Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
SETIAP 16 Desember, Indonesia memperingati Hari Akademi TNI sebagai penghormatan terhadap institusi yang menjadi pusat pendidikan para perwira Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Hari ini bukan hanya momen seremonial. Hari ini menjadi pengingat akan pentingnya peran Akademi TNI dalam menjaga persatuan dan profesionalisme di tubuh TNI.
Akademi TNI, yang awalnya dikenal sebagai AKABRI (Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia). Lahir dari kebutuhan untuk mengintegrasikan pendidikan militer bagi semua matra TNI: Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.
Keputusan ini didasarkan pada pengalaman pahit di masa lalu, di mana rivalitas antar matra dan persaingan tidak sehat kerap terjadi, khususnya pada era 1960-an.
Situasi ini diperparah dinamika politik nasional, seperti konflik dengan Partai Komunis Indonesia (PKI), yang menunjukkan pentingnya kekompakan TNI dalam menjaga stabilitas negara. Kesadaran ini mendorong gagasan untuk menyatukan pendidikan militer di bawah satu atap demi menanamkan semangat integrasi sejak dini.
Proses pembentukan AKABRI dimulai dengan pembentukan panitia pada 5 Juli 1965, dipimpin oleh Laksamana Muda OB Syaaf. Panitia ini bertugas menyusun dan merencanakan pendidikan akademi terintegrasi. Melalui Surat Keputusan Presiden RI No. 185/Koti/1965, pada 16 Desember 1965, AKABRI secara resmi didirikan.
Integrasi pendidikan ini berlangsung bertahap, mulai dari integrasi formal pada 5 Oktober 1965 hingga pembentukan AKABRI bagian umum di Magelang pada 29 Januari 1967.
Pada 1999, seiring reformasi TNI, AKABRI berganti nama menjadi Akademi TNI. Akademi ini terus beradaptasi dengan perkembangan zaman, termasuk perubahan dalam pola pendidikan, dari yang semula 4 tahun, menjadi 3+1 tahun, dan kembali lagi menjadi 4 tahun pada 2007.
Hari Akademi TNI dirayakan untuk :
Tanggal 16 Desember diperingati sebagai Hari Akademi TNI untuk menegaskan komitmen bangsa dalam membangun sistem pendidikan militer yang kokoh. Momentum ini menjadi pengingat bagi para perwira dan masyarakat tentang pentingnya pendidikan militer dalam membentuk pemimpin masa depan yang berkualitas.
Setiap tahunnya, peringatan Hari Akademi TNI diwarnai dengan berbagai kegiatan, seperti upacara militer, seminar pendidikan, dan pameran teknologi pertahanan. Acara-acara tersebut juga bertujuan memotivasi generasi muda untuk bergabung dengan TNI sebagai penjaga utama kedaulatan negara.
Sebagai lembaga yang bertanggung jawab mencetak pemimpin militer, Akademi TNI memiliki peran krusial dalam memastikan perwira yang dihasilkan mampu menghadapi tantangan zaman, sambil tetap menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa.
Hari Akademi TNI yang jatuh pada 16 Desember merupakan pengingat pentingnya pendidikan militer sebagai pondasi kekuatan pertahanan negara. Dengan semangat profesionalisme dan cinta tanah air, Akademi TNI terus menjadi lembaga strategis yang mencetak perwira terbaik untuk mengabdi kepada bangsa dan negara.
Peringatan ini tidak hanya menjadi milik TNI, tetapi juga seluruh rakyat Indonesia sebagai bentuk penghargaan atas pengabdian perwira yang dilahirkan dari lembaga pendidikan militer ini. (akademi-tni.mil/akmil/Z-3)
Lima tokoh lulusan Akademi TNI yang memberikan kontribusi besar dalam militer dan politik Indonesia.
Para taruna Akabri mendapatkan uang saku selama pendidikan, berkisar antara Rp1,5 juta hingga Rp2 juta per bulan.
Ingin masuk Akabri? Simak tahapan seleksi, syarat masuk, hingga proses pendidikan di Akademi TNI, mulai dari administrasi, tes kesehatan, hingga pendidikan lanjutan.
Lulusan Akademi TNI menjalani pendidikan selama 4 tahun yang menggabungkan ilmu militer dan pendidikan umum setara Diploma IV dan gelar Sarjana Terapan Pertahanan.
Akabri (Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) dan Akmil (Akademi Militer) sering disamakan, namun keduanya memiliki perbedaan mendasar.
AKABRI didirikan pada 16 Desember 1965 untuk menyatukan pendidikan militer bagi TNI AD, AL, dan AU, dengan tujuan menciptakan perwira yang profesional dan menjunjung integrasi.
Komnas HAM mencatat bahwa institusi Polri menjadi institusi yang paling banyak diadukan dalam dugaan praktik penyiksaan sepanjang periode 2020 hingga 2024.
Pesawat Saudia Airlines yang mendarat darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara, pada Sabtu (21/6) pagi ini, dinyatakan aman setelah mendapatkan ancaman bom.
LULUSAN Akademi Militer tahun 1998 dari korps Kopassus, Kolonel Inf Kurniawan meraih predikat Distinguished Graduate di program CISA National Defense University, Amerika Serikat (AS).
Mayjen TNI Kristomei Sianturi juga menambahkan bahwa TNI akan mengedepankan sinergi dengan kepolisian, kejaksaan, serta instansi terkait lainnya,
TNI merespons cepat informasi pengalihan pendaratan darurat pesawat Saudi Airlines SV5276 rute Jeddah–Jakarta ke Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara.
Operasi ini menjadi bukti TNI hadir di Papua untuk melindungi masyarakat dari teror kelompok bersenjata
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved