Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Miftah Maulana Habiburrahman, resmi mengumumkan pengunduran dirinya pada Jumat (6/12).
Pengumuman tersebut disampaikan dalam sebuah konferensi pers yang berlangsung di Pondok Pesantren Ora Aji, Dusun Tundan, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Keputusan mundur ini muncul setelah berbagai sorotan dan kritik yang diterimanya dari publik. Sebelumnya, ia terlibat dalam sejumlah kontroversi yang memicu perdebatan di masyarakat.
Berikut adalah beberapa peristiwa yang menjadi penyebab utama desakan agar Gus Miftah mundur dari jabatannya sebagai utusan khusus.
Gus Miftah baru-baru ini menjadi sorotan setelah sebuah video viral yang menunjukkan dirinya mengolok-olok seorang pedagang es teh bernama Sunhaji.
Peristiwa ini terjadi pada acara Magelang Berselawat di akhir November 2024, dan dalam video tersebut, Gus Miftah terlihat menghina Sunhaji yang sedang berjualan es teh, diikuti tawa orang-orang di sekitarnya.
Pada tahun 2024, Gus Miftah menuai kontroversi setelah terlihat menoyor kepala istrinya di depan umum.
Meskipun Gus Miftah menyatakan bahwa tindakan tersebut merupakan candaan, banyak pihak menganggap hal tersebut tidak pantas, mengingat statusnya sebagai seorang tokoh agama.
Pada Januari 2024, Gus Miftah membagikan uang kepada jemaah di Pamekasan, Madura, yang menimbulkan tuduhan adanya praktik politik uang menjelang Pemilu 2024.
Meskipun Gus Miftah membantahnya dan menyatakan bahwa uang tersebut adalah sedekah, tindakan tersebut tetap mengundang banyak spekulasi mengenai motif di baliknya.
Pada Januari 2024, Gus Miftah membuat pernyataan kontroversial dengan menyebut Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai partai yang identik dengan kelompok Wahabi. Perkataan ini disampaikan dalam sebuah ceramah di Lampung, yang kemudian memicu reaksi keras dari kader PKS dan pendukung partai tersebut.
Pada 2022, Gus Miftah juga terlibat dalam kontroversi yang melibatkan penghinaan terhadap pendakwah Ustaz Khalid Basalamah. Dalam sebuah acara wayang yang diadakan di Pondok Pesantren Ora Aji, Gus Miftah dilaporkan mengeluarkan kata-kata yang dianggap merendahkan Ustaz Khalid, yang kemudian memicu perdebatan di kalangan publik.
Pada 2021, Gus Miftah mengejutkan banyak orang dengan berdakwah di Gereja Bethel Indonesia (GBI) Amanat Agung, yang terletak di Penjaringan, Jakarta Utara.
Aksinya ini mendapat kecaman dari berbagai kalangan yang menilai bahwa seorang ulama seharusnya tidak melakukan dakwah di tempat ibadah non-Muslim.
Gus Miftah juga pernah membuat pernyataan bahwa dakwah bisa dilakukan di mana saja, termasuk di kelab malam.
Menurutnya, dakwah tidak harus dilakukan di masjid atau tempat ibadah, tetapi bisa juga dilakukan di tempat-tempat hiburan malam. Hal ini memicu perdebatan publik mengenai kelayakan dan kesesuaian metode dakwah tersebut.
Gus Miftah juga mendapat kecaman setelah membandingkan larangan penggunaan speaker masjid untuk tadarus Al-Qur'an di bulan Ramadan dengan acara dangdutan.
Perbandingan ini disampaikannya saat berdakwah di Desa Bangsri, Sukodono, Sidoarjo, Jawa Timur. Pernyataan tersebut dianggap tidak sensitif dan menimbulkan kemarahan di kalangan masyarakat. (Z-10)
Faktor lain yang melahirkan putusan pengadilan kontroversial adalah kualitas hakim dalam memutus perkara.
Direktur Eksekutif Leip Tanziel Aziezi menilai tidak semua putusan pengadilan yang kontroversial itu muncul karena didasarkan suap ataupun mafia peradilan.
Aktor Michael Malarkey menjadi perbincangan hangat setelah menolak kopi Starbucks di sebuah acara publik di Florida, 17 November 2024.
Dia mengatakan pengisi Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan yang diisi Gus Miftah sejatinya tak boleh urakan.
video lama yang menampilkan Miftah Maulana Habiburahman mengejek Ibu Yati Pesek, pesinden senior yang juga legenda dalam seni tradisional, viral di media sosial.
Yang bersangkutan dianggap telah melanggar sumpah jabatan, yang mesti seadil-adilnya dan selurus-lurusnya berpihak pada kepentingan rakyat sebagai pemilik mandat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved