Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
PERNAH mendengar Akabri (Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) dan Akmil (Akademi Militer)? Banyak yang berpikir kedua lembaga ini sama.
Ternyata keduanya memiliki perbedaan mendasar dalam fungsi, serta cakupannya dulu dan sekarang. Lalu apa saja perbedaanya? Berikut ini penjelasannya berdasarkan informasi dari situs resmi Akademi TNI dan Akademi Militer.
Akabri adalah singkatan dari Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia. Pada masa re-organisasi di lingkungan ABRI, pada 14 Juni 1984 Akabri Bagian Darat berubah namanya menjadi Akmil (Akademi Militer).
Sebelumnya masa re-organisasi Akabri merupakan institusi terpadu untuk mendidik calon perwira dari tiga matra TNI (Darat, Laut, dan Udara), serta Kepolisian RI.
Institusi ini didirikan pada 1965 untuk menyatukan sistem pendidikan bagi calon pemimpin militer dan kepolisian, menciptakan perwira yang memiliki pemahaman lintas matra.
Namun, tahun 1999, seiring dengan reformasi di tubuh TNI dan pemisahan Polri dari TNI. Akabri direstrukturisasi menjadi tiga akademi militer terpisah:
Kini, Akabri hanya dikenal dalam sejarah, sementara pendidikan perwira dilakukan secara terpisah di masing-masing matra. Setelah mengetahui Akabri berikut ini penjelasan mengenai Akmil
Akmil atau Akademi Militer adalah institusi pendidikan khusus untuk menyiapkan calon perwira Angkatan Darat.
Memiliki tujuan utama untuk mencetak perwira profesional yang akan mengabdi di Angkatan Darat. Pendidikan di Akmil ini meliputi pelatihan fisik, mental, dan akademik, serta pembentukan karakter sebagai prajurit.
Akabri, dulu mencakup semua matra TNI dan Polri dengan pendidikan integratif. Sementara itu, saat ini Akabri yang berubah menjadi Akmil merupakan akademi khusus untuk Angkatan Darat yang berfokus pada kebutuhan operasional dan strategis Angkatan Darat.
Akabri, pada masa operasionalnya, adalah sebuah akademi terpadu yang mencakup pendidikan calon perwira dari berbagai matra, yaitu Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan Kepolisian. Sistem terpadu ini dibuat untuk membangun pemahaman lintas matra sejak dini.
Sedangkan, setelah restrukturisasi tahun 1999, Akmil berfokus secara khusus pada pendidikan calon perwira Angkatan Darat, sementara Angkatan Laut memiliki Akademi Angkatan Laut (AAL), dan Angkatan Udara memiliki Akademi Angkatan Udara (AAU).
Lokasi pendidikan Akabri tersebar di beberapa tempat sesuai dengan matra masing-masing. Contohnya, Magelang untuk Angkatan Darat, Surabaya untuk Angkatan Laut, dan Yogyakarta untuk Angkatan Udara. Saat ini Akmil, semua kegiatan pendidikan dilakukan di Magelang, Jawa Tengah. Lokasi ini menjadi pusat pelatihan dan pendidikan bagi calon perwira Angkatan Darat.
Berdasarkan perbedaan yang disebutkan meskipun Akabri dan Akmil sama-sama lembaga pendidikan militer, keduanya memiliki perbedaan mendasar dulu hingga kini.
Dengan pemisahan tersebut, pendidikan calon perwira lebih fokus pada kebutuhan masing-masing matra sehingga menciptakan perwira yang lebih spesifik dan profesional.
Meskipun begitu, keduanya tetap berperan penting dalam menjaga keamanan negara. (Akmil/akademi tni/Museum Polri/Antara News/Z-3)
Lima tokoh lulusan Akademi TNI yang memberikan kontribusi besar dalam militer dan politik Indonesia.
Para taruna Akabri mendapatkan uang saku selama pendidikan, berkisar antara Rp1,5 juta hingga Rp2 juta per bulan.
Ingin masuk Akabri? Simak tahapan seleksi, syarat masuk, hingga proses pendidikan di Akademi TNI, mulai dari administrasi, tes kesehatan, hingga pendidikan lanjutan.
Lulusan Akademi TNI menjalani pendidikan selama 4 tahun yang menggabungkan ilmu militer dan pendidikan umum setara Diploma IV dan gelar Sarjana Terapan Pertahanan.
AKABRI didirikan pada 16 Desember 1965 untuk menyatukan pendidikan militer bagi TNI AD, AL, dan AU, dengan tujuan menciptakan perwira yang profesional dan menjunjung integrasi.
Pendekatan dialogis juga dimaksudkan untuk mengetahui apa alasan mereka menolak kehadiran struktur TNI di sejumlah wilayah.
Macron mengatakan kenangan yang paling membekas ialah di saat dirinya mengunjungi Akademi Militer di Magelang.
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto. Ia juga menyebut Prabowo sebagai sahabat.
Pelaksanaan MPLS ditekankan agar siswa bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah yang baru.
Kegiatan ini merupakan bagian dari kontribusi aktif TNI dalam mendukung agenda nasional, khususnya Asta Cita ke-2 Presiden RI, yaitu mewujudkan swasembada pangan guna kemandirian bangsa.
Penanaman pohon buah-buahan yang dilakukan supaya dapat menahan tanah dan masyarakat juga bisa mendapatkan hasilnya ketika berbuah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved