Headline
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
KADER pecatan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dinilai memanfaatkan tidak solidnya partai berlogo kepala banteng bermoncong putih itu. Celah itu dilihat eks kader PDIP, Joko Widodo (Jokowi) dan Effendi Simbolon.
"Jadi, bisa saja Jokowi melalui Effendi Simbolon melihat celah di internal PDIP yang tidak solid," kata pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul M Jamiluddin Ritonga kepada Metrotvnews.com, Kamis, 9 Januari 2025.
Dua anak Megawati, Mohammad Prananda Prabowo atau Puan Maharani, disebut berbeda dalam menilai Jokowi. Jamiluddin mengatakan Puan lebih kooperatif ke Jokowi, sedangkan Prananda sebaliknya.
"Prananda terlihat lebih tegas dalam menilai Jokowi. Hanya saja Prananda menggunakan mulut kader PDIP dalam menilai Jokowi. Salah satunya melalui Hasto (Sekjen PDIP), yang terus menerus menyerang Jokowi," kata Jamiluddin.
Menurut Jamiluddin, ada upaya agar ketidaksolidan ini mendorong kuatnya pergantian ketua umum (ketum) PDIP saat kongres mendatang. Apabila Megawati Soekarnoputri tak lagi menjabat ketum, maka peluang Jokowi dan Effendi kembali ke PDIP terbuka.
"Kalau hal itu terwujud, maka peluang Jokowi dan Effendi Simbolon kembali ke PDIP lebih terbuka. Tampaknya inilah motif politik Jokowi dan Effendi Simbolon meminta Megawati mundur," ujar Jamiluddin.
Effendi sejatinya telah menyuarakan agar adanya pergantian ketum PDIP. Pernyataan Effendi berpeluang diarahkan Jokowi agar dapat menyusupkan orangnya sebagai pengganti Megawati pada Kongres PDIP mendatang.
"Peluang itu sangat terbuka, karena di internal PDIP sendiri terbela dalam menilai Jokowi," ujar Jamiluddin.
Sebelumnya, Effendi Simbolon menyebut Megawati Soekarnoputri harus mundur dari ketum PDIP. Pengunduran diri sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap kasus yang menjerat Hasto Kristiyanto.
"Ketua umumnya yang harus bertanggung jawab ya meletakan jabatan, kan ksatria juga, dan akan dikenang oleh seluruh rakyat Indonesia," kata Effendi di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Jakarta, Rabu, 8 Januari 2025.
Effendi juga menegaskan tidak ada politisasi pada kasus yang menjerat Hasto karena mengkritik keras Jokowi. Justru Jokowi telah banyak membantu Hasto berurusan dengan hukum di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Enggak lah (dipolitisasi). Setahu saya justru Pak Jokowi bantu dia (Hasto), setahu saya selama ini," kata Effendi.
(Z-9)
Dia harap kinerja KPK tak ditunggangi kepentingan tertentu. Khususnya untuk menghabisi lawan politik.
POLITIKUS Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Andreas Hugo Pareira menyinggung eks kader PDIP Effendi Simbolon yang menjadi corong Presiden Ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
Effendi Simbolon menyebut justru Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) telah banyak membantu Hasto Kristiyanto berurusan dengan hukum di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
. Menurut Effendi Simbolon, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri perlu mundur sebagai bentuk pertanggungjawaban.
Effendi hadir saat deklarasi dukungan ke pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur (wagub) Jakarta, Ridwan Kamil (RK) dan Suswono (RIDO).
Faktor utama justru datang dari tingkat kepercayaan masyarakat terhadap sosok Presiden Prabowo.
PRESIDEN ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi membagikan momen bersama Presiden Prabowo Subianto, Presiden ke-6 RI Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY), hingga Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh
Prabowo juga menyambut dengan senyuman dan sempat mengepalkan tangan.
Istana telah siap menyelenggarakan Upacara HUT ke-80 RI. Peringatan hari kemerdekaan itu diharapkan menjadi momentum mengenang jasa pahlawan.
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Ahmad Muzani menegaskan Presiden Joko Widodo akan menghadiri Sidang Tahunan MPR serta sidang gabungan DPR dan DPD tahun 2025
Undangan peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan RI untuk para mantan Presiden RI sedang dalam proses finalisasi,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved