Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PENGHINAAN terhadap penjual es teh dan minuman yang dilakukan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah harusnya menjadi evaluasi seluruh bawahan Presiden Prabowo Subianto.
Peneliti Departemen Politik dan Perubahan Sosial Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Nicky Fahrizal mengatakan, evaluasi yang perlu dilakukan oleh Prabowo terhadap jajarannya berfokus pada pembenahan perilaku. Bukan evaluasi kebijakan yang memerlukan waktu lama.
"100 hari ini bisa difokuskan pada behavior atau perilaku para pembantu presiden. Itu bisa dikerjakan oleh presiden langsung. Karena kalau kebijakan itu memang cukup lama, harus satu tahun," katanya kepada Media Indonesia, Kamis (5/12).
Ia menilai, tindakan Miftah beberapa waktu lalu dalam acara pengajian di Magelang, Jawa Tengah, tidak mencerminkan seorang negarawan. Padahal, ketika sudah ditunjuk menjadi utusan khusus presiden, Miftah terikat secara langsung maupun tidak langsung oleh etika publik dan etika kenegaraan.
Bagi Nicky, cara Miftah memperlakukan pedagang es teh bernama Sunhaji itu tidak mencerminkan etika publik yang tinggi. Seharusnya, Miftah dapat memperlakukan semua warga negara secara setara.
"Menurut saya memang, ya, mumpung masih dalam range 100 hari pemerintahan Pak Prabowo, memang harus dievaluasi.
Ia mengatakan, evaluasi terhadap bawahan Prabowo itu tak hanya menyangkut soal Miftah saja. Sebab, beberapa hari setelah dilantik, Menteri Desa Yandri Susanto juga sempat mengundang acara haul ibunya dengan menggunakan kop surat Kementerian Desa dan Pembangunan Desa Tertinggal.
"Minimal evaluasi itu ada lagi macam retreat yang di awal pemerintahan gitu loh. Evaluasi ke depan memang harus lihat performance-nya, perilakunya para pembantu presiden. Ini saja sebelum 100 hari aja udah mulai banyak kan yang aneh-aneh gitu," pungkasnya. (H-3)
NAMA Yati Pesek belakangan menjadi sorotan setalah beredar sebuah video yang memperlihatkan ucapan Miftah Maulana Ibrahim atau Gus Miftah terhadapnya dianggap tidak pantas.
Mundurnya Miftah Maulana sebagai Utusan Khusus Presiden (UKP) harus menjadi introspeksi bagi seluruh pejabat agar hati-hati dalam menjalankan tugas dan kehidupan sehari-hari.
Prabowo mengapresiasi keputusan Miftah. Tindakan Miftah dinilai langka dilakukan oleh masyarakat Indonesia.
PRESIDEN Prabowo Subianto merespons desakan DPR agar Kementerian Agama (Kemenag) meluarkan kebijakan sertifikasi juru dakwah.
PRESIDEN Prabowo Subianto merespons soal keputusan Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah yang mengundurkan diri dari Utusan Khusus Presiden
Istana Kepresidenan menghormati keputusan pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman yang akrab disapa Gus Miftah yang mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden.
DPR siap mendukung komitmen Presiden Prabowo yang siap ‘menyikat’ tambang ilegal.
Presiden Prabowo menekankan hukum yang adil, transparan, dan tidak pandang bulu sebagai syarat mutlak bagi keadilan sosial
Spekulasi soal posisi RI dalam isu Gaza menguat setelah Presiden Prabowo Subianto dianggap terlalu dominan dalam mengendalikan arah diplomasi.
Presiden Prabowo Subianto memberikan apresiasi kepada seluruh lembaga negara atas dedikasi mereka dalam mengawal ideologi, menjaga demokrasi, dan mendukung jalannya pemerintahan.
PRESIDEN RI Prabowo Subianto bertekad menertibkan 1.063 tambang ilegal di berbagai wilayah Indonesia. Potensi kekayaan negara dari aktivitas ilegal tersebut mencapai Rp300 triliun.
PRESIDEN Prabowo Subianto menegaskan bakal menindak tegas siapa pun yang melindungi tambang ilegal, termasuk jenderal aktif maupun purnawirawan dari TNI dan Polri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved