkomitmen untuk terus berkoordinasi dan berkomunikasi dengan kedua belah pihak dalam rangka mencari solusi yang kolektif dan konstruktif,” ungkapnya.
Ia menjelaskan setiap keputusan diambil dalam setiap tahap penyelenggaraan pameran selalu dengan prioritas untuk mengedepankan transparansi, akuntabilitas, dan profesionalisme.
“Sejalan dengan itu, kami juga berkomitmen untuk memastikan bahwa proses kuratorial dilakukan dengan integritas dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, serta serta memastikan keberagaman ekspresi seni di ruang publik kami,” lanjutnya.
Sebelumnya, Yos Suprapto mengatakan bahwa kurator yang ditunjuk Galeri Nasional, Suwarno Wisetrotomo, meminta lima, di antara 30 lukisan, diturunkan. Tapi Yos menolak. Lima lukisan itu berkaitan dengan sosok yang pernah sangat populer di masyarakat Indonesia.
“Saya rasa itu ekspresi kurator yang takut secara berlebihan,” kata Eros Djarot.
Para pengunjung yang sudah siap untuk menikmati lukisan karya Yos Suprapto akhirnya kecewa. Pihak Galeri Nasional mengunci ruang pameran. Pintu utama digrendel dan lampu digelapkan.
“Ini adalah pembredelan pameran seni rupa pertama di era Prabowo Subianto,” ujar Oscar Motulloh, fotografer profesional yang juga pengamat seni.
Menurut Yos, jika kelima lukisan tersebut diturunkan, maka ia akan membatalkan pameran secara keseluruhan dan membawa pulang seluruh lukisan pulang ke Yogya.
“Saya tidak mau lagi berurusan dengan Galeri Nasional dan Kementerian Kebudayaan,” tandas Yos. (H-3)
GALERI Nasional Indonesia resmi membuka pameran bertajuk Jejak Perlawanan “Sang Presiden 2001”, sebuah tribut untuk seniman besar Indonesia, Hardi (1951-2023).
PAMERAN lukisan tunggal karya Yos Suprapto bertajuk “Kebangkitan: Tanah Untuk Kedaulatan Pangan” di Galeri Nasional, Jakarta (19/12), batal dibuka.
Galeri Nasional menanggapi penundaan pameran tunggal Yos Suprapto yang dijadwalkan untuk dibuka, Kamis (19/12) akibat mundurnya kurator pameran Suwarno Wisetrotomo.
GALERI Nasional Indonesia akan melaksanakan penyesuaian tarif pada beberapa unitnya mulai 1 September 2024.
Pameran ini akan dihadiri oleh Assia Karaguiozova, seorang desainer, seniman, sekaligus sebagai duta Italian Design Day 2023.
Megawati Soekarnoputri mendapat kejutan dari kader PDI Perjuangan (PDIP) saat ulang tahunnya ke-78, ia spontan menanggapi lukisan Yos Suprapto yang dibredel
Direktur Amnesty Internasional Indonesia Usman Hamid hak asasi manusia setiap orang termasuk hak berkesenian wajib dilindungi. Itu menyangkut pameran Yos Suprapto yang ditunda.
Mahfud MD mengatakan berlangsungnya sebuah pameran adalah otoritas dari Galeri Nasional, termasuk soal pameran tunggal Yos Suprapto.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved