Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KONFERENSI Tingkat Tinggi (KTT) Asia Pasific Economic Cooperation (APEC) resmi usai. Ajang yang diadakan 10-16 November itu telah memasuki hari terakhir. Di momen penutupan, sebanyak 21 pimpinan negara berkumpul dan melakukan handshake atau salaman dengan Presiden Peru Dina Boluarte.
Terpantau Presiden RI Prabowo Subianto bersalaman dengan Dina. Tak hanya itu, Prabowo dan para pimpinan negara anggota APEC lainnya diberikan selendang coklat oleh panitia penyelenggara KTT APEC.
Tak hanya itu, Sekretaris Kabinet (Seskab) Mayor Teddy Indra Wijaya terlihat memasangkan selendang khas Peru kepada Presiden Prabowo di hadapan pemimpin anggota KTT APEC 2024.
Seskab Mayor Teddy dengan sigap datang menghampiri Presiden Prabowo di atas panggung untuk membantu mengalungkan selendang itu di leher Eks Danjen Kopassus tersebut.
Tanpa tedeng aling-aling, prosesi mengalungkan selendang disaksikan langsung oleh sejumlah para pemimpin dunia. Di antaranya, Presiden Vietnam Jenderal Luong Cuong, Presiden Peru, Dina Boluarte Perdana Menteri Selandia Baru, Christopher Luxon serta Presiden China Xi Jinping,
Adapun saat berswafoto bersama para pimpinan negara anggota APEC, Prabowo diapit oleh Kepala Eksekutif Hong Kong, John Lee di sebelah kanan, dan Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba di sebelah kirinya.
Sementara Presiden AS, Joe Biden, terpantau Perdana Menteri Thailand Paethongtarn Shinawatra di sebelah kiri, dan sebelah kanan ada Presiden Vietnam Jenderal Luong Cuong.
Diketahui, Presiden RI Prabowo Subianto menghadiri sejumlah pertemuan bilateral selama di KTT APEC 2024 di Lima, Peru.
Pada hari pertama dengan Presiden Peru Dina Boluarte kemudian juga menyempatkan santap pagi bersama PM Australia Anthony Albanese.
Memasuki hari kedua, Prabowo juga melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Sosialis Vietnam Luong Cuong, PM Canada Justin Trudeau dan juga PM New Zealand Christopher Luxon.
Di hari terakhir, Prabowo memberikan pidato terakhir di KTT APEC Peru sebelum bertolak menuju Rio de Janeiro, Brasil, pada Sabtu (16/11) siang. (Ykb/I-2)
Presiden Prabowo Subianto mengumumkan bahwa gaji hakim di Indonesia akan mengalami kenaikan signifikan hingga 280%
Kedua kepala negara juga sepakat untuk terus meningkatkan kerja sama. Selain itu, mereka menyempatkan untuk saling bertukar kabar.
LANGKAH Presiden Prabowo Subianto menaikkan gaji hakim hingga 280% dinilai bukan jawaban untuk mengikis fenomena korupsi pada lembaga peradilan.
“Saya tidak ada rencana mau reshuffle. Sementara saya menilai tim saya bekerja dengan baik. Kita buktikan minggu demi minggu hasil capaian yang kita lakukan,”
PRESIDEN Prabowo Subianto menegaskan bahwa peran hakim sangatlah penting karena sebagai benteng terakhir keadilan.
SHI menegaskan bahwa keputusan Presiden Prabowo Subianto terkait kenaikan gaji hakim bukanlah hadiah tapi sebagai pengakuan konstitusional atas hak yang selama ini tertunda.
MENTERI Koordinator Politik dan Keamanan, Budi Gunawan (BG) mengemukakan kenaikan pangkat Seskab Teddy Indra Wijaya dari mayor ke letnan kolonel (letkol) tak menyalahi aturan.
KEPALA Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Maruli Simanjuntak menegaskan Sekretaris Kabinet (Seskab) Letkol Teddy Indra Wijaya tak perlu mundur dari jabatannya di TNI AD.
PANGLIMA TNI Jenderal Agus Subiyanto merespons soal polemik Letkol Teddy Indra Wijaya yang menjabat Sekretaris Kabinet (Seskab).
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Akbarshah Fikarno Laksono menilai Seskab masih berada di bawah Sekmil, sehingga Seskab Teddy tidak perlu pensiun dini dari TNI.
Beberapa pejabat TNI yang menjadi perhatian masyarakat adalah Letkol Inf. Teddy Indra Wijaya yang menjabat sebagai Sekretaris Kabinet.
IMPARSIAL mengkritik kenaikan pangkat Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dari Mayor menjadi Letnan Kolonel (Letkol).kenaikan pangkat tersebut dinilai politis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved